~Jane~

21 6 1
                                    

'HOEK..'

Aishh cairan merah membosankan itu lagi, Kenapa bukan susu coklat yang baru saja kuminum sih yang ku keluarkan.

"Jane, u okay? "

"I am"  menepuk jidat.
aku lupa bila masih ada temanku, Lisa di depan sana.

"Kau tidak mau pulang saja? " tanya nya khawatir

"Tidak, lagipula aku hanya sedang lelah saja, hanya perlu tidur dan akan kembali bugar lagi" jawab ku dengan senyum lima jari ku

"Baiklah, kembali ke bankar dan tidurlah. Aku akan kembali lagi kesini setelah pelajaran selesai" Ucap Lisa dan berlalu dari hadapan ku menuju pintu keluar UKS

"Gws Jane " ucap nya sebelum menghilang dari balik pintu .

'Sendiri lagi ya, hahaha' batin ku sebelum terjun ke pulau mimpi yang menurutku sangat indah.

~~~~~

KRINGGG.... KRINGGG...

'Cepat sekali siiihh..'
'Aku tak ingin pulang...' batin ku berteriak tapi aku tetap memejamkan mataku.

"Jane, ayo bangun!! "

Itu suara Lisa yang berusaha membangunkan ku.

"Jane, ayolah ini sudah pulang "

Ahh.. kalau ini suara Sella teman yang lumayan dekat denganku

"Aishhh, aku masih mengatukkk" rengeku sambil merenggangkan badanku  yang lumayan pegal sehabis tidur

"Ini sudah pulang bodoh, kau mau menginap?! "

Kalau ini si mulut pedas Risa, Deskmate ku dari pertama masuk ke sekolah ini.

" Yayayaya, Jane yang cantik ini sudah bangun" kataku bercanda

"Cantik dari gigimu" Risa
"Apa kau sudah baikan?" Meskipun kata yang ia ucapkan selalu 'pedas' dia adalah orang yang sangaaattt peduli dengan orang lain.

"Ini tas mu" kata Sella sembari memberikan tas yang ia pegang

"Hehe.. Terima kasih" ucapku dengan senyum yang tak pernah luntur dari bibirku.

"Ayo pulang " Lisa mengajak dan kami berempat bergegas keluar dari UKS menuju gerbang depan.

"Sella, tolong pesankan aku ojek online dong! " pintaku pada Sella

"Eh tidak dijemput? " tanya Risa

"Nae"

"Tukang ojek mu sudah didepan " Sella

"Eh cepatnyaa... Baiklah aku pulang dulu yaa, jangan rindu "

"Siapa juga yang mau merindukan orang jelek seperti mu" Risa dan mulut pedas nya

"Yasudahh.. wleee"

"Hati-hati Jane.." ucap Risa, Lisa, dan Sella bersamaan.

"Kalian juga yaaa, byee"

• • • • •

"Makasih pak"

"Assalamualaikum, Jane home" salamku sa'at memasuki rumah.

"Waalaikumsalam, tumben cepet pulangnya " Itu bundaku yang menjawab

Aku berjalan ke dapur

"Hehe, iya. By the way tadi Jane demam loh di sekolah, sempat muntah juga dan akhirnya Jane tidur deh di UKS" Aku mencoba bercerita pada bunda

"Hmmm.." balas bunda dan berlalu menuju ruang tengah.

'Its okay Jane, mungkin bunda sedang banyak pikiran' batinku miris

Selalu seperti ini
Tidak berubah
Setiap aku memulai pembicaraan bunda selalu menjauh
Ahh.. bukan bunda saja tapi ayah juga, tapi setiap mereka bercerita pada orang lain mereka selalu bilang bahwa aku adalah seorang pendiam yang tak akan pernah mau terbuka pada siapapun.

Jujur aku lelah, aku ingin pergi tapi aku bisa apa, uang saja tidak punya..
miris yaa hahahaha.

"Jane akan mandi" ucapku ceria

"Yaa.. " balas bunda

Tidak, aku tidak benar-benar mandi seperti orang pada umumnya aku hanya menyalakan shower dan terduduk dibawah air, sembari berpikir .

'Kenapa semua orang sperti ini ?
Apa aku pernah melakukan kesalahan fatal yang membuatku seperti tak terlihat di antara mereka ?
Apa aku terlalu egois bila menginginkan sebuah perhatian tulus dari bunda dan ayah?

Aku juga ingin merasakan perhatian dari kedua orang tuaku
Aku juga ingin seperti Risa, yang selalu melemparkan canda tawa dengan ayahnya atau seperti Sella yang dekat dengan kedua orang tuanya.

Kapan ya aku bisa merasakan kehangatan keluarga ku lagi? ' tanpa sadar kini air mata ku telah berjatihan satu persatu dan menjadi semakin deras, ya aku menangis tanpa ada siapapun yang tau.

TOK TOK TOK

"Jane, jangan lama lama mandinya adik mu juga butuh mandi!" Bunda berteriak dari luar sembari mengetuk pintu kamar mandi

"Ya sebentar" jawabku seadanya

Lima menit kemudian aku telah selesai mandi dan langsung masuk kedalam kamarku, membuka buku harian ku dan mulai menulis tentang apa yang terjadi padaku hari ini.

Selesai menulis, aku menangis tanpa suara dan tetidur ditemani tawa keluargaku dari ruang tengah.

'Ah sepertinya mereka lupa bahwa masih ada aku disini'

•END•

Bagus gasih ??
Komen dong wkwkwk

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JaneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang