•
.
Senja disore itu aku pernah menjadi penonton yang setia menyaksikan sebuah pergelaran tentang dunia yang penuh sandiwaraMelihat ia yang terjatuh karena luka tetapi masih mampu memakai topeng dan berpura-pura bahagia
Sementara, Kesakitan nya terlihat jelas sedang bergelimpangan hingga dijalan-jalanLuka itu amat menyayat hatinya
Membuat kebas disekujur kaki hingga ia tak mampu melanjutkan perjalananIa disenja itu bagai dinding yang diterpa badai
Tangisannya terdengar mistis
Dibalik gauman yang penuh elegiDari jarak yang cukup jauh
Aku terus saja melihatnyaAku melihat bagaimana ia mencoba melangkahkan kakinya
Meletak harapan pada tiap derap langkahSenja itu, ia begitu kesulitan
Sulit menghela nafas karena terlalu sesak
Dadanya dipenuhi sayatan yang paling sunyiUntuk perempuan yang pernah ditinggal pergi itu
Ia sudah banyak mengalami kesulitan
Ia begitu baik, Ia cantik, Ia manis
Karena itu aku selalu saja melihatnya dari jauhKini, ia mencoba mendoakanmu diam-diam, dalam-dalam
Agar kamu selalu baik
Agar kamu selalu dijaga
Agar kamu selalu bahagiaDan nyatanya, Perempuan yang pandai bermain kata-kata itu bukanlah orang yang romantis seperti kebanyakan yang orang katakan
Tapi ia besar dan tumbuh dari luka kehidupannyaSebab, ia tak akan mampu mencipta tanpa pernah merasa
Puisi ini kupersembahkan untuk perempuan yang pernah ditinggalkan
Semoga, luka yang pernah dirasa mampu menjadikan hati kita hati yang bijaksana
Akan kukatakan
Bujuk hati
Dan, SabarlahPerempuan Itu 17:30
KAMU SEDANG MEMBACA
Pena Lama
Poetry• . Senja disore itu aku pernah menjadi penonton yang setia menyaksikan sebuah pergelaran tentang dunia yang penuh sandiwara Melihat ia yang terjatuh karena luka tetapi masih mampu memakai topeng dan berpura-pura bahagia Sementara, Kesakitan nya ter...