「 w h y 」

115 21 10
                                    

suara landing pesawat yang memekakkan telinga

ah,

akhirnya aku sampai di Korea.

 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄

Pemuda itu berjalan dengan pelan namun ada unsur tegas, secara dia cowok gitu loh.

Dia memasuki mansion besar dan segera disambut oleh pelayan yang tengah berjajar menunggunya. Menyunggingkan senyum indahnya, ia membuat semua pelayan wanita ber-blushing ria.

"Welcome to home, my beloved one."

Suara lembut itu mengalun indah dari bibir wanita paruh baya yang segera saja dibalas,

"Eomma."

Pemuda itu menghambur ke pelukan sang ibu.

"Jimin, eomma merindukanmu."

"Y-ya, jimin juga...eomma."

Dan pemuda itu melepaskan pelukan sang ibu, membenarkan kacamatanya yang sedikit miring.

 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄

Mereka berdua tengah bersantai sembari meminum teh di balkon taman mansion Park.

"Jimin....eomma sebenarnya memulangkanmu karena ada sesuatu."

"Ung? Apakah itu eomma?"

Jimin menaruh kembali cangkir tehnya dengan perlahan dan menatap sang ibu penasaran.

"Alasan eomma menyuruhmu kembali ke Korea, adalah akibat perbuatan noona-mu."

"Eh? Noona kenapa?"

flashback on

gadis dengan outfit 'bad girl' itu tengah mengendap-endap memasuki mansion keluarga Park. Baru saja ia menaiki tangga-

"Park Seulgi! Darimana kamu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Park Seulgi! Darimana kamu?"

gadis bernama Seulgi itu hanya nyengir.

"Eh, eomma. Hehe."

"Eomma tanya, kamu darimana?"

"Dari.......rumah.....temen.....?"

Wanita cantik paruh baya itu menyilangkan tangannya di depan dada, menghela napas lelah seraya menatap anak sulungnya itu datar.

"Jujur saja, kamu dari club kan? Seulgi berapa kali eomma bilang-"

"Iya eomma, maaf. Seulgi capek mau tidur, ya? dada-"

"école pour les femmes."

Seulgi yang sudah setengah jalan menaiki tangga pun terdiam. Berbalik badan dengan gerakan patah-patah dan menatap sang ibu tak percaya.

"A-apa...eomma?"

"école pour les femmes? iya sayang, sekolah khusus wanita."

Seketika Seulgi menatap sang ibu horror.

"Eomma pasti bercanda kan? hahahahaha tidak lucu-"

"Tidak