[77]

192 28 6
                                    

[Ming]
*Teeeeeetttt ...*

Ku tiup terompet didekat telinganya dan membuat Kit terjingkat bangun dengan wajah kusutnya itu.

"Ooowwww ... MING!!!!" Teriak kesalnya.

"Selamat hari jadi hubungan kita Kitty!!" Seruku tak perduli ia marah.

"Ouch, sialan kau!!"

Bukannya mengamuk, ia justru kembali meringkup didalam selimutnya kembali.

"Ouch, Kit. Ayo bangun. Kita harus rayakan hari jadi kita yang ke 4 tahun!!"  Seruku.

Tapi ia tidak menjawabnya dan malah tidur lagi. Lalu ku coba towel-towel pinggangnya dan ia bergerak geli. Langsung saja dengan akal jahatku ku kelitiki pinggangnya dan ia berteriak kegelian.

"Ayo bangun!!" Pintaku saat itu.

"Ming, hentikan. Kau membuatku geli!!" Ujarnya.

"Kau harus bangun dulu!!"

Lalu tiba-tiba ia membalikanku dan menindihiku diatas, dan menyergap kedua tanganku dengan erat.

Sungguh kejadian tiba-tiba ini membuatku terkejut karena Kit tidak pernah melakukan hal yang seperti ini, apa lagi caranya menatapku dengan cukup dekat.

"Sudah ku katakan padamu untuk tidak mengelitikiku." Ucap lirihnya.

"Memangnya kenapa?" Tanyaku.

"Karena kau bisa menghidupkan mode on ku." Jawabnya.

"Aw, mode on, huh?" Ucapku.

"Iya. Dan itu bisa menyakitimu jika ada kesempatan."

"Bagaimana jika aku menginginkannya? Apa aku bisa menggunakannya setiap hari?" Tanyaku.

"Jika kau bisa."

Ketika aku hendak mencoba mengangkat tanganku untuk terlepas dari sergapannya, tetapi ia cukup kuat kali ini menekan tanganku.

Lalu ia perlahan mendekat kewajahku, perlahan menempelkan bibirnya yang kecil itu dan menusuk kedalam mulutku.

Kecup dengan kecupan ia buat dengan nikmat sembari ia menggenjot tubuhku keatas dan kebawah.

Desah demi desahan pun terdengar dari kami berdua. Tak tahan lagi ku buka bajunya keatas ...

*Ya iyalah keatas. Masa kebawah. Lu pikir daster, thor?? *plak* 😂😂*

Dan ia membuka bajuku pula, ia terus menghajarku, tidak memberiku kesempatan untuk bernafas satu kali pun karena ia terus menghajar bibirku.

Lalu ku balikan posisinya menjadi di bawah, ku turunkan celanaku dan juga melepaskan celananya dan kembali menerjang mulutnya lagi menunggu "adikku" bangkit dari sarangnya.

Tetapi tiba-tiba saja ...

*Tit tit tit ...*
*Tit tit tit ...*
*Tit tit tit ...*

Jam digitar ku berbunyi menandakan pukul 7.30 untuk aku berangkat ke club karena hari ini aku ada jadwa manggung.

Ku hentikan sejenak ciuman itu dan kami sedikit menertawainya.

"Kau terlambat, Ming." Ucap Kit.

"Beberapa menit saja tidak masalah, kit." Jawabku.

"Hoih .."

Ku serang lagi mulutnya sembari memasukan "anaconda"-ku ke lubangnya.

Kit mendesah lagi, semakin membuatku kepanasan karena horny. Kit mencengkram sprei, menahan, dan mendesah hingga itu selesai pada akhirnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sad Story - HAPPY ENDING : The Last StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang