2

0 0 0
                                    

Kiki merebahkan badannya ke kasur. Dia telah mandi, membersihkan diri.

Pikirannya masih terpaku pada kejadian di kelasnya tadi. Ditambah pada saat mau ke parkiran.

"Itu cowok siapa sih?!"

"Ngeselin banget pake sengaja ngomong kayak tadi, kan gue nambah malu."

Drrtt drrtt

Kiki mengubah posisinya menjadi duduk ketika mendengar hapenya bergetar yang ada diatas meja, lantas mengambilnya.

Panggilan dari Aldi, kakak laki-laki yang Kiki punya.

"Kenapa bang?" Ucapnya tanpa basa-basi saat mengetahui siapa yang menelepon.

"Buset, orang mah ucap salam dulu Ki. Bukan langsung kayak gitu." Terdengar kekehan dari sebrang orang yang meneleponnya.

"Assalamualaikum Abang Kiki yang ganteng." Ucapnya dengan nada yang dibuat-buat. Menggelikan.

"Waalaikumsalam. Nah gitu dong dari tadi." Kiki memutar bola matanya malas.

"Mau dibeliin makanan apaan nih? Mumpung gue lagi baik."

"Martabak keju terus kejunya yang banyak, es bubble yang greentea, es bubble yang red velvet, terus......" Kiki langsung terdiam seketika.

Tut tut tut

Sebelum melanjutkan omongannya terdengar suara sambungan terputus.

"Tadi nanya mau dibeliin apa, giliran gue jawab malah dimatiin."

"Ih ngeselin!!!" Teriaknya.

**
Setelah mendengar teriakan Aldi dari luar kamarnya, Kiki langsung keluar kamarnya dengan langkah malas.

Dia sudah mager untuk keluar kamar, sulit untuk meninggalkan kasur tercinta.

Kamarnya yang deket ruang tamu membuatnya dengan mudah langsung menemukan Aldi yang tengah duduk didepan televisi.

"Kenapa sih?." Kiki langsung duduk disebelah Aldi

"Tuh." Aldi menggerakkan dagunya, bermaksud menunjuk ke meja yang didepannya.

Dimeja terdapat 2 kotak yang berisikan martabak, 2 es bubble greentea, dan cemilan lainnya.

Melihat itu semua mata Kiki langsung berbinar. "Buat gue semua tuh?."

"Ngga lah. Emang lo kuat ngabisin semuanya?." Aldi melirik Kiki yang terlihat sedang mengerucutkan bibirnya.

"Ini udah malem, ngga usah banyak makan. Yang ada tuh makanan jadi lemak, badan lo makin melar nanti."

Perkataan Aldi ada benarnya juga, kalau Kiki menghabiskan semuanya nanti dia bisa gendut. Karena sehabis makan itu semua pasti dia langsung tertidur. Akibat kekenyangan.

Kiki mengambil es bubble rasa kesukaannya terlebih dahulu. Menyeruput esnya lalu mengambil sepotong martabak keju.

Mereka berdua terfokus menatap ke arah televisi didepannya, tanpa sadar waktu sudah menunjukkan pukul sembilan lewat duapuluh menit.

**

Pagi tadi sebelum Kiki keluar kamar, ia sudah menyiapkan sesuatu yang tidak akan membuat kejadian kemarin terulang.

Meski kejadian tersebut sangat wajar jika terjadi apalagi untuk cewek, yang tidak wajar itu jika cowok yang mengalaminya. Pada saat mengingat kejadian kemarin, ia juga pasti mengingat cowok nyebelin yang juga menambahkan rasa malunya.

Seperti pagi-pagi disebelumnya, sarapan bersama kedua orang tuanya dan kakak laki-lakinya. Kiki agak malas ke sekolah, selain karena kejadian kemarin, perutnya juga merasa sedikit sakit khas cewek dateng bulan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 10, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

K I K ITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang