Prolog

534 90 14
                                    

"Tolong,  jaga anakku" pinta Teukie
"Kenapa tidak kau saja yang membesarkan dan merawat anakmu sendiri, hyung?"
"Aku tidak ingin kutukan itu menyakiti banyak orang.  Aku tidak ingin salah satu dari mereka celaka karena kutukan itu,  Yunho."
"Tapi itu belum tentu benar"
"Kau lihat sendiri bukan! Hyorin,  Dokter juga perawat yang membantu persalinannya tewas mengenaskan! Aku tidak ingin, jika akan banyak orang yang celaka. Kedua anakku tidak boleh bertemu,  Yunho. Tolong kau jaga anakku.  Jika saatnya tepat,  aku akan mengunjungimu"
"Hyung! "

***

"Pagi,  appa"
"Pagi,  Kyu.  Mau berangkat Sekolah sekarang?"
"Mm" angguknya
"Sarapan dulu"
"Aku sarapan di Sekolah saja"
"Kyu,  apa yang dikatakan samchon itu benar. Ada baiknya jika kau sarapan dulu sebelum pergi ke Sekolah"
"Baiklah-baiklah. Aku akan sarapan"

***

Kyungsoo mengenakan pakaian tertutup, berwarna hitam.  Bahkan lehernya saja tidak terlihat karena ia menutupinya menggunakan kerah Seragamnya.  Ia juga selalu menggunakan sarung tangan kulit berwarna hitam. Yah...Kyungsoo selalu seperti itu sejak kecil. Ia tidak berani menyentuh orang lain. 

Meski demikian,  Kyungsoo masih bersyukur karena ia memiliki saudara yang peduli padanya.  Bahkan ayah angkat yang selalu ia pikir ayah kandungnya, juga begitu menyayanginya. 

***

"Apa yang kau lakukan pada hyung-ku?! "
"Kai,  sudahlah. Aku tidak apa-apa"
"Hyung! Seharusnya kau membalasnya."
"Kai hyung benar. Hyung tidak bisa terus mengalah seperti ini!! "
"Dasar pengecut!!  Bahkan kedua namdongsaeng-mu  membelamu.  Ayo balas aku!! "
"Jika aku membalasmu.  Kau akan mati! " ucap Kyungsoo dan menatapnya dingin

***

"Ada apa ini? Kenapa tiba-tiba langit berubah menjadi sangat mendung?"
"Hei. Lihat itu..." pemuda itu menunjuk kearah burung-burung yang berjatuhan dari udara dan mati.
"Jangan-jangan...kedua anakku..."

***

"Kita tidak bisa tinggal diam!! Taeyang tewas karena siswa itu!!  Kita harus membalasnya!! "
"Kami setuju!"

***

"Kenapa kau menolongku?!"
"Jika aku tidak menolongmu.  Kau bisa babak belur karena siswa dari Sekolah-ku"
"Tapi karenaku,  salah satu temanmu tewas"
"Jika ku perhatikan. Kau bukan tipe orang yang kejam.  Matamu berkata kau orang yang baik"
"Apa kau tidak takut padaku?"
"Tidak. O iya,  kenalkan... Aku Lee Kyuhyun"
"Aku,  Kim Kyungsoo"

***

"Hyung..."
"Ada apa,  Kyu?"
"Hari ini aku merasa aneh"
"Aneh kenapa?"
"Sejak aku bertemu dengan siswa itu.  Tiap kali aku menyentuh orang lain,  atau ada orang lain yang menyentuhku,  aku bisa melihat masa depan.  Bahkan,  aku bisa melihat,  jika orang yang ku sentuh itu,  akan meninggal. Aku takut,  hyung"
"Siapa nama siswa itu?  Kenapa kau bisa bertemu dengannya?"

***

"Appa!  Buka pintunya. Kenapa appa mengunciku!!"
"Appa tidak akan mengizinkanmu keluar rumah,  Kyu!!  Ini demi kebaikanmu juga orang lain!"
"Tapi kenapa?! Apa salahku?!"

***

"Kyungsoo~ah. Ayo buka pintu nya"
"Tidak hyung.  Biarkan aku sendiri. Aku pembawa sial!!  Aku sudah sering kali membuat orang lain tewas. Aku tidak ingin menyakiti siapa pun lagi!!  Aku lelah hyung!!  Aku ingin mati saja! "

"Super Blue, Blood Moon" Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang