1

8K 217 10
                                    

"Oyyy! dari mana sih.
Suruh beli gorengan ae lama banget.
Naik gunung mana si?" - baejin

"Gunungnya emak lo, boleh nggak dinaikin?
Heran gue, suruh sabar aja susahnya minta ampun.

Sifat celenengan mereka emang nggak bisa dikontrol. Y x beli gorengan dalem kafe. Otaknya dipantat. G

Bukan Daniel kalo sukanya gak nyuruh nyuruh. Jelas si Daehwi malu lah, secara disuruh beli gorengan dalem kantin terus dibawa dalem kafe y x.

"Jadi gimana sama Hera uda lo ehem ehem?"
Gila yaa mulutnya Jaehwan emang g bisa dikontrol.

"Ya udah lah bang Daniel kan nafsuan, liat yang nonjol dikit aja langsung berdiri tuh." Balas Gualin
"Apenya yang berdiri?"

"Itu elo berdiri mau kesini hehe."

"Hhh, geblek luu tapi bener juga yaa,sekarang aja uda mantul tu muka."
- Jaehwan

Gadis dibelakang mereka pun ikut tertawa karena melihat muka Si kang kardus.

Daniel mendengus jengah mendengar ocehan para beo itu.
Tapi tak urung ia pun ikut nimbrung dengan perbeoan mereka
"Woy lo kalau ngomong suka bener yaa:v"

Sontak mereka semua menoleh ke arah Daniel dan memasang muka datar.

"Yee kampret emang lo semua:(" -Daniel

Tiba tiba jisung melonjak dari kursinya "Gila body goals banget emang si Lisa. Gak heran gue kalo si Bobby ngejar ngejar tu cabe."

Guanlin mendekat lalu merebut hp si Jisung. Jarinya mengetik dengan cepat di kolom pencarian. Lalu detik berikutnya layar itu menampilkan hehehe.

Mereka yang berada disana langsung mengalihkan perhatianya kepada dek Alin. Dan serempak geleng geleng kepala, karena tak kuasa menahan boker akibat ulah adeknya itu.

"Bagusan ini lah, tu lihat anunya ae gede bet." Mendengar kata kata gede, Ong mendekat lalu ganti merebut hp, Jisung.

"Oyy jangan buat rebutan hp guaa. Tanggis Jisung.

"Ya elah lo kenapa dah mereka juga sukanya gituan" celetuk kang kardus

"Yee mending gue masih demen cewek yaa, dari pada Woojin tu uda demen lelaki. -Ong

"Ehh bentar deh kayanya gue ada janji ma Hera deh. Celetuk daniel tiba tiba

Selanjutnya ia melompat dari kursi, dan menepuk jidat.
Lalu menggendong tasnya, kemudian melesat pergi tanpa berpamitan.

Kesebelasan (di pikir main bola) temanya itu hanya bisa melonggo tak percaya.

"Uda dia pergi gitu aja? Lha yang bayarin ini semua siapa dong."

Detik berikutnya mereka serempak menepuk jidat bersama.

Vote komen yaa

Salam dari istinya Jidi😘

Boldness ; Kang DanielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang