"Seonho.. "Guanlin berteriak sambil berlari mengejar seonho yang sepertinya menuju kearah kelasnya.
Seonho mendengar teriakan guanlin yang memanggil namanya, sangat jelas malahan. Namun tubuhnya tidak bereaksi. Kakinya terus melangkah cepat meninggalkan guanlin.
Seonho masuk kekelasnya yang sepi, entah kenapa suasananya sangat pas, ruang kelas yang sepi dan diluar sana langit mendung, menambah kesan yang pas untuk suasana hati seonho saat ini.
Seonho menutup pintu masuk kelasnya dan bersandar dibalik pintu. Tubuhnya merosot kebawah, menangis sambil memeluk kedua kakinya.
Brak.. Brak..
"Seonho buka" teriak guanlin dibalik pintu sambil berusaha mendorong pintu.
"Seonho dengerin aku.. "
'De je vu..' Pikir seonho, ini persis dengan kejadiaan beberapa hari yang lalu disaat seonho memergoki guanlin pelukan dengan somi.
Seonho membuka pintu kelasnya dan langsung berhadapan dengan guanlin.
Guanlin tersenyum dan langsung memeluk seonho, tapi langsung ditepis seonho dengan halus.
"Maaf lin, sekarang tolong klarifikasi semuanya" seonho berucap tanpa memandang wajah guanlin.
Guanlin meringis mendengar ucapan seonho yang terkesan dingin dan enggan untuk berbicara kepadanya.
"Ho, ak- "
"To the point langsung" masih sama seonho enggan untuk melihatnya. Guanlin diam, seonho pun juga begitu
5 menit mereka terdiam. Terdengar helaan nafas berat dari mulut seonho.
"Baiklah.. Klau begitu, kita berdua akan menjadi aku, bukan lagi kita. Jadi bye lin, gue harus pergi" seonho bergegas ingin meninggalkan guanlin, tapi tangannya ditahan oleh guanlin
"Maafin aku ho, tolong kasih aku kesempatan" lirik guanlin sambil menggenggam tangan seonho.
Seonho berbalik. Kekehan kecil terdengar dari mulut seonho.
Guanlin mendongak melihat kearah seonho. Mencoba mengartikan apa yang sedang dilakukan pemuda manis itu.
Seonho mengangkat jari kirinya, menghitung menggunakan jarinya..
"Mungkin udah 4 kali lin lo minta kesempatan ke gue, gue udah kenyang"seonho senyum miris mengingat berapa kali guanlin menyakitinya.
Guanlin perlahan melepaskan cengkraman tangannya.
"Kejar cinta pertama lo lin, kalian putus dengan cara baik baik, lo harus milih dia bukan gue, gue cuman pohon rindang yang sebentar lagi mati, tempat lo singgah udah rapuh. Dunia yang elo inginkan ada didepan mata lo. Dia kembali lin, kembali untuk menjemput cintanya. "
Seonho berbalik dan langsung berlari meninggalkan guanlin. Hatinya sakit melepas guanlin, tapi akan lebih sakit lagi kalau dia harus menahan guanlin bersamanya yang jelas jelas bahagia dengan cinta pertamanya.
Guanlin melihat kepergian seonho, melihat bahu sempit itu kian mengecil dan menghilang dibalik tembok.
Mengapa hatinya sakit? Apa benar dia harus pisah dengan seonho? Tapi jihoon kembali, cinta pertamanya, bahkan desiran halus itu masih ada.
Grap
Seseorang memeluk guanlin dari belakang.
Itu jihoon, guanlin melepas pelukan dan berbalik menghadap jihoon. Menatap mata itu dengan rasa rindu.
"Maafin aku lin, aku kembali diwaktu yang salah" jihoon memeluk guanlin, menenggelamkan wajahnya didada bidang guanlin.
Guanlin membalas pelukan itu, dan mengelus surai lelaki manis didalam pelukannya ini.
"Tak apa. Semuanya sudah terjadi" guanlin mengecup puncak kepala jihoon. Setelahnya mereka berlalu dari kelas
.
.
.
.
.
.
Seonho berjalan kearah dapur, memeluk hyungnya dari belakang dengan keadaan basah kuyup.
"Seonho kok kamu basah gini? " minhyun menangkup kedua pipi seonho, memandang adeknya dengan cemas.
"Hyung~ hikss hikss" seonho menangis, memeluk minhyun yang masih kebingungan
"Kamu habis hujan hujanan? " tanya minhyun sambil mengusap punggung adeknya, mencoba memberi ketenangan untuk seonho.
"Hyung~ ak-"
Bruk
Seonho ambruk jatuh pingsan ditubuh hyungnya.
Tanpa pikir panjang minhyun membawa seonho kerumah sakit menggunakan mobilnya.
.
.
.
TBC
Thnks yg udah baca
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go-Guanho
Fanfictionhai.. ini work pertama aku. maklumi ya kalau ceritanya jelek arau apa lah.. hehehe ? warning. bxb boyxboy Cast Guanho