Prologue

390 44 3
                                    

[Forth-Beam]
"Beam, pernahkah kau menyangka bahwa hubungan kita sudah sejauh ini?"

"Tidak, phi. Aku tidak pernah membayangkannya. Aku membiarkannya berjalan seiring waktu supaya aku bisa terkejut suatu saat nanti bahwa kita sudah bersama-sama diwaktu yang sangat lama."

Forth dan Beam saling menyuapi satu sama lain dengan tertawa karena lelucon masing-masing

"Ibumu, apakah dia akan merestui hubungan kita?"

"Entahlah, kuharap dia merestuinya. Tapi jikapun tidak, aku akan tetap mempertahanku hubungan kita phi."

Ditepi danau, Forth menutup mata Beam dengan sehelai kain hitam dengan erat dengan ratusan lilin terang yang membentuk gambar hati

"Buka matamu."

"Tak akan ada kejaiban lagi diantara kita, karena kau lah kejaiban terakhir untukku phi."

Beam kecup  bibir Forth dengan genit saat Forth membawa sebuah papan kanvas.

"Aku tidak pernah ingin memiliki apapun saat pertama kali kita bersama, karena aku tahu bahwa itu akan segera menjadi milikku tanpa ku ketahui."
"Dan kaulah yang dimaksudkan.".

"Aku serahkan Beam padamu jika dia memanglah untukmu."

*Tit ... Tit .. Tit ..*

"Ku pastikan ini tidak akan terjadi lagi, karena aku tidak ingin meninggalkanmu."

"Berjanjilah. Berjanjilah bahwa kau tidak akan meninggalkanku dan membuatku menangis seperti waktu."

"Aku seperti ini, karena aku takut kehilanganmu, karena aku sudah hampir kehilangan dirimu sekali."

[Ming-Kit]
"Morning!!!"

"Heh, cepat bersihkan milikmu itu."

"Mandilah denganku, kita bersihkan milik kita."

"HEI!!!"

Dipeluklah Kit oleh Ming dari belakang ketika Kit sedang asyik memasak.

"Kapan kau ada waktu untuk kita??"

"Aku harus fokus pada ujian terakhirku, sebentar lagi aku akan lulus dan akan ada banyak waktu untuk bersamamu."

Ploy tersenyum senang ketika Kit membuka pintu rumahnya.

"P'Kit!! Aku merindukanmu."

"Kit, dimana cincinmu?"

"Cincin?"

"Cincin pertunangan kita!!!"

Ming berusaha mengejar Kit yang terus berlari menghindar darinya.

"Lalu bagaimana denganmu? Kau bilang bahwa aku sudah tidak mencintaimu lagi, tapi kau sendiri ... Kau sendiri tidak memiliki waktu untuk menemaniku, Kit!!"

Ming tinggalkan Kit dijalan dan berjalan pergi menjauh.

"Kit, kakiku .... Kakiku tidak bisa digerakan!!"

"Mungkin ini sudah bukan jalan kita lagi."

[Phana-Wayo]
Wayo bertabrakan tubuh dengan seseorang ketika ia berjalan di Siam Square

"Aku tidak tahu apa yang terjadi, tapi jantungku berdebar saat bertatapan dengannya."

"Mungkinkah ..."

Wayo berseru menarik celana Phana kebawah

"Ciluuuukk - Baaa !!!!"

"Wayoooooo!!!"

"Khap Phomb. (iya)"

Wayo berlari mendekati kumpulan burung di jalanan yang justru berlari ketika ia mendekat

"Mereka tahu bahwa kau yang menyebabkan gempa."

"Isshhhh .."

Wayo berenang kearah Phana yang tengah bersandar disudut kolam.

"Yo, terima kasih kau sudah membuat indah hari-hariku selama ini."

"P'Pha, aku yang seharusnya berterima kasih padamu karena kau sudah mau berjuang bersamaku."

"Ahhhhh ... Eghmmm ... Huuuhhh .... Haaaaahh ... Uuuuhhhh ..."

*Door*

"Happy Birthday To You, Happy Birthday To You, Happy Birthday, Happy Birthday, Happy Birthday To You!!"

[Author]
"Selamat ulang tahun, kawan. Tetaplah bahagia seperti ini meski bukan aku yang membuatmu bahagia."

Semua orang berdansa di pesta ulang tahun tersebut yang diiringi oleh alunan piano dari Beam dan forth.

"Yo, berjanjilah padaku bahwa kita akan tetap seperti ini selamanya."

"Andaikan saja aku bisa ..."

*Jleb*

"Yo ... Yo!! Bangun!! Buka matamu!!"

*Wiu ... Wiu .. Wiu ..* Suara sirine ambulance.

"Tidak ini tidak terjadi. Kau akan baik-baik saja, berjanjilah bahwa kau akan baik-baik saja." -Phana-

"Sudah seharusnya kau tidak memiliki hubungan dengannya maka dari itu Tuhan berusaha keras memisahkanmu darinya!!" -Ayah Ming-

"Captain, katakan padaku bahwa dia tetap bertahankan?? Iya kan? Katakanlah!!" -Beam-

"Cukup, Ibu!!!" -Ming-

"Kau sama sekali tidak pernah memperdulikanku, bahkan memerhatikanku sekecil apapun tidak!!" -Ming-

"P'Forth. Tetaplah seperti ini. Ku mohon, ku mohon!!" -Beam-

"Beam, terima kasih ya??" -Forth-

"Lalu, apa artinya aku bagimu?" -Peak-

"Apakah hubungan kita sudah tidak berarti lagi dimatamu??" -Peak-

Gegeman erat yang disertai tangisan pun menuntun pada sebuah ruang ICU

"Ini bukanlah akhir dari kisah kita." -Phana-

"Bertahanlah, aku akan selalu berdo'a untukmu." -Phana-

"Baiklah jika ini maumu. Aku hanya bisa menurutinya." -Boom-

"P'Forth .." -Beam-

"Kita berakhir disini." -Kit-

"BUKA MATAMU .... CEPAT!! BUKAAA!!" -Phana-

"P'FORTH .... BUKA MATAMU!!" -Beam-

"YO .....!!!!!" -Phana-









"Berjanjilah bahwa kau tidak akan pernah meninggalkanku lagi."

"Aku berjanji."

"Kita harus putus."

😭😭😭😭😭😭😭

Sad Story - HAPPY ENDING : The Last StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang