III • Heroine

3.7K 430 44
                                    

Kaki panjangnya melangkah menembus dinginnya Kota Seoul di malam hari. Tangannya berpegang erat pada ransel tebalnya, bibirnya membuka kecil dan sedikit bergetar. Perubahan cuaca saat ini sangat ekstrim. Sepertinya Wonwoo harus menambah 2 lapis pakaian lagi untuk menghangatkan tubuh kurusnya.

"Sepertinya jjajangmyeon sangat enak"

Sambil berjalan, Wonwoo memikirkan banyak hal, seperti "Makanan apa yang enak dimakan setelah ini"  lalu "dimana perginya Kim Mingyu?"

Membuat malam dingin menjadi malam yang memusingkan.

Langkah demi langkah telah ia lewati, gemerlap bangunan mewah menyapa indra pengelihatannya. Bau menyengat macam-macam minuman tercium sampai luar. Masih tak percaya bahwa Mingyu berada di sana.

"Akan ku pastikan"

Wonwoo memantapkan derap kakinya untuk memasuki kawasan club elit di Kota Seoul. Dengan menunjukan kartu identitas dan sebuah password, ia telah berhasil masuk ke dalam lubang buaya.

Di carinya pemuda tinggi yang ia kenal, namun disini sangat banyak pemuda tinggi, membuatnya harus extra dalam mencari.

"Permisi, apa kau melihat Kim Mingyu?" tanya nya pada seorang bartender yang bertugas saat itu.

"Aku melihatnya, tapi entah kemana. Kau bisa tunggu disini"

Jangan tanya kenapa bartender ini bisa menjawab pertanyaan Wonwoo. Semua tahu Kim Mingyu, tak terkecuali.

"Baiklah, terima kasih"

Wonwoo memilih duduk dan menunggu, seperti saran dari bartender tadi.

1 menit, 10 menit, 1 jam Wonwoo tidak melihat batang hidung Mingyu. Mau marah pun tidak ada gunanya. Jadi ia memilih untuk tetap menunggu.

Tak berselang lama, pemuda yang Wonwoo cari akhirnya menampakkan batang hidungnya, meskipun bersama wanita lain di sebelah kanannya.

"Thanks yebin" Mingyu mengantongi sejumlah uang yang diberikan wanita di sebelahnya. Mingyu masih belum menyadari kalau Wonwoo melihat itu.

"Goodbye, Kim" satu kecupan wanita itu berikan kepada Mingyu lalu pergi menjauh. Mingyu langsung duduk di kursi depan bartender, kondisinya sangat bau alcohol dan sperma yang menguar. Wonwoo hanya melihat dengan menghela nafas kasar.

"Sudah, Kim?" Mingyu tersadar saat suara yang tak asing mengalun di telinganya.

"Kau, sejak kapan disini?"

"Kau berjanji menjemputku" Mingyu menepuk dahinya keras. Ia lupa.

"Maafkan aku" Mingyu menarik tangan Wonwoo untuk pergi dari club dan menuju gudang di sekitar club.

Rasanya baru kemarin ia berada di gudang kosong ini, nyatanya sudah terhitung genap 6 tahun sejak pertama kali ia kesini.

"Ayo kita pulang" ajak Wonwoo.

"Won, aku tidak bisa..."

"Jangan pernah katakan hal konyol! Ayo pulang dan kita makan!"

"Won, dengarkan aku..."

"Tidak, Kim! Aku tidak mendengar, yang penting ayo kita pulang! Berhenti berucap hal konyol!" Mingyu menghela nafasnya kasar.

Wonwoo melepas mantel hangatnya dan memasangkan kepada Mingyu. Untung saja ia menggunakan double.

"Malam ini sangat dingin, aku tidak mau kau sakit, ayo kita pulang"

"Aku terlalu buruk untukmu"

[✔] ʜᴇʀᴏɪɴᴇ (주인공) | ᴍᴇᴀɴɪᴇTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang