6

1.4K 85 2
                                    

Ucap Bissmillah dan pencet tombol bintang

*****

Daniel pov

Hari ini gue pergi ke kampus pakai mobil kesayangan gue. Tadinya sih mau pake motor tapi mau jemput Hera kasian nanti kehujanan.

Sesampainya di kampus, gue parkirin mobil gue di tempat parkir. Dan langsung turun dari mobil.

Gue turun dari mobil lalu berjalan santai sambil memainkan kunci mercy gue dan sesekali merapikan tatanan rambut baru gue.

Daniel pov end

Daniel turun dari mobilnya kemudian berjalan santai sambil memainkan kunci mercedes benznya dan sesekali membenarkan tatanan rambutnya.

Tato seksi miliknya terlihat sedikit menyembul dari kerah denim birunya.

"Hey! Udah dateng aja lo." Sapa dek Alin sambil ngerangkul Daniel.

"Eh elo ngagetin aja gue pikir siapa, mau jemput Hera gue." Jawab Daniel santai.

"Eh Hera,gue tadi liat dia di cafe Dacos kayaknya sih dia bareng cowok gitu."

"Ah masa sih orang tadi bilangnya mau kerja kelompok tapi dia emang pergi ke Cafe sih."

"Nah lo, susulin aja gih sana!" Suruh Alin.

"Oke deh gue pergi dulu ya" pamit Daniel sambil melambaikan tangan dan dijawab anggukan oleh Guanlin.

Daniel masuk kedalam mobilnya dan mulai menancapkan gas menuju Cafe yang dimaksud Guanlin. Setelah sampai di Cafe Daniel langsung mencari keberadaan Hera. Daniel memicingkan matanya ke seluruh penjuru cafe berharap menemukan gadis kesayanganya. Terlihat gadis gemuk dengan rambut panjang duduk membelakangi Daniel. Disamping kanan dan kirinya ditata tas belanja dari berbagai toko yang membuat Daniel susah melihat orang yang sedang bersama Hera.

Tanpa basa basi lagi Daniel langsung menghampiri Hera. "Her?" Panggil Daniel sambil menepuk pelan bahu kirinya.

Setengah kaget Hera hampir saja terlonjak dari tempat duduknya. Jantungnya berdetak kencang. Ada rasa takut dan bersalah yang memancar dari netra Hera.

Hera pov

Jantungku berdegup kencang kurasakan tangan dingin menyentuh bahuku. Suaranya yang lembut aku hapal sekali,dia Daniel laki lakiku. Aku menengokan kepalaku,tatapan kami bertemu ada sorot bertanya dan kecewa dimatanya. Kemudian dia bertanya.

"Kamu ngapain disini? Ini siapa? Katanya mau kerja kelompok? Kamu bohongin aku ya?. Tanyanya berentetan.

Damn! Harus kukatakan apa padanya sekarang. Tak mungkin kalau ku bilang dia adalah temanku Daniel tal akan percaya aku yakin itu.

Hera pov end.

"Eh Daniel tanyanya satu satu dong bingung aku jawabnya." Kataku berusaha tenang.

"Iya yaudah maaf." Kata Daniel sambil menarik kursi di sampingku dan ikut duduk.

"Pertama aku emang lagi kerkel, kedua aku minta bantuan kakel di kampusku,kenalin namanya Lee Jeno, dan ketiga aku gak bohong sama kamu." Jawab Hera panjang lebar.

"Oh gitu."

"Ya udin kenalan dong" suruh Hera

"Nama gue Daniel, pacarnya Hera." Kata Daniel sambil menekankan kata Pacar.

" Kata Daniel sambil menekankan kata Pacar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue Jeno kakak kelasnya Hera." Jawab Jeno terkesan menantang.

Hera berniat mencairkan suasan jadi dia bertanya pada Daniel mau pesen apa. Daniel menghadap Hera dan berkata. " kita pulang aja ya kerkelnya dilanjut besok."

"Loh kok besok kamu gak bisa nemenin aku dulu?"

"Besok aja ya plissss" mohon Daniel pada hera. Daniel mengeluarkan jurus andalanya,mencium bahu hera dan menghembuskan napasnya disana.

Akhirnya Hera luluh setelah memasukan beberapa keperluan mereka Hera memudian berpamitan pada Jeno

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya Hera luluh setelah memasukan beberapa keperluan mereka Hera memudian berpamitan pada Jeno.

"Maaf ya kak kucing aku lagi manja,kakak pulang aja biar aku yang bayar bilnya.

"Iya sans aja udah urusin tuh kucingnya, biar gue yang bayar."

"Sekali lagi makasih ya kak."

Setelah keluar dari cafe Hera jadi sedikit kesal sama Daniel. Di perjalanan ia tak mengucapkan sepatah kata pun. Karena bosan Daniel menghidupkan lagu.

"DANIEL brisik ah!" Teriak Hera.

"Lah kamu kenapa yang?" Tanya Daniel sambil menepikan mobilnya. Tanganya berusaha menggenggam jari jemari Hera tapi langsubg ditepis oleh si empunya.

"Kamu tuh ganggu aku liatin ciptaan tuhan yang gantengnya gak ketulungan tau gak, ngatur waktu buat ketemuan itu susahnya minta ampun Daniel malah kamu rusak semuanya. Tau ah bete."

Daniel cuma ketawa pelan dengerin cerita Hera.

"Jadi itu yang bikin kamu marah sama aku? Halah lagian dia sama aku juga gantengan aku."

"Gantengan kak Jeno lah!"

"Ganteng aku lah, kalau gak percaya sana tanya ke fans fans aku."

"Kamu pikir kak Jeno gak punya fans, bahkan fansnya mungkin bisa lebih banyak dari kamu!"

"Enggak lah."

"Jangan ngeyel Kang Daniel!"

"Iya iya." Luluh Daniel akhirnya.

Hera berkata seperti itu untuk menutupi identitas asli Jeno itu siapa.

*******

Hallo hehe maaf baru sekarang apdetnya.
Disini aku bikin Jeno lebih tua dari mereka soalnya mukanya Jeno tuh...

Ganteng.

Jangan lupa vote ya

Ohh iya KOMENYA JUGA JANGAN LUPA aku masih butuh komen dari kalian semua supaya cerita aku lebih baik dari sebelumnya.

Boldness ; Kang DanielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang