Part 1 - Perjuangan

4 4 3
                                    

"Ya appa, aku ini sedang belajar jangan khawatir", kataku.
"Jika kamu tidak belajar maka kamu tidak akan bertemu pacar khayalanmu itu", balas appa.

"Appa" adalah panggilanku untuk ayah, dan aku juga memanggil ibu dengan "Eomma". Appa adalah orang yang pintar, rajin, dan pantang menyerah, tidak seperti aku. Saat Appa menyuruhku belajar dengan alasan "Kamu tidak akan bertemu pacar khayalanmu itu nanti", akupun langsung terdiam tidak tahu apa yang harus aku ucapkan.

Aku adalah seorang anak yang gemar K-pop terutama terhadap boygrup nya, dan entah kenapa aku sangat menyukai mereka. Tahun ini aku akan lulus SMA dan melanjutkan ke Perguruan Tinggi, entah dimana aku akan kuliah tapi satu yang aku inginkan aku ingin kuliah di Korea serta ingin membawa orang tuaku bersamaku. Tidak mungkin bagiku jika aku meninggalkan mereka di Indonesia sendiri, tapi orang tuaku belum tahu menahu tentang keinginanku ini, aku jiga sangat ingin bertanya kepada mereka tapi entahlah aku tak tahu kapan waktu yang tepat. Yang terpenting tugasku saat ini hanyalah belajar, dan belajar siapa tahu akan ada sekolah yang memberikanku beasiswa kuliah disana, hehe.

...

Saatnya Ujian Nasional tiba, malam sebelum ujian berlangsung aku hanya memikirkan tentang belajar, dan belajar, tapi tentu saja hal itu tidaklah mudah banyak sekali godaan yang harus dihadapi. Malam itu tepat dimana aku akan melaksanakan ujian biasku sedang konser, Huftt pasti banyak berita berita tentang mereka di instagram.

"Aku harus menjauhkan hp ini dariku, dasar kau benda tidak berguna", kataku pada hpku dan mencoba menjauhkannya dariku, kutaruh hpku ditempat yang tersembunyi dan kusimpan rapat rapat ditempat tersembunyi juga hingga Ujian Nasionalku selesai.

...

Hari ini adalah hari terakhir Ujian Nasional, ada rasa deg degan karena ingin mengetahui nilaiku secepatnya, perasaan lega dan rasa tidak sabar untuk membuka hp dan ingin mengetahui berita berita tentang biasku setelah konser kemarin. Mereka adalah semangatku untuk pergi dan belajar di Korea. Malam itu hari dimana aku sudah mengakhiri Ujian Nasional akan membicarakan keinginanku waktu itu dengan orang tuaku untuk kuliah di Korea dan seraya membawa mereka berdua.

"Appa, Eomma, aku ingin kuliah di Korea tapi tentu saja aku tidak bisa meninggalkan kalian disini sendiri", tanyaku sambil menunggu jawaban dari mereka.

"Apa?", dengan nada terkejut appa menjawabnya
"Bukan maksud ayah melarangmu, tapi apakah tidak sebaiknya kau kuliah disini? Bukankah kau tidak bisa hidup tanpa kita? Tapi jika kau ingin mengajak kita ke Korea kami tidak akan ikut. Pergilah banggakan kami!", kata appa sembari menjawabnya.

"Apakah Appa mengizinkanku untuk kuliah disana?", tanyaku.

"Hmm... Ayah mengizinkannya jika kau mendapat beasiswa disana? Kan kuliah disana juga akan mahal, paham kan?", jawab appa.

"Emm memang sih, berarti appa mengizinkannya?", tanyaku kembali pada appa.

"Ya appa mengizinkannya, tapi tanya ibumu dulu!", jawab ayahku seraya menyuruhku bertanya pada eomma.

"Ibu mengizinkannya. Dan benar kata ayahmu tadi kami tidak bisa ikut kesana, bagaimana dengan pekerjaan ayahmu disini? Dan tentu kami tidak ingin merepotkan anak sendiri kan?", tanya ibu sembari menjawab.

"Ehmm, ya benar. Terimakasih sudah mengizinkanku appa, eomma", kataku dengan senang hati.

Bersambung...

Bagaimana perjuangan Airys untuk bisa mendapat beasiswa dan kuliah di Korea?

My Oppa is My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang