part 1

23 1 0
                                    

"Bun, bunda dimana? Nana mau berangkat sekolah."Teriak Nana yang sambil mondar mandir mencari ibu ny.
"Bunda disini sayang, kamu hati hati dijalan, jangan lupa minum obat nya ya nak." Tutur bunda Nana.
"Iyaa bunda ku sayang, yaudah Nana berangkat dulu, takut telat kena macet." Nana pun menyalami bunda nya dan berlalu mengambil motor kesayangan ny.

⏩⏩

"Na, lo kan baik, pinter, rajin menabung, tidak som.. " Ucap Rara yang langsung dipotong oleh Nana.
"Stop Ra, masih pagi gak usah bikin heboh deh." Ucap Nana dengan nada acuh.
"Nih, cepet an disalin keburu bu betty dateng." Ucap Nana sambil menyodorkan buku matematika nya kepada sahabat nya Rara.

Memang sudah menjadi kebiasaan Rara untuk mengganggu Nana setiap pagi hanya untuk menyontek tugas. Bahkan Nana sampai hafal dengan kelakuan sahabat nya ini.
Rara memang sahabat Nana dari kecil, hanya Rara yang bisa memahami keadaan Nana Sekarang.

⏩⏩

"Kriiiiiiiiiiiing"
"Anjeng! Kaget gw." Teriak Radit yang terlonjak karena kaget bunyi bel sekolah  yang sangat nyaring.
"Makanya jangan tidur aja kerjaan lo." ucap tanggal yang notabe nya sahabat karib Radit.
"Btw, si Nana udah keluar kelas belom ngga." Ucap Radit dengan nada jahil nya.
"Bego lu pelihara Dit." Rangga memutar bola matanya malas. "Sekarang coba lo lihat samping lo, ada kagak tuh si Nana." Jawab Rangga dengan kesal.
"Iya juga ya, kan gw duduk disamping Nana." ucap Radit dengan cengiran nya. "Yaudah deh gw nyari Nana dulu, mau gangguin pujaan hati gw."ucap Radit yang udah ngacir keluar kelas.
Rangga hanya bisa geleng geleng tak percaya dengan tingkah laku sahabat nya.

"Dit dit, sayang lo tulus sama Nana, tapi gw gak habis pikir sama lo, apa yang ngebuat elo gak berani ngungkapin nya."Ucap Rangga dalam hati.

⏩⏩

Nana pov.

Ntah apa yang membuat Nana sangat menyukai taman belakang sekolah nya. Padahal taman itu sangat sepi dan menyeramkan. Bahkan tak ada satupun siswa yang berani ke taman itu sendirian.

Drrt drrt.
Hp Nana bergetar menandakan pesan masuk, Nana pun membuka pesan tersebut.

Setelah membaca pesan tersebut raut wajah Nana berubah drastis. Ia menjadi sangat sedih bahkan ia juga menetes kan air matanya. Setetes, dua tetes, lama lama mengalir deras dari matanya.
"Cukup! Gw capek, kenapa sih kalian gak ada yang bisa ngertiin posisi gw sekarang."Ucap nya lirih.

Namun Nana tak menyadari jika ada yang memperhatikan nya dengan tatapan sendu. Bahkan ia juga mendengar apa yang dikatakan oleh Nana.

⏩⏩

Radit Pov.

Radit sudah mengelilingi sekolahnya, namun ia blum juga menemukan sang pujaan hatinya.

"Aduh, kemana sih pujaan hati gw, gak peka apa dia kalo dicariin sama pangeran ganteng, tapi mana ada ya pangeran jelek." Dumel Radit sepanjang jalan mencari sang pujaan hati nya. Namun sedetik kemudian ia berpikir, emang cewek yang gue taksir tau kalo gw suka sama dia? Tanya Radit pada dirinya sendiri.
"Goblok banget sih lo Dit, ya jelas kagak tau lah, kan emang gw gak pernah ngungkapin nya." Ucap Tadit sambil menepuk jidat nya.

