Saat malam tak mampu melelapkanku.
Rindu datang menikam beribu kali.
Semakin fajar lebar senyumnya.
Semakin lebablah tiap ruang dari wajahku.Bukan waktu yang lama.
Hanya beberapa tahun saja.
Hanya berpuluh bulan saja.
Dan... Hanya beratus hari saja.Tapi...
Kata hanya itu bagai kawat berduri yang mengikat kaki.Kemana semua larinya semangat meraih mimpi?
Mereka bersembunyi?Bilah tajam rindu menebas segalanya.
Semuanya terkapar.
Tiap nyali
Tiap harapan
Tiap cita-cita
Bahkan semangat untuk menatap mentari.Kenapa Rindu kerap kali bertamu?
Jangan tanyakan ini padaku.
Tapi tanyakan pada waktu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Camar Putih
PoetrySeribu kalam dari sang samudera yang tak pernah bisa diam dalam rindunya.