Huanghann feat Zianka_huang present...
Happy reading
***
'Ternyata usahaku dalam melarikan diri tak lebih dari hal sia-sia, sejauh apapun aku lari kenangan itu tak pernah membiarkanku tidur lelap meski hanya sebentar'
Toronto 2018
"Hh..hhh!" Nafas terengah
Gadis yang terbaring dengan mata terpejam itu bergerak gelisah di atas kasurnya, raut wajahnya menyiratkan ketakutan dan kesakitan yang kentara. Entah apa yang mengganggu tidurnya itu, namun keringat dingin di tubuhnya cukup untuk menggambarkan bahwa apa yang ada di alam bawah sadarnya amat sangat mengerikan.
"Tidak... aku bukan pembunuh! aku bukan pembunuh!" Bibir curvenya terus mengulang kata itu, hingga kemuadian ia terbangun dan terduduk di ranjang sambil meremas rambutya, bulir bening itu kembali menetes dari sepasang onyxnya, ia memeluk tubuhnya sendiri dan menangis sejadinya.
Tak lama terdengar suara pintu kamar yang terbuka, seorang gadis mungil bermata bulat itu masuk ke kamarnya dengan raut yang cemas. Ia lalu melirik jam di meja nakas yang telah menunjukkan pukul 23.20 malam waktu setempat.
Gadis itu kemudian duduk di tepi ranjang dan memperhatikan si pemilik kamar yang sedang memeluk lututnya sendiri sambil menunduk dengan tubuh gemetaran.
"Zi"
gadis yang sedang menangis sesengukkan itu mengangkat wajahnya ketika ia menyentuh pundaknya
"Soo-ya hiks.." Tao lantas memeluk tubuh Kyungsoo erat
"Soo-ya... apa aku seorang pembunuh?"
"Tidak, itu tidak benar sayang. Hanya saja takdir di masa itu terlalu kejam untukmu dan kau tidak bersalah sama sekali." Kyungsoo mencoba menenangkan Tao.
Hidup segan mati tak mau.
Huang Zitao merasakan betapa menyiksanya pepatah itu.
Dan tidur adalah ketakutan terbesar yang di milikinya. Dan jika tanpa pil-pil putih yang setia menemani malam-malamnya selama 4 tahun terakhir, mungkin Tao Tak kan pernah memejamkan mata untuk tidur barang 5 menit saja.
Sosoknya yang ceria lenyap di telan penyesalan yang senantiasa mengahantuinya di setiap nafas yang di hembuskannya.
Tao lantas mengambil sebuah botol kecil berisi pil dari dalam laci nakasnya dan mengeluarkan beberapa isinya dari dalam, Kyungsoo memegang tangan Tao mencegahnya untuk menelan pil obat tidur dan pil penenang itu
"Kau sudah menelan banyak sebelumnya"
"Aku bisa gila tanpa ini" Tao tak menghiraukannya, ia lalu menelan cepat semua pil itu dan minum dengan tergesa.
Tao lalu berbaring menyamankan diri di paha Kyungsoo
Gadis mungil itu menatap miris sosok Tao yang tertidur dengan pahanya sebagai bantalan, jemarinya tak pernah berhenti mengusap punggung sempit milik Tao yang sedang memejamkan matanya dan mengambang di antara sadar dan tak sadar.
Pahanya basah, Tao menangis dalam tidurnya, selalu seperti ini. Bahkan Kyungsoo lupa kapan terakhir kali Tao tertidur dengan lelap tanpa rasa sakit yang terasa kekal di setiap aliran darahnya.
"Sampai kapan kau akan begini Zi.." Kyungsoo berguman pelan, sangat pelan, seolah suara sekecil apapun dapat membangunkan sosok gadis yang tertidur di pangkuannya.
Kyungsoo tak sejahat itu untuk tega membangunkan Tao, dan membuat usahanya dalam menidurkan Tao agar beristirahat itu sia-sia. Setelah 5 pil tidur tertelan, perlahan kesadaraa yang di jaga mati-matian olehnya terenggut di setiap detik waktu yang berjalan seharusnya.
Sedikit kelegaan di rasakan Kyungsoo setelah dirasanya nafas Tao perlahan mulai teratur, Tao tertidur. Dan Kyungsoo lega karenanya, karena fakta tentang Tao yang tak pernah mau tidur barang sejenak saja.
Tao itu takut tertidur.
Sosok Tao yang enggan memejamkan mata bahkan berkedip pun tak sudi jika kebutuhan manusia hidup, mungkin Tao tak akan berkedip sama sekali, sungguh ironis.
Bagaimana bisa manusia takut memejamkan mata bahkan merasa enggan untuk berkedip sekalipun?
Hanya Tao yang mengetahui dan merasakannya.
TBC
Guys Zian nongol nih bawa ff baru lagi haha, ini ff kolaborasi bareng @Huanghanii10 aww
Ff ini ide ceritanya dari Huanghann gue cuman nambahin beberapa part aja, tapi kita ngework ini bareng-bareng kok walo sama-sama sibuk
so kasih dukungan readernim dgn vote & comment ff ini ya biar kita semangat lanjutinnya 😁
Xie xie🙇
KAMU SEDANG MEMBACA
BREATHE
FanfictionAku benci tertidur, karena sedikit saja aku memejamkan mata, kenyataan dalam mimpiku jauh lebih menyeramkan di banding apapun -Tao