Pagi ini gue dianter mama ke sekolah, karena papa lagi diluar kota. Gue dan mama sedang didalam mobil menuju sekolah gue.
"Na""Iya ma?"
"Minggu pagi kita ke makam kakak mu ya syg". Aku pun menoleh, akhirnya mama mau ngunjungin makam kak Gita. Yaa kak Gita, satu satunya kakak gue yang terkena penyakit leukimia, 3 bulan yang lalu kak Gita pergi ninggalin gue mama dan papa. Sebelumnya mama ga pernah ikhlas kak Gita pergi, mama ga pernah mau diajak ke makam kakak, dan akhirnya sekarang mama mau.
Gue pun tersenyum mendengar omongan mama.
"Mau jam berapa maa?""Sekitar jam8 aja ya kita jadi ga panas"
"Okee maa, makasih ya ma, mama udah mau ke makam kakak" kata gue sambil tersenyum
"Kamu benar sayang, percuma juga mama ga mau ke makam kakak mu, itu ga akan ngembaliin kakak mu ke kita kan"
"Kita harus ikhlas ma, kakak udah bahagia disana" kata gue, dan mama tersenyum.
Sampailah gue di sekolah. Gue pamit dengan mama dan turun dari mobil.
***
Gue memasuki kelas, dan melihat ketiga sahabat gue sudah ada dan sedang asik bercerita."Hayyy cemuaaa" sapa gue girang
"Idihhh2 ceria amatt neng hari ini" jawab Lavita
"Tumben lo dateng jam segini" tambah icha
"Iya nih, tadi gue dianter nyokap, sambil cerita-cerita juga, jadi agak ngaret heheh" jawab gue. Dan mereka pun mengangguk.
"Eh gin, nyokap udah bisa lupain kakak lo?" Tanya Rania. Dan gue langsung tersenyum, tentu sahabat gue tau karena gue cerita.
"Udahh, mangkanya gue seneng banget hari ini, apalagi tadi mama ngajakkin gue ke makam kakak minggu nanti" jawab gue
"Alhamdulillah dehh kalo gituu" kata mereka serempak.
***
"Duhh gue kebelet nihh, gue duluan yaaaa" kata gue lalu meninggalkan ketiga sahabat gue.Saat ini jam isitirahat berlangsung, karena tadi guru yang mengajar di kelas gue tidak pernah membolehkan siswa nya keluar pada saat jam belajarnya, jadilah gue menahan rasa yang campur aduk ini hehe.
Setelah dari wc, gue pun berniat ke kantin menyusul ketiga sahabat gue.
Tapi jam kesayangan gue basah karena terkena air tadi. Gue pun berniat membersihkannya.Author
Dari arah yang berbeda, terlihat cowok yang sedang berlari, dan menabrak Gina yang sedang membersihkan jamnya.
Ctaaarrr
"Hahhhh"
"Aduhh, lo gimana sih, jalan liat2 dong" teriak cowok di belakang Gina yang terduduk dilantai melihat serpihan kaca dari jam pemberian kakaknya, iya barang kesayangan gina, satu satunya kenangan dari kakaknya.
"Ehh loo, jawab!" Bentak cowok itu. Karena tidak ada respon, cowok itu pun berdiri di depan Gina
"Minta maaf oii! Bukan diem kayak patung" bentaknya. Rasa marah bercampur sedih kecewa membuat Gina membentak sambil menangis dengan Gani. Yaa cowok itu Gani
"LO!!! LO YANG SALAHH! LO UDAH MECAHIN JAM GUE!" Maki Gina dengan air mata yang sudah bercucuran.
"Alah jam gitu doang! Gue bisa ganti! Tapi lo harus minta maaf dulu" balas Gani
"LO YANG NABRAK GUE! GANTI GANTI LO KIRA JAM INI BISA LO GANTI DENGAN MUDA HAH! LO GAK AKAN BISA GANTINYA" teriak Gina kembali
"Santai dong! Gak usah teriak teriak kenapa. Dan gue kaya, berapa pun akan gue ganti tu jam asal lo minta maaf dulu ke gue"
Keributan yang terjadi membuat mereka berdua menjadi pusah perhatian."LO FIKIR UANG LO BISA BALIKIN JAM INI HAH! UANG LO GA ADA ARTINYA DENGAN JAM INI!"
"Sombong banget sih lo! Jam butut gitu aja sombong, cepek udah kemahalan tu untuk jam but.." belum selesai Gani bicara, Gina udah memotong nya terlebih dahulu
"JANGAN PERNAH HINA JAM GUE!JAM INI PENTING BUAT GUE, HARGA DIRI LO JAUH LEBIH RENDAH DARI JAM GUE!"
Mendengar ucapan Gina yang mengatakan harga diri lelaki itu lebih rendah dari jamnya membuat Gani mengamuk.
"LOO..."
"Udah gann, mending minta maaf aja daripada kalian tambah bikin keributan" bela Rio salah satu sahabat Gani
"HARGA DIRI GUE DIINJEK INI CEWEK YO! GUE GA BISA DIEM! DAN MINTA MAAF SAMA INI CEWEK MANA MUNGKIN! MIMPI LO"
"LO ITUU..."
"Udahh ginn, ga perlu di besarin lagi, nanti guru dateng jadinya" tahan Rania. Iyaa dia dan Lavita beserta Icha langsung ke Tkp setelah mendengar bahwa sahabatnya sedang ribut dengan Gani
"Jam ini penting buat gue ran! Ini dari kak Gita! Lo tau itu"
"Iyaa kita tau, tapi ga akan pernah habis masalah ini kalo tetep kekeh dengan Gani gin" kata Lavita
"Mending kita ke kelas, nanti kita perbaiki jamnya gin, bentar lagi bu Dayu masuk" tambah Icha, membuat Gina diam, karena ia tau Bu Dayu adalah teman mama, kalo bu Dayu tau kejadian ini bisa-bisa ia melapora pada mama. Gue pun menatap tajan Gani yang sedang menatap tajam ke arah gue.
"Gue ga akan pernah maafin lo!" Tunjuk Gina ke Gani
"Bodo! Itu salah lo sendiri" jawab Gani
Dan mereka semua pun bubar dan kembali ke kelas masing-masing.
***
"Udahh dongg gin jangan nangis terus" kata Rania berusaha meredakan tangisan Gina yang dari pulang sekolah jam2 sampai sekarang jam setengah lima tidak berhenti henti menangis."Itu kenangan dari kak Gita ran, cuma jam itu"
"Kita perbaiki ajaa Gin, kita coba duluu yaa" saran Icha
"Itu kacanya jarum2 semuanya hancurr, itu karena Gani kutu! Gue benci diaa!" Teriak Gina
"Kita ngerti kok, tapi usaha juga gakpapa dong" tambah Lavita
"Iyaap Lavita bener tu gin" sambung Rania
"Gue ga akan pernah maafin dia! Gue benci banget sama dia!" Kata Gina
"Iyaa sabar sayang" kata mereka bertiga lalu mereka berpelukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
GANI!
Teen Fiction"Gue ga akan pernah maafin lo" - Gina Fakhira Maheswari "Bodo! Itu salah lo sendiri." - Gani Feroga Anggara