"Huft, capek juga ya muterin ni sekolah, baru nyadar gw kalo sekolah ini amat sangat teramat luas sekali." Ucap Radit yang merutuki kebodohan nya sendiri karena sudah bicara keras yang mengakibatkan semua siswa memandang nya. Dan ia pun langsung berlari meninggalkan koridor ramai tersebut.

Tiba tiba Radit terpikir satu tempat yang belum ia datangi. Tanpa pikir panjang Radit langsung berlari ketempat tersebut. Dan benar saja, ternyata sang pujaan hati nya sedang duduk sendirian dengan tatapan kosong.
Ya gadis itu adalah Nmau berbagi sama siapa" Ucap Radit dengan wajah sendu.
"Gw janji bakal jadi sandaran lo Na,gwsayang, namun ntah kenapa sampai sekarang ia masih belum mengungkapkan perasaan nya.

"Na, gw sayang banget sama lo, gw Cinta sama lo, tapi ntah kenapa gw takut untuk mengungkapkan perasaan gw ke elo, firasat gw mengatakan kalo lo masih punya masalah besar dan lo gak tau mau berbagi sama siapa" Ucap Radit dengan wajah sendu.
"Gw janji bakal jadi sandaran lo Na,gw sayang sama lo." ucap Radit dengan napas kasar nya.

Radit tersentak saat tubuh Nana bergetar menandakan ia sedang menangis Radit langsung berlari menghampiri Nana dan ingin segera memeluknya. Namun langkahnya terhenti saat Radit mendengar suara Nana, ia merasa bahwa Nana sedang memiliki beban yang sangat berat. Radit mengurungkan niat nya untuk menghampiri Nana dan berbalik arah menuju kelas nya karena memang bel masuk telah berbunyi.

⏩⏩

Saat dikelas Radit sangat gelisah karena Nana tak kunjung kembali, Radit ingin menghampiri Nana, namun ia tak diizinkan keluar kelas. Hingga bel pulang berbunyi Nana masih belum kembali juga. Radit tambah khawatirkan dengan keadaan Nana.
Tanpa aba aba, Radit langsung berlari meninggalkan kelas nya. Ia langsung menuju taman belakang tempat Nana menyendiri tadi.

Saat Radit sudah sampai ditaman belakang, Radit melihat Nana yang tengah duduk bersandar di pohon di pohon rindang belakang nya. Radit menghampiri Nana berniat mengajak nya pulang bareng. Itung itung awal pdkt laahm

"Na, Nana bangun udah jam pulang sekolah lockamu gak pulang?" ucap Radit sambil menggoyang nggoyangkan tubuh Nana. Namun tak ada respon dari Nana. Radi pun mencobanya sekali lagi.
"Na, bangun napa, jangan bikin gw khawatir deh." ulang Radit namun masih tak ada respon dari Nana. Radit mulai diselimuti rasa khawatirkan.

Radit pun memegang denyut nadi Nana. Dan Radit langsung merasa sangat khawatir. Radit langsung menggendong Nana dati tempat nya dan membawa nya ke rumah sakit.
"Na please jangan bikin gw tambah khawatir sama lo Na, gw mohon lo bangun."Radit muali frustasi dengan keadaan sekarang.

⏩⏩

"Dokter, suster tolongin pujaan hati saya, saya gak siap kalo jadi duda muda. teriak Radit dilorong rumah sakit dan mendapat tatapan aneh dari pengunjung rumah sakit.

Tak lama kemudian suster datang membawa brankar. Nana pun dipindah kan ke brankar dan dgibawa ke UGD. Radit hanya bisa diam menatap Nana yang terbaring di dalam UGD. Tak terasa Radit meneteskan air matanya.
⏩⏩

Halooo lohaa. Maap masih banya banget typo dan ceritanya amburadul.. Jangan lupa vote dan komen yaa..

D.na

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 21, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My LiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang