Kim seokjin: 17 tahun.
Kim Taehyung: 5 tahun.
Min Yoon Gi: 25 tahun.Kim Seokjin adalah namja yang kaya. Kedua orang tuanya meninggal saat usianya masih enam tahun. Ia di asuh oleh nenek dan kakeknya selama sepuluh tahun. Karena saat ia menginjak usia tujuh belas tahun Seokjin memilih tinggal sendiri di apartement milik keluarganya juga di daerah Gangnam.
Seokjin memilih tinggal sendiri karena ia menenangkan diri dan memang sudah bosan dengan aturan-aturan yang ada di rumahnya.
"Keadaanmu sudah membaik, tapi kau tetap harus meminum obat yang aku berikan," ujar yoongi dokter yang menangani Seokjin.
"Hem," jawab Seokjin singkat.
Seokjin merasa jengah dengan keadaannya selama ini. Ingin sekali ia bunuh diri namun nasehat Yoongi selalu menguatkannya.
Seokjin mempunyai penyakit mental yang cukup parah. Kecelakaan yang dialaminya juga meninggalnya kedua orang tuanya adalah faktor utama ia mengalami gangguan mental karena stres berlebih.
Yoongi adalah satu-satunya sahabat dan hyung yang selalu mengerti Seokjin. Sejak ia lulus ia menjadi seorang dokter dan pasien pertamanya adalah Seokjin.Yoongi selalu memantau Seokjin mengawasi setiap perkembangannya. Kali ini ia merasa Seokjin sudah mulai menunjukkan bahwa dia sembuh. Sudah tiga bulan Seokjin tidak uring-uringan dan tidak bicara sendiri seperti sebelum-sebelumnya.
"Apa hanya ini hyung, kalau begitu aku pergi."
"Tunggu dulu Jin." Yoongi menghentikan Seokjin yang hendak keluar dari ruangannya.
"Hm, ada apa hyung?."
"Kau bilang padaku kalau kau ingin bekerja. Aku memang tidak bisa membuatmu bekerja disini dan lagi pula kau akan bosan seharian di rumah sakit," Ujar Yoongi. Seokjin mengangguk-agukkan kepalanya mengerti. Tapi Seokjin tahu alasan sebenarnya Yoongi menghalanginya bekerja disini.
Yoongi tidak ingin kalau Seokjin bekerja di rumah sakit jiwa karena Yoongi takut Seokjin tidak tahan dengan keadaan sekitar dan kembali stress karena menangani orang-orang yang mengalami gangguan mental.
"Tidak masalah, sekarang aku pergi hyung," Seokjin membuka pintu.
"Sebentar Seokjin."
"Ne, hyung."
"Apa kau mau menjadi seorang pengasuh."
"Pengasuh, maksudmu bekerja di panti jompo," Seokjin tertawa. "Tidak hyung terimah kasih."
"Bukan pengasuh seperti itu, Tapi menjadi pengasuh bocah. Anak itu anak orang kaya dan aku yakin bayarannya sangat tinggih."
"Kau menyuruhku jadi babysitter."
"Kenapa, itu pekerjaan baik. Lagi pula kau hanya akan duduk diam dan mengawasi bocah tersebut. Pekerjaan mudah tapi gajinya besar. Kalau kau mau aku akan menghubungi orangnya sekarang."
"Aku akan memikirkannya hyung," ujar Seokjin. Ia menutup pintu ruang kerja Yoongi dan kembali ke apartementnya.
.
.
.Di sebuah rumah mewah bak sebuah istana terdapat anak kecil yang sangat manis. Anak itu bernama Kim Taehyung. Ia berlarian kesana kesini dan membuat para asisten di rumahnya capek karena harus mengejarnya. Taehyung adalah anak yang aktif. Dia tidak akan diam kalau dia sedang asik menggoda para asisten perempuan dirumahnya.
Karena tingkahnya yang aktif ia menyenggol guci kesayangan ibunya.Guci itu pun pecah karena terjatu. Ibunya yang mendengar suara sesuatu yang pecah dari arah kamarnya langsung mendatangi kamar tersebut. Dan benar dugaannya kalau Taehyung menjatuhkan guci kesayangannya yang ia beli dari liburan kemaren di Paris.
"Taehyung....," teriaknya. "Kenapa kau merusak guci kesayangan ibu hah," marah ibunya seraya menjewer telinga Taehyung.
"Mian ibu, Tae gak sengaja," ujar Taehyung seraya memelas dan menangis karena telinganya dijewer.
"Ada apa ini, Hoseok apa yang kau lakukan pada putra kita," ujar Namjoon ayah Taehyung.
"Lihat apa yang dilakukan anak ini. Dia semakin hari semakin nakal saja." Hoseok benar-benar sangat marah.
"Dia masih terlalu kecil sayang, kalau dia nakal itu wajar jadi kau tidak perlu menghukumnya sampai seperti itu," ujar Namjoon seraya memegang bahu Hoseok. Ia berusaha memberi pengertian pada istrinya.
"Apa sakit nak," Taehyung mengangguk seraya mengelap air matanya. Namjoon membelai telinga Taehyung yang merah kerena dijewer Hoseok.
"Sekarang minta maaf sama Ibumu," perintah Namjoon.
"Ibu maafkan aku, Tae janji tidak akan nakal lagi," ujar Taehyung seraya menarik-narik lengan kemeja ibunya. Hoseok tidak tega melihat Taehyung seperti itu. Seharusnya ia tidak harus semarah itu pada anaknya yang masih kecil. Ia bisa membeli guci seperti itu lagi.
Hoseok menggendong Taehyung dan memeluknya. "Maafkan ibu juga ya nak, apa Tae marah pada ibu?," ujar Hoseok seraya mengelus punggung anaknya.
"Tidak, Tae tidak malah kalena Tae memang salah," Hoseok merasa terharu. Anaknya benar-benar pintar dan baik.
"Anak ibu sangat pintar," puji Hoseok.
"Dia pintar karena ayahnya pintar sayang," ujar Namjoon seraya memeluk istri dan anaknya. Hoseok dan Taehyung tersenyum mendengarnya.
.
.
.Yoongi baru saja pulang ke rumahnya Ia menyalahkan lampu dan terkejut saat melihat Seokjin sudah tidur di sofa ruang tamu miliknya.
"Seokjin bangun. Kalau tidur disitu kau bisa sakit," ujar Yoongi. Ia mengguncang-guncang badan Seokjin sampai Seokjin terbangun.
"Kau sudah pulang hyung."
"Hem. Apa kau sudah makan"
"Sudah hyung, Aku menunggumu karena aku mau bilang aku setuju untuk menjadi babysitter seperti katamu," ujar Seokjin. Ia mendudukkan dirinya seraya mengucek kedua matanya yang lelah karena bangun tidur.
"Kenapa kau sampai harus ke rumhku. Kau bisa menghubungiku saja kan," ujar Yoongi. Ia mengambil beberapa cemilan dan minuman dingin dari lemari esnya.
"Kalau ponselmu tidak mati aku juga tidak akan ada disini hyung."
"Mati," Yoongi mengecek ponsel miliknya dan benar ternyata ponselnya mati.
"Oh, kau benar. Aku lupa menghidupkannya setelah aku miting tadi."
"Ya sudah, sekarang kau hubungilah orang yang mencari babysitter itu dan katakan aku mau bekerja padanya."
"Baiklah aku akan menghubunginya.
.
.
."Namjoon, kau bilang akan ada babysitter yang akan menjaga Taehyung, mana dia belum juga datang," ujar Hoseok seraya menyisir rambut Taehyung.
"Apa, Tae mau punya adik balu," ujar Taehyung saat ia dengar kata baby.
Namjoin tertawa mendengar anaknya mengira kalau dirinya akan diberi adik baru.
"Bukan adik baru sayang, tapi babysitter." Sebelum anaknya bertanya apa itu babysitter Namjoon lebih dulu menjelaskannya.
"Babysitter adalah orang yang akan menjaga Taehyung. Dia akan bermain dengan Taehyung dan dia juga akan menceritakan cerita dongeng sebelum Tae tidur," lanjut Namjoon. Taehyung mengangguk mengerti.
Namjoon berdiri dan memeluk istrinya dari belakang. " Jangan manyun begitu hyung. Mungkin sebentar lagi dia datang," ujar Namjoon seraya mengecup kepala istrinya. Hoseok tersenyum menerima perlakuan suaminya. Dia sangat suka saat Namjoon bersikap romantis padanya.
"Hyung," Masih memeluk Hoseok.
"Hm," gumam Hoseok.
"Bagaimana kalau kita buat adik baru untuk Taehyung."
"Kau gila ya, satu saja sudah repot menjaganya mau buat yang baru," ujar Hoseok. Ia mendorong Namjoon dan membawa Taehyung pergi keluar. Namjoon nyengir seraya garuk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
"Ngurus anak ya, kita bisa menyuruh babysitter. Aku pasti bersemangat kalau harus membuat adek untuk Taehyung hehe," pikir Namjoon.
**Tbc**
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengasuh ku Seokjin
Fanfictioncerita mengandung konten negatif. Yang masih di bawah umur 🔞 harap tidak membaca. *kalau gak ketahuan ya gk papah 😄 * Seokjin x Taehyung