Tiga bulan berlalu semenjak lelaki manis bernama song yunhyeong itu memutuskan untuk pergi dari kehidupan junhoe. Mantan kekasihnya.
Namun setelah ia mengambil keputusan itu , hidup yunhyeong pun tak menjadi lebih baik. Lebih baik? Bahkan hidup yunhyeong begitu mengenaskan sekarang. Dari hari ke hari selama tiga bulan ini ia habiskan untuk mengurung diri didalam kamarnya. Membuat ibu yunhyeong khawatir dengan putra semata wayangnya itu.
Menyesal? Jawabannya adalah iya. Yunhyeong menyesal telah pergi dari junhoe. Dulu ia fikir jika dirinya akan bahagia tanpa junhoe, yunhyeong akan hidup tenang dan mendapatkan sosok yang lebih baik. Tapi, pada kenyataannya semua berbanding terbalik dengan angan si manis.
Jika yunhyeong saja menyesal, hei? Apa kabar dengan junhoe yang sudah menghianati cinta yunhyeong? Apa junhoe juga merasakan penyesalan yang sama? Yunhyeong rasa tidak!.
Clek!
Yunhyeong mendengar pintu kamarnya terbuka . Namun sengaja ia abaikan. Dirinya masih asyik dengan pikirannya. Menatap langit gelap dari luar jendela kamarnya. Menikmati hembusan angin malam yang menerpa wajah pucatnya.
"Yunhyeongie, " Panggil ibu yunhyeong dengan lembut. Wanita paruh baya itu begitu pedih melihat keadaan putranya. Nyonya song tau dengan betul apa yang tengah dialami oleh yunhyeong.
"Sayang, apa kau masih memikirkan lelaki itu? "
"Hm, " Jawab yunhyeong singkat. Ibu yunhyeong kemudian menarik tubuh ringkih putranya, ia peluk yunhyeong erat dan mendaratkan kepala yunhyeong pada pundaknya.
"Yunhyeongie , eomma benar-benar sedih melihatmu yang terus seperti ini, " tangan nyonya song terulur untuk mengelus surai hitam yunhyeong.
"Aku menyesal eomma, " Ucap yunhyeong lirih. Selalu seperti ini, Yunhyeong selalu melontarkan kalimat penyesalannya. Terkadang Ibu yunhyeong ini sangat geram dengan mantan kekasih putranya itu. Dia yang sudah menyakiti yunhyeong, tapi kenapa harus yunhyeong yang merasa penyesal? Ingin rasanya nyonya song membunuh sosok itu.
"Sayang, eomma boleh bertanya? " dan yunhyeong mengangguk sebagai jawaban
"Apa penyesalanmu selama ini berbuah hasil? "
"Aku tidak akan pernah tau eomma, "
"Lihatlah, kau begitu menyedihkan sekarang. Eomma sudah tidak tahan, " Nyonya song peluk erat yunhyeong
"Tapi, aku mencintainya eomma, sangat, " Air mata pun akhirnya turun melewati pipi mulus yunhyeong. Begitu sakit ketika mengingat junhoe, begitu sakit ketika cintanya tak berakhir bahagia. Dan lagi begitu sakit ketika junhoe berkata bahwa yunhyeog bukan siapa-siapa.
"Eomma tau itu, tapi apa kau lupa jika cinta tak harus memiliki. Kau hanya cukup mencintainya melalui doa, " Ucap nyonya song menangkan putra nya yang masih terisak.
"Istirahatlah, hari sudah larut, " setelah nya nyonya song lantas membawa tubuh yunhyeong untuk masuk, yunhyeong butuh istirahat, ibunya yang tak akan membiarkan yunhyeong nya hidup dalam kesedihan.
.
.
.
"Iya sebentar! " Teriak nyonya song dari arah dapur saat mendengar bel rumahnya berbunyi pagi-pagi seperti ini.
"Kau sudah datang, ayo masuk, aku senang sekali akhirnya kau datang! " Girang nyonya song setelah mengetahui siapa yang datang. Sosok dengan perawakan tinggi semampai, rambut hitam legam, serta mata bulat yang berbinar. Menambah kesan tampan pada seseorang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUNHYEONG STORY
FanfictionHanya Kumpulan cerita cerita pendek JunHyeong. Boyxboy