HUJAN PERMEN DALAM MIMPI

19 2 1
                                    

"Lihat itu!" seru Bidadari Merah sambil menunjuk ke luar jendela.

"Hujan permen?!" ujar Dewi pelan.

"Benar, hujan permen! Ayo, kita ke bawah dan menari-nari di halaman!" ajak Bidadari Ungu.

Mereka menari riang. Permen permen masih berjatuhan dari langit. Layaknya, langit adalah pabrik permen. Aku tak ikut menari. Tapi, aku malah sibuk mengumuti permen. Aku mengambil permen kekebalan tanganku. Lalu, aku makan tanpa membuka bungkusnya, rasa permen permen itu tetap saja enak! Mereka terus menari di bawah hujan permen. Aku berputar, meloncat, dan bersorak. Begitu pula Dwi dan para bidadari. Tapi ... tiba-tiba, aku terjatuh. Terperosok ke dalam suatu tempat yang tidak kukenal. Mataku berkunang-kunang. Kepalaku pusiiing ... sekali. Badan pun rasanya berat sekali.

Lanjut ya gaes,
Tp plis kalau abis baca jangan lupa VOTE ya;)

MENARI di PELANGITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang