Ada Apa

35 5 3
                                    

Matahari mulai terbit cahayanya masuk kedalam kamar yang pemiliknya masih terlelap. waktu menunjukkan pukulm 06:45 tapi jeje masih saja tertidur.

tin.. tin..tin.. suara klakson disebrang sana 

"astagaaaa berisik banget" gerutu jeje

 Disisi lain alfian terus menekan klakson motornya terus menerus hingga ia hampir menyerah. tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka disaat itu pun alfian takut dan hendak kabur karena ia menebak pasti itu ayah jeje yang akan memarahinya karena keributan yang ia buat.

"alfiaaaaaaaaan! berisik tau!"

alfian kaget benar benar kaget didepannya berdiri seorang wanita dengan keadaan parah! rambutnya berantakan,matanya masih tertutup,celana tidurnya pun naik sebelah.

"astagaa baru bangun coba_-" gerutu alfian

"ahh tugas gue semalem banyak mana hari ini ulangan lagi" keluh gue

"derita lu" ucap alfian sembari tertawa

"au ah gue mau mandi" ucap gue kesal

"cepet je kalau lama gue tinggal loh" ancam alfian

*****

setelah sampai di parkiran sekolah jeje langsung turun dari motor,seperti biasanya jeje selalu diantar alfian menuju kelas."udah sana masuk belajar yang bener fighting yap!"ucap alfian saat berada di depan kelas jeje"ok bes" balasku singkat sembari memamerkan senyum maniskudalam hitungan menitpun alfian menghilang dari pandanganku.


Alfian adalah sahabat gue,kita bersahabat sejak kelas 7 SMP. Menurut gue alfian adalah orang yang benar-benar cuek dan dingin,tetapi sedikit romantis sih haha,awal gue kenal Alfian pada saat MOS Kita dihukum bersama,makin lama kita semakin dekat sehingga berteman, jujur ketika gue berpisah dengan sahabat kecil gue, gue kehilangan perhatian sahabat,dan setelah beberapa lama Alfian hadir dalam hidup gue.

"Je" panggil seseorang 

"ha" sontak gue kaget dan langsung menoleh ke sumber suara

"eaks yang dianter sama prince nya haha" ledek naya

"ii apa sih"bales gue judes

"gak kerasa yah udah seminggu jadi senior hehe" naya mengalihkan pembicaraan

"ahh lu mah senior ataupun junior sama aja sama sama ke kanak kanakan sifatnya" ucap gue sambil tertawa

sontak saja saja raut wajah naya langsung berubah ketika pendengar perkataan gue

"je btw ada adik kelas SMP gue yag hitss banget dan sekarang sekolah disini" ucap naya antusias

"terus?" ucapku bingung

"dia itu cantik,famous,udah gitu jago main piano lagi uhhh" ucap naya

"biarin aja" jawab gue asal dan super duper gapeduli

"gue takut je" ucap naya

"takut farel direbut?haha"ucap gue sambil tertawa

"ngaco! gue cuma takut dia jadi bullyan senior disini" ucap naya sinis

"tumben kasian biasanya sinis sama junior" ucap gue nyindir naya

"ngajak berantem apa gimana,dia kan alumni SMP gue ntar kalau SMP gue dicap yang nggak-nggak gimana?" jawab naya jutek

"makannya seniornya jangan centil jadinya juniornya ikutan kan haha"ucap gue sambil tertawa

"au ah kzl! sebel!" ucap naya nyerah

"hehe canda doang kok" ucap gue sembari merangkul bahunya 

"kalau alfian direbut gimana?"

"gue sadar diri kok gue gak sepenuhnya miliki alfian gue bukan siapa siapanya" ucap gue tegas

Ntah kenapa setelah gue ngomong itu ada sesuatu yang aneh apa itu kode keras jiwa gue tapi ahhh no he is just bestfriend not boyfriend.

"Hoi! tumben akur biasanya kayak anjing sama kucing " ledek Tasya

"jeje anjingnya gue kucingnya haha" ucap naya 

"gak lucu!" sinis gue

"canda je"rayu naya

"eh btw ada titipan nih dari alfian" ucap Tasya

"eakss lohh azeeek" ledek naya

"dia dimana?" tanya gue 

"dengan siapa?semalam berbuat apa" lanjut naya sambil nyanyi

"serius nih" ucap gue kesel

"eakss lu aja udah serius jadi kapan dianya serius" ledek tasya gantian

"tau ah sebel" ucap kue sambil melahap JCo donuts dari alfian

"dia lagi latihan musik bareng anak musik, katanya sih mau ada festival musik gitu" ucap Tasya serius

"terus lu gak latihan je" Tanya naya

"iya kan lu vokalisnya harusnya lu juga ikut je" ucap Tasya

"gua aja gak tau kalau ada festival musik,Alfian gak pernah cerita" jawabku jutek

gak biasanya alfian nyembunyiin sesuatu dari gue,alfian kenapa? kenapa perasaan gue gaenak yah

*****

Hari semakin siang waktu menunjukkan pukul 13.23 tapi Alfian belum terlihat dipandangan jeje.

"je!" panggil Alfian

"kenapa?" tanya jeje bingung

"motornya dimana?" tanya jeje tambah bingung karena alfian menghampirinya sembari berlari

"je maaf gue gabisa nganter lu latihan" ucap fian

"kenapa?" tanya gue singkat

"Aku harus latihan,3 Minggu lagi ada festival musik,aku cariin taksi ya" ucap alfian sembari menarik lengan gue,kemudian dengan sengaja gue melepas genggaman tangannya 

"gue belum selesai nanya fian!" ucap gue kesal

"nanti gue jelasin" ucap Alfian singkat

"Taksi!" teriak Alfian 

kemudian taksi berwarna biru berhenti didepan kita berdua,kemudian alfian mengarahkan supir taksi untuk mengantar gue ke Tiger Junior School,dojo* gue yang berada dikawasan JL Ahmad Dahlan, setelah supir mengerti Alfian menyerahkan uang ke supir sebagai ongkos taksi setelah itu alfian menghampiri gue.

"Semangat latihanya! semangat buat nyiapin kejuaraan,aku pasti datang"ucap fian sambil memamerkan senyum termanisnya

langsung saja alfian membukan pintu mobil mempersilahkan gue duduk

"nanti gue jemput pulangnya,fighting!" ucap fian 

kemudian taksi yang gue tumpangi meninggalkan alfian seorag diri ,jauh dan semakin jauh tetapi gue tetap menengok ke arah belakang,sesaat kemudian ada seorang wanita berseragam abu abu putih menghampiri alfian yangberdiri seorang diri disana. siapa wanita itu? ada hubungan apa dengan alfian? kenapa alfian gak pernah cerita?

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 02, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

RumitWhere stories live. Discover now