"Fionaaaaaaa!!!"
Teriakan apakah itu?teriakan yang bisa membuat si pemilik nama kaget,bisa ditebak teriakan tersebut berasal dari Mamah nya Fiona a.k.a Nia.
Fiona yang masih setengah sadar itu hanya mengucek-ngucek matanya sambil mengumpulkan nyawa.
"Fiona bangun!ya ampun,udah siang,kamu mau berangkat jam berapa lagi masyaallah,pusing mamah"Omelan seperti inilah yang setiapa pagi menyapa Fiona setiap terbangun dari tidur.
Fiona melihat mamahnya itu berkacak pinggang di depan pintu sambil menatapnya garang.
Kemudian Fiona menolehkan kepalanya melihat ke jam dinding
"Hehehe masi jam delapan""Masyaallah Fionaa!!kamu niat sekolah gak sih!!"
"Enggak si sebenernya"
"Fiona!"
"Ehh niat mah niat"
Nia pusing sendiri melihat anak gadisnya itu,tanpa babibu dia menarik telinga Fiona sambil menyeret nya ke kamar mandi.
"Adohhh!sakit mah"
"Lepasin mah,kuping Fiona bukan tali yang bisa ditarik tarik duhh"
"Masyaallah,ampuni mamah saya ya allah"
"Aaaaaa nenek gayung lepasin Fiona"
"Mahh!!nanti fiona laporin ke KPAI lho!"
"Gsbisa dibiarin ini namanya KDRT huaaaaa!!"
Teriakan - teriakan absurd anaknya itu tidak dipedulikan oleh Nia dia terus menyeretnya ke kamar mandi yang ada di kamar fiona.
***
Setelah selesai dengan semua ritualnya Fiona turun ke lantai bawah untuk berpamitan.
"Mah,Fiona berangkat assalamualaikum" Pamit fiona sambil mencium tangan mamahnya.
"Gak sarapan dulu?" tanya Nia sebelum Fiona berangkat.
"Enggak mah di sekolah aja"
"Berangkat bareng Riska lagi?"
Riska adalah sahabat Fiona sejak kecil,Fiona lebih memilih menebeng dengan Riska atau dijemput Defian pacarnya, padahal dia memiliki mobil pribadi sekaligus supir yang siap mengantar kemanapun dia inginkan.
"Iya mah,Fiona pamit ya"
"Yaudah hati hati"
Fiona mengambil ponsel nya di dalam tas untuk menghubungi Riska.
Sambungan pertama tidak di angkat,sambungan kedua barulah di angkat dengan suara grasak grusuk di seberang sana.
"Woy ka,lo dimana gua uda siap nih" Bicara Fiona ketika sambungan telepon nya diterima.
"Sabar elah gua lagi pake sepatu nih"
"Cepett"
"Otww" setelah itu sambungan diputus oleh Riska.
Fiona berjalan ke teras rumah sembari menunggu Riska.Dia berniat membolos lagi hari ini,dia mengambil ponselnya lagi untuk mengabari Defian dengan alasan sakit makanya dia tidak masuk sekola.
Line!
Fian tai ayam❤
Yan,aku gak masuk hari ini,sakit.
Tanpa berniat menunggu balasan dia memasukan kembali ponselnya bersamaan dengan kedatangan mobil Riska.Fiona mengahampirinya dan langsung masuk ke mobil Riska.Setelah itu,Riska menjalankan mobilnya.
"Kita ke skul apa tempat tongkrongan fi"Tanya Riska kepada Fiona.
" Tempat biasa lah ka,jam sekarang ke skul mana boleh masuk yang ada kita di jemur,gua si ogah"
"Hehehe iya juga ya,tapi tar Fian gimana?"
"Gua udah bilang gua sakit gak sekola"
"Si anying,emang dia bakal percaya gitu aja hah? Dia pasti bakal cek langsung ke rumah lo bego" cerocos Riska
"Oiya astaga bego" Fiona panik
"Gini aja,usahain sebelum pulang sekolah gua anter lo pulang" Usul riska
"Eh tapi tar nyokap lo nanya ya,haduuh tau ah pusing gua" sambung riska.
