"Apakah Yugyeom hanya Sahabat untukmu?" Chaeyeon mengulang pertanyaannya. Aku melirik pada Hyunra berdebar menanti jawabannya.
"Iya. Dia bukan sahabat biasa. Dia sahabat super untukku."
Oh, sahabat terbaik. Ini aku? Aku tersenyum melihatnya. Asalkan kau bahagia, aku akan selalu mendukungmu.
Permainan terus berlanjut sampai akhirnya mulut tutup botol itu mengarah padaku.
"Truth or Dare?" Tanya Chaeyeon. Dia menawan. Tapi aku tak begitu menyukainya.
"Dare!" Jawabku dengan cepat karena kalau aku bilang truth dia pasti akan menanyakan apakah aku kekasih Hyunra.
"Katakan kau mencintainya pada orang yang kau suka!"
Damn! Ini lebih parah...
Aku menarik nafas keras dan menghembuskannya. Aku memandang Hyunra yang melihatku dengan wajah cemas.
Apa ini? Apa dia menyukaiku lebih dari sahabat?
Sepertinya begitu. Hatiku sedikit bersorai saat melihat jemarinya menggeser gelas hukuman menuju ke arahku. Tanpa menunggu lama aku langsung menegak habis isi gelas tersebut membuat beberapa wanita mendengus kesal.
Aku tersenyum rasanya seperti melayang layang sekarang.
"Sepertinya Yugyeom sudah tidak bisa melanjutkan permainan. Dia mabuk." Henti Chaeyeon saat ada teman lain yang ingin memutar kembali botolnya.
"Chae benar. Aku sebaiknya pulang. Aih... Kalian kenapa membawa kembaran sekarang? Kalian ada banyak. Astaga... Ha ha ha..."
Aku tertawa nyaring karena kini semua orang terlihat dua kali lebih banyak. Okai aku positif mabuk.Kurasakan tangan merangkulku.
Ah jungkook pasti membantu memapahku. Aku sudah terlalu pusing untuk berfikir
"Tolong jaga temanku. Aku sudah memanggilkan taxi untuk kalian." Kudengar suara Hyunra namun terdengar lirih.
"Bisakah kau menemaniku? Aku ingin denganmu..." Ucapku dalam hati mungkin. Karena kulihat Hyunra sudah menjauh.
Aku terbangun dengan kepala masih berdenyut hebat. Sepertinya efek alkohol semalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destin
FanfictionDestin Takdir Yang pasti itu alasan kisah kita bermula dan berakhir.