3. Merana

6 0 0
                                    

Merana


Aku... Hanyalah sosok yang terhampar,
Bersatu padu dan menyaru layaknya bentala,
Tubuhku elok tuk di pandang,
Eksistensiku cukup diagungkan.

Sering kali kalian datang,
Merawatku untuk keuntungan,
Tapi aku tak mengapa,
Sebab aku telah berguna.

Bahagiaku.. Ketika kalian datang bersama,
Menyerbuku dengan suka cita,
Menyentuhku dengan penuh tawa,
Menjadikanku sebagai tumpuan.

Aku tersebar di permukaan,
Memiliki bentuk yang beragam,
Dengan wujud yang tak semacam,
Menebarkan kesenangan.

Tak pantaskah ku mendamba?
Tuk diberi hal serupa,
Yang berupa kesenangan,
Walau memang itu fana.

Aku memang bukan yang utama,
Apalah aku dibandingkan yang lainnya?
Hanya seonggok rupa yang berguna,
Namun dipandang sebelah mata.

Hingga tiba.. Tubuhku kalian lebur,
Kalian cabik tanpa ampun,
Menenggelamkanku dengan batu,
Yang disusun lewati beratus bahu.

Kini aku hanyalah rupa,
Yang tak akan lagi sama,
Aku hanya ingin berguna,
Namun tak ada lagi yang tersisa,
Hanya tinggal sebuah cerita.

Ku meraung.. pada yang tuli!
Ku menangis.. pada yang tak punya netra!
Ku bersendu.. pada yang mati!
Ku meminta.. pada yang tak berjiwa!

Hadirku tak diacuhkan!
Tersingkir benih yang tertancap dalam,
Tanpa hati, aku kalian kebumikan!
Dengan dalih kejayaan.

Benarkah?!

--Sawah--
-------------------------------------------------------------------

Minggu, 4 Februari 2017
[[ Awind ]]

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 03, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Melodi SemestaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang