Bagian 4 : Tsundere juga, punya sisi kemanusiaan

811 43 27
                                    

Udah baca chapter ini WAJIB liat note ya, harus😄😄

Let's Check it out guys 👇👇👇


Levi POV

'dasar bocah'

Umpatku dalam hati, baru beberapa hari dia kukenal, sudah merepotkan orang lain saja.

Flashback

Kala itu aku sedang berjalan menuju rumah, melewati taman dekat sekolah.Asal kalian tahu saja, aku ini bekerja sambilan sebagai pelayan cafe sepulang sekolah, karena ku tak ingin banyak merepotkan pamanku itu.

Suara teriakan orang di taman tersebut membuatku terhenyak.'siapa orang gila yang berteriak pada dinginnya malam, baka' decih ku dalam hati.

Saat hendak menghampiri asal suara teriakan itu,aku bertukar pandang dengan orang yang berjalan tergesa-gesa.

'si jalang yang terkenal itu'

"E - ehh, senpai..darimana?" Ucapnya sambil melambaikan tangan, dengan senyum yang sulit diartikan.

"Bukan urusanmu, siapa tadi yang teriak" ketusku, ya Rindell memang sahabat mantan pacarku, atau lebih tepatnya betina iblis itu.

"Eh, um tau tuh, di taman kali. Ya udah aku duluan ya senpai, hati - hati di jalan. Bye.." jawab rindell ragu - ragu, pasti ada yang disembunyikannya

"Uso darou?!" Teriakku naik pitam, entah kenapa setiap bertemu dengan geng mantanku itu membuatku jengkel.

"Ano, Petra tadi teriak kok, udah gitu ajah" jelasnya dengan senyum terpaksa.sialan

Tak kuhiraukan rindell yang meneriaki aku, kulangkahkan kaki mencari asal suara tadi. Tch, bocah.. dia memang bodoh atau emang kebelet pinter sih?!!

~~~~~~~

Petra pingsan dengan lunglai di bawah pohon. Wajahnya terlihat pucat dengan nafas masih tersengal-sengal, tch merepotkan. Kuangkat dia ala bridal style dan membaringkannya di bangku taman, lalu menelfon pamanku untuk menjemput ku. Selagi menunggu pamanku, tak hentinya mataku memandangi wajahnya.

"Levi, sedang apa kau dengan petra? Cepat masuk" ujar pamanku sambil berkacak pinggang dihadapanku.tanpa fikir panjang, aku membawa petra pulang ke rumahku dulu.

~~~~~~~~~

"Apa yang kau lakukan levi? Sampai dia pingsan begitu.rupanya kau sudah mengenal nya ya" ucap kenny sambil menyetir mobil, namun pandangannya lewat kaca spion terkadang menatapku yang sedang mendekap Petra dalam pangkuanku dengan hasrat mengebu.

"Entahlah, dia pingsan di taman tadi. Wajahnya pucat" jawabku singkat tanpa memalingkan wajah. Keheningan melanda dalam mobil lagi. Namun tak hentinya aku mendekap tubuh mungil ini dengan tubuhku, merasa tak mau kehilangan, kutatap wajahnya lekat - lekat, sambil terkadang mengusapkan telapak tanganku di pipinya yang dingin itu.

"Kau menyukainya kan levi? Aku tahu dari raut wajahmu, kita bisa antar dia langsung ke rumahnya.."

"Tidak!! Ah, maksudku jangan dulu antarkan dia pulang, aku hanya.." sialan biasanya aku tak pernah peduli dengan orang lain, tapi arrrrgh

Aishiteru~ Levi X Petra Fanfiction (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang