"Woy Revan sini buruan, ada informasi terbaru!" teriak seorang laki laki yang berada dipojok kelas bersama satu temannya.
Ando, ya itu nama laki laki yang memanggil Revan barusan. Dan teman Ando yang duduk didepannya itu adalah Chiko.Merasa dipanggil, Revan pun berjalan menghampiri mereka. "Apaan??" tanyanya.
"Nih gue tadi ketemu sama kepsek dan dia lagi jalan sama seorang cewek yang seragam nya mirip kayak seragam kita" ucap Ando.
"Terus?"
"Terus cewek itu cakep banget sumpah dan pengen gue jadiin pacar" ucap Ando yang duduk disamping kanan Revan. Dan Chiko langsung mengetok kepala Ando.
"Enak aja lu setiap ada cewek cantik langsung diambil, cewek yang ini sekarang buat gue, lu udah kebanyakan cewek, nambah satu lagi lo bakalan diamuk sama cewek cewek lu!" ucapnya. Dan Revan hanya menghembuskan nafasnya kasar sambil memijat mijat pelipisnya.
"Lu juga.. mau dikemanain cewek lu? Berani nambah lagi??" Balas Ando
Chiko menggeleng sambil nyengir lebar.
Revan membuang nafasnya kemudian ia berdiri dari kursi berencana untuk pergi meninggalkan dua sahabatnya itu, namun Ando menghentikannya.
"Eh lu mau kemana? Sini dulu gue belum selesai cerita!" ucapnya dan Revan pun kembali duduk lagi sambil menghela nafasnya.
"Buruan ceritanya! Gue mau ke toilet! Kalian kebanyakan ngoceh gak jelas!" ucap nya dan diangguki oleh Ando.
"Yee maafiinn... jadi begini, gue tadi gak sengaja dengar pembicaraan kepsek dan cewek itu, dan kalo gak salah namanya April" ucapnya.
"Ooh jadi namanya April toh.... wahhhh kayak nama bulan" ucap Chiko sambil cengengesan.
"Udah selesai ceritanya?" tanya Revan dan Ando menganggukkan kepalanya. "Terimakasih karna sudah menceritakan cerita yang sangat Indah!" ucapnya kemudian ia pergi meninggalkan Ando dan Chiko yang melongo.
"Tu anak ya kaku banget, kapan lembut nya coba" ucap Chiko.
"Lu kira kue brownis lembut" sahut Ando
"Wahhhhh jadi pengen makan kue brownis deh" ucap Chiko dramatis.
Dan Ando menggelengkan kepalanya "yuk ah susul Revan nanti dia Khilaf" ucapnya dan berjalan lebih dulu meninggalkan Chiko yang menautkan kedua alisnya.
"Khilaf? Apaan sih Ndo, woyy tungguin!!!" ucapnya dan kemudian ia berlari menyusul Ando.
***
April? Secantik apa sih dia? Apa seperti bidadari yang turun dari kayangan? Lah emang lu pernah liat bidadari? Arrghhhh!!
Seperti itulah kiranya yang ada dipikiran Revan, pikirannya mulai terkontaminasi dengan nama April, ia jadi penasaran!
Revan kini berjalan ke arah kantin dan saat berjalan, ia melihat seorang cewek tengah duduk sendirian didepan ruang kelasnya dan Revan seperti belum pernah melihatnya, itu pertama kalinya ia melihat cewek tersebut.
Apa itu April? Sepertinya cantik sih!
Hati kecilnya mulai berbicara lagi, kemudian ia melanjutkan jalannya lagi karna tadi sempat terhenti saat melihat cewek tersebut.
Entah keberanian muncul dari mana, Revan berhenti didepan cewek tersebut sambil memandang cewek tersebut yang asik membaca novelnya sampai- sampai tidak menyadari bahwa Revan sudah berdiri didepannya.
"Lo April ya?" tanya Revan yang tak bisa menahan rasa penasarannya lagi.
Dan cewek itu mendongakkan kepalanya. Satu kata yang saat ini berada dalam pikiran Revan untuk cewek itu yaitu Cantik. Ya tak bisa dipungkiri, cewek itu sangat cantik dengan rambut hitam panjangnya, hidung mancungnya, dengan mata yang sangat bulat dan kulit yang sangat putih. Beberapa detik Revan terpukau melihatnya hingga saat cewek itu berbicara, Revan tersadar kembali.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hope
Teen Fiction*** Aprilia Ananda, nama yang cantik, secantik orangnyaa.. begitu lah kira kira yang ada dibenak seorang laki laki bernama Revandi Alshad. April punya rahasia besar yang Revan bahkan tidak tau itu apa, sampai akhirnya terjadi sesuatu kepada Rayhan...