"Udah ah urusan fian sama nyokap mah gampang"
Disisi lain.
Fian yang baru keluar kelasnya setelah jam istirahat berbunyi,langsung ke kelas Fiona untuk makan siang bersama di kantin.
Sesampainya dia di kelas Fiona,tidak ada tanda keberadaan kekasihnya itu.Yang ada hanya teman kelas Fiona yang berjumlah hanya tiga orang.
"Liat Fiona gak??" Tanya Fian kepada salah satu dari mereka.
"Fiona gak masuk,tanpa keterangan" Sautnya.
Buru-buru Fian mengecek Handphone nya.Ada satu notif pesan dari Fiona.Setelah membacanya Fian langsung berjalan ke arah parkiran.Fian tidak bodoh,dia tahu Fiona berbohong mengatakan dirinya sakit.Bolos lagi ni anak pasti,batin fian.
Fiona yang tengah bersantai ria dikejutkan oleh kedatangan mobil seseorang,dia tau betul siapa pemilik mobil itu.
"Lho yan,kok kamu disini,inikan belum pulang sekolah?" entah bodoh entah apa fiona bertanya tanpa beban.
"Seharusnya aku yang tanya,kenapa kamu disini?bolos kan?dengan alasan sakit?aku gak semudah itu percaya sama alasan kamu." ucap fian dengan tenang sambil memasukan dua tangan nya ke saku celana.
"Iyadeh iya maaf,tadi kesiangan" Ucap Fiona sok melas agar Fian iba,nyatanya tidak.
"Masuk" perintah Fian
"Tapi yan"
"Masuk fi"
"Iya iya" gerutu Fiona sambil memasuki mobil Fian,diikuti oleh fian setelahnya.
Di dalam mobil hanya keheningan yang tercipta,tidak ada yang berniat membuka pembicaraan.Sampai dia sadar arah kemana Fian menuju.
Fiona panik.
"Lho yan yan kok kamu anter aku pulang,ada mamah yan,astaghfirullah bisa gawat kalau kamu anter aku ke rumah" Fiona memelas.Fian diam saja tidak menggubris ucapam Fiona.
"Ini serius yan?kamu anter aku pulang?kamu tega?jahat banget"Fiona mulai mendramatis suasana.
"Kalo aku jahat kenapa??" tanya fian dengan tenang.
Fiona tersenyum-senyum tidak jelas.
"Ya gapapa,aku tambah sayang"Kumat.Batin Fian.
Fian diam saja.
"Kamu ga sayang aku yan?" tanya Fiona sedih.
"Sayang" balas fian cuek.
"Terus?"
"Ya ga pake terus" sambung fian lagi.
"Ihhh bego banget si kamu,maksudnya itu kalo sayang kenapa kamu anterin aku ke rumah,bisa di hukum mamah aku" fiona cemberut.jahat banget abang,batin fiona mengomel.
Fian menghela nafas.
"Gini ya fi,kamu sadar gak sih kamu tuh uda gede,udah kelas 12,bukan bocah lagi yang kerjanya bolos,kamu harus tata masa depan kamu,kamu gak kasian sama mamah papah kamu? Mereka didik kamu bukan ajarin kamu bolos" nasehat Fian lembut.Mendengar kata papah,raut muka Fiona berubah dingin.Fiona akan marah ketika seseorang membahas papah nya,fiona benci.Itu dikarenakan papah nya meninggalkan mereka karena ada wanita lain,tragedi itu dialami Fiona ketika kelas 7.
"Aku gak punya papah,aku gak pernah di didik dia,dan aku gak sudi" balas fiona dingin.
Fian lupa,Fiona tida suka jika sudah membawa papah nya.
"Iya maaf"Fiona marah.
Yahh ngambek dah dia,batin Fian.
TBC
Lanjut ga nih?>_<
#soryfortypo