Dari ufuk timur sang surya bangun dari peradabannya. Embun segar mengukir dedaunan pagi ini. Ayam berkokok saling bersahutan. Sarah Novianti seorang pelajar SMA bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, setelah siap dia turun untuk sarapan bersama keluarganya dan pamit untuk pergi sekolah. Hari senin adalah hari yang paling ia benci kerena ia harus berdiri sangat lama untuk menjalani upacara, setelah upacara selesai ia langsung bergegas menuju kelasnya dan meminum air yang ia bawa dari rumahnya, setelah beberapa menit berlalu ia bergegas menuju ruang dancer disekolah karena ia tak sabar lagi ingin menemui seorang pria yang ia dambakan sejak tahun kemarin yang bernama Brace Arquiza. Setahu Sarah, Brace adalah anak pindahan dari Filipina dan dia sering berpindah-pindah sekolah dan tempat tinggal kerena soal pekerjaan ayahnya, Sarah kurang tahu tentang ayah Brace berkerja apa.
Ia langsung bergegas ganti baju dan siap latihan dance untuk acara pepisahan kelas 12, ia sangat bersemangat latihan karena ia dan Brace akan duet untuk acara tersebut, ia berusaha sangat keras biar tidak mengecawakan di acara perpisahan tersebut ia tak ingin membuat kecewa pria yang ia dambakan tersebut dan guru-guru di sekolah karena yang telah mempercayai dia untuk melakukannya.
Setelah satu jam berlalu Sarah latihan ia beristirahat sejenak untuk meredakan penatnya. Brace melihat Sarah kecapean ia langsung menghampiri Sarah.
"Nih buat kamu!" Memberikan air kepada Sarah dan Sarah langsung mengambilnya.
"Makasih ya! Ucap Sarah dan langsung mengambil air tersebut", tersenyum-senyum sendiri.
Dirasa sudah cukup untuk beristirahat Sarah dan Brace melanjutkan latihan mereka, gerakan-gerakan yang akan mereka bawakan di acara tersebut adalah ciptaan Brace dan lagu pilihan Sarah.
Setelah siap latihan mereka pergi untuk makan di kantin sekolah dan hari ini Brace berjanji akan mentraktir Sarah, Brace bergegas memesan makanan yang akan mereka makan hari ini. Brace memesan mie ayam dua, jus jeruk dua dan sedikit makanan ringan. Habis mereka makan mereka bergegas menuju kelas masing-masing karena mereka berbeda kelas, Sarah kelas 11 Ipa 1 sedangkan Brace kelas 11 ipa 3. Kejadian tadi dikantin sekolah adalah kenangan terindah buat Sarah baru hari ini Sarah bisa makan berdua dengan pria yang ia dambakan dan pria tersebuat juga mentraktir Sarah makan.
Bel sekolah pun berbunyi, Sarah bersiap untuk pulang, ia pulang dijemput sopir pribadinya, setibanya ia sampai dirumah ia sangat senang melihat abang tersayangnya pulang dari Amerika setelah menyelesaikan kuliah disana.
"Sarah kangen bang! Abang baik-baik aja kan disana?" Tanya sarah pada abangnya.
"Iya Sarah, Abang baik-baik saja disana! Sekarang abang udah pulang dan abang juga sangat kangen Sarah." Kata Abangnya kepada Sarah.
Setelah itu mereka makan siang bersama dan abangnya bercerita tentang keadaannya semasa dia disana, mereka bangga kepada dia karena dia telah lulus dengan nilai terbaik dan menjadi mahasiswa berprestasi.
Malam hari Sarah biasanya mengerjakan tugas-tugas sekolah yang tertinggal gara-gara ia sering izin untuk latihan dance, guru tidak memarahi dia karena guru sudah tahu. Selesai mengerjakan tugas yang tertinggal ia menyiapkan buku-buku untuk besok dan bergegas tidur.
***
Sesampainya ia di sekolah ia bertemu Brace di pintu gerbang dan mereka saling menyapa satu sama lain setelah itu mereka berpisah. Mereka latihan setelah jam istirahat, seperti biasanya Sarah sangat-sangat bersemangat untuk latihan. Mereka latihan hanya dua jam saja karena Brace harus mengikuti ulangan harian hari ini. Brace meninggalkan Sarah sendiri di ruang latihan dan Sarah melanjutkan latihannya hanya seorang diri. Bel pulang pun bebunyi Sarah besiap-siap pulang seperti biasanya dia dijemput oleh supirnya, dia masuk kedalam mobil dan Sarah sangat terkejut melihat siapa yang menjemputnya, Sarah dijemput oleh abangnya bukan sopirnya.
YOU ARE READING
Cinta Tak Terbalas
Short StoryIa langsung bergegas ganti baju dan siap latihan dance untuk acara pepisahan kelas 12, ia sangat bersemangat latihan karena ia dan Brace akan duet untuk acara tersebut, ia berusaha sangat keras biar tidak mengecawakan di acara perpisahan tersebut ia...