"All i wanna do is spend my every second with you Byun Baekhyun." -pcy
"Tapi gue bukan ingus yang bisa lo tarik ulur sesuka hati!"-bbh
[BxB]
[ChanBaek]
[Non-baku!]
"Ini kembaliannya mas." Sekarang gue berdiri di deket kasir. Gue berdiri di belakang mas-mas tinggi yang suara beratnya mirip mantan gue. "Lho Baekhyun?"
Ternyata cowo di depan gue beneran Chanyeol.
"Kamu ngapain disini?" Tanya gue ke Chanyeol saat liat di tangannya ada dua bungkus plastik besar. "Beliin makanan buat anak OSIS. Lagi pada rapat buat acara sekolah."
Gue cuma ber 'oh' singkat sambil angguk kepala. Setelah putus jadi makin sibuk ya?
"Kamu sendiri ngapain disini?" Chanyeol balik tanya ke gue. Jawab jujur atau ngga?
"Bolos lah. Apalagi kalau bukan bolos?" Jawab gue dengan tampang yang berubah jutek. "Bolosnya jangan lama-lama, mau ada pengumuman penting di sekolah."
"Apaan emang?"
"Makanya buruan ke sekolah." Gue cuma decih kecil saat Chanyeol cuma jawab gitu dan langsung keluar dari cafe.
"Ada yang bisa saya bantu?" Suara perempuan yang ternyata penjaga kasir ngebuyarin lamunan gue. Gue baru sadar daritadi gue udah ada di depan kasir dan diem mikir pengumuman apa yang bakal diumumin.
"Eum sebentar ya mba." Ucap gue ke mbak-mbak kasir dan balik ke meja tempat Kyungsoo dan Luhan nunggu. "Gaes, kita harus balik sekarang." Suara gue ngebuat Luhan yang lagi fokus main hp natap gue heran dan Kyungsoo yang asik mainin kukunya natap gue dengan mata bulatnya.
"Gila lo! Bokong gue baru nempel ini kursi Baekhyun!" Protes Luhan. Gue ngga ngegubris omongannya dan langsung jalan keluar cafe.
Ngga lama, Luhan dan Kyungsoo keluar. Luhan dengan muka kusutnya dan Kyungsoo dengan muka datarnya.
"Nih lo aja yang nyetir. Gue males." Gue nangkep kunci yang Luhan lempar secara tiba-tiba ke arah gue.
-☁☁-
"Pengumuman apaan sih Baek?" Tanya Luhan ke gue yang baru aja keluar dari mobil. "Gue juga ngga tau. Makanya buru-buru balik biar tau."
"Semua siswa yang masih di luar kelas, diharapkan untuk segera menuju ke kelas masing-masing karena akan pengumuman terkait dengan acara kegiatan besok."
Gue, Luhan, dan Kyungsoo lari ke kelas begitu denger speaker pengumuman berbunyi dengan sangat keras. Saking kerasnya, gue jadi ada hasrat buat lempar speaker itu pakai sepatu.
"Nah jadi siapa yang-"
"Nah Baekhyun! Lo yang jadi anggota tambahan estafet karet ya!"
Mata gue natap heran si ketua kelas yang lagi memimpin diskusi di depan. Gue baru aja dateng dan udah ditunjuk-tunjuk. Tau yang diomongin aja kagak.
Kaki gue melangkah masuk ke kelas dan menuju ke meja gue tentunya.
"Idih apaan Baekhyun Baekhyun. Gue ngga ngerti nih." Dengus gue kecil. Kalau yang lain jadi gue juga bakal kesel kali. Nggak ngerti apa-apa ditunjuk gitu aja.
"Besok ada kegiatan perlombaan. Tim estafet karet kurang satu nih. Lo sama Jongin ikut ya?" Dahi gue berkerut denger penjelasan dari Jennie yang nggak lainnya adalah ketua kelas. Ini sekolah apaan sih kayak setiap hari ada aja acara.
"Ini sekolah apaan sih? Kebanyakan acara!" Protes gue ke Jennie. "Ya mana gue tau lah Baek. Yang punya sekolah ini teh bukan gue!" Jennie bales gue dengan ngga kalah sewot.
Gue diem. Bener juga sih. Yang punya sekolah ini bukan Jennie.
"Sekarang lo mau ngga ikutan lomba ini? Kalau mau ya udah gue bersyukur lo mau bantu kelas." Gue masih diem dengerin omongan Jennie. Gue bimbang. Kalau ikutan lomba nanti kulit gue item, kalau nggak ikut lomba gue cuma nambah beban Jennie.
Apalagi kelas gue ini nggak pernah bisa diatur.
"Ya udah deh gue ikut. Sama Jongin kan?" Akhirnya. Gue ngalah juga. Udahlah masalah kulit bisa gue urus akhiran ya kan. Lagian masih banyak yang lebih item daripada gue.
"Oke. Besok siap-siap lo bareng Jongin sama yang lain." Gue cuma angguk kecil, setelah itu keluar kelas.
Gue keluar kelas nggak jauh-jauh. Cuma keluar dan berdiri di pinggir pembatas sambil ngeliat ke bawah lapangan. Banyak anak disana. Entah olahraga ataupun lalu-lalang.
Mata gue juga sering ngeliat anak OSIS bolak-balik. Terutama Chanyeol yang hampir setiap menit ngelewatin lapangan entah mau kemana. Keliatannya sibuk banget ya? Gue bersyukur waktu itu milih putus sama Chanyeol. Jadi gue nggak nambah-nambahin beban Chanyeol kan?
"Weis ngelamun aja lo." Gue nengok ke arah samping kiri. Jongin dengan senyumannya ternyata yang barusan ngebuyarin lamunan gue. "Gue nggak ngelamun." Jawab gue cepet dan beralih ngeliatin lagi lapangan. Entah kenapa kadang gue suka masih kebayang saat Jongin nyium pipi gue saat persami.
Gue liat sosok Chanyeol yang lagi sibuk ngobrol sama seseorang. Cewe, kulitnya putih, mukanya muka bule.
Cantik.
Ngobrol keliatan akrab banget. Deket ya?
"Cilor, mau ikutan ke depan ngga? Gue mau beli cilor nih sama si cimol." Gue balik badan dan ngeliat Luhan dan Kyungsoo yang baru keluar dari kelas. Setelah mikir beberapa saat, gue berakhir dengan nganggukin kepala dan ngikut Luhan dan Kyungsoo.
"Baekhyun, lo ada apa-apa ya?" Suara Kyungsoo ngebuat gue yang lagi jalan sempet berhenti. "Apa-apa apanya?" Tanya gue balik. Gue nggak paham maksudnya Kyungsoo. Gue lanjut jalan pelan di sebelah Kyungsoo.
"Lo keliatan murung. Ada masalah ya?" Tanya Kyungsoo buat kedua kalinya. Luhan buru-buru pindah jadi jalan di sebelah gue.
"Eng..engga kok. Gue fine fine aja." Jawab gue dengan nada berusaha nutupin sesuatu, tapi jatuhnya malah kikuk. "Beneran lo ngga ada masalah? Ngga mau cerita? Kalau nanti lo tiba-tiba cerita gue ngga mau dengerin."
"Iya ah iya. Gue mikir dari tadi!" Jawab gue cepet dan sewot. "Ya gue juga tau lo mikir. Lo kan punya akal budi pemberian Tuhan yang fungsinya biar lo bisa mikir." Jawab Kyungsoo ngga kalah sewot dari gue. Ini temen gue kenapa sih jadi puitis pisan.
"Iya ih Kyung. Tadi gue cuma mikir siapa cewe yang lagi ngobrol sama-"
"Nanti sore jadi kak? Di cafe yang deket sekolah itu kan?"
Omongan dan langkah gue terhenti saat Chanyeol dan cewe yang daritadi ngobrol sama dia muncul tiba-tiba. Cewenya nanya dengan muka sumringah dan Chanyeol yang nanggepin dengan senyumnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mereka berdua asik ngobrol sampai mahluk secakep gue ngga keliatan. Gue lanjut jalan dengan sedikit nunduk. Seenggaknya dengan nunduk muka gue sedikit tertutupi.
"Oh iya nanti jam 5an lo ingetin gue aja Som."
Jarak antara gue dan Chanyeol udah cukup jauh, tapi gue masih bisa denger apa yang diomongin.
"Namanya Carmeline Somi. Anak angkatan bawah muka blasteran." Gue noleh ke Luhan yang barusan ngeluarin suaranya. "Kok lo tau?" Tanya gue dengan alis bertautan.
"Anak hitz kayak gue apa yang ngga tau sih?"
Y.
"Lu, Kyung. Kalau gue cemburu gue ada hak ngga? Ngga ya?"
