Chapter 1

81 11 1
                                    

Letih aku menjalani perih yang tak pernah berhenti
Perih terus kau sakiti, perasaan ini kau bodohi

.

.

.

.

BLAMM!!! Suara pintu yang ditutup secara kasar dapat ditebak bahwa orang sang empunya kamar ini sedang dalam mood buruk.

Seorang laki-laki diluar kamar itu berusaha  mengendor pintu kamar milik kekasihnya ini, mencoba menjelaskan semua kejadian hari ini kepada namja manis yang ada didalam kamar.

“Ho, Buka Ho! Aku bisa jelasin, semua ini gak seperti yang kamu pikirin” Teriak Guanlin cowok itu pada Seonho yang tak lain adalah kekasihnya.

Seonho Keluar dengan mata yang masih memerah, air matanya merambat keluar membasahi pipi tembem Seonho. Terlihat seulas senyum diwajah tampan Guanlin.

“dengerin aku ya ho, aku sama Dongbin itu gak ada apa-apa, aku tadi Cuma ngobrol doang kok dicafe tadi. Jadi percaya ya sama aku” ucap Guanlin lembut. Seonho mengangguk ia mencoba mempercayai Guanlin, Senyum diwajah Guanlin makin lebar, ia langsung menarik Seonho kedalam pelukannya dan mencium kening Seonho lembut. Guanlin melepaskan pelukannya pada Seonho dan menatap lembut matanya.

“Kamu Istirahat ya, kamu pasti lelah. Aku pulang dulu. Good night sayang” ucap Guanlin lembut sambil mencium kening Seonho singkat dan langsung melangkah pergi.

“Jangan Nakal lagi” ucap Seonho pelan, namun masih bisa didengar oleh Guanlin. Senyum menghiasi wajah tampannya yang menandakan ‘pasti’

.

.

.

.

Dimana.. dirimu yang mencintai aku... sepenuh hati.

Setelah seminggu mereka baikan, sekarang masalah datang lagi dengan kedatangan mantan kekasih Guanlin, yaitu Jihoon.

Seonho benar-benar merasa aneh dengan sikap Guanlin yang sekarang, Guanlin yang sekarang lebih dingin, cuek, suka marah dan sering melamun. Namun Seonho sama sekali belum mengetahui penyebabnya.

Tak lama Seonho menemukan dalang dibalik berubahnya sikap Guanlin kepadanya.

“Ho, Guanlin cariin lo toh!” lapor Haknyeon pada Seoho. Seonho berjalan malas mendekat kearah Guanlin.

“apa?” tanya Seonho langsung terkesan enggan untuk bersikap manis seperti biasanya.

Seonho gak mau berlama-lama bicara pada Guanlin, itu hanya akan menyebabkan hatinya sakit.

“nanti pulang sekolah, kamu bisa kan pulang sendiri, aku masih ada urusan  sama osis” Ucap Guanlin lembut ang suskes membuat Seonho menghangat ‘udah lama aku gak dengar kamu selembut ini sama aku lin’ namun tak berdampak apapun kefisiknya, Seonho masih menatap Guanlin dingin , dan langsung masuk kekelasnya meninggalkan Guanlin.

Guanlin tak mempermasalahkannya. Baginya Seonho menyetujuinya.

.

.

.

.

.

TBC

Hehehee. Aku nulis apa sih..

Don't Go-GuanhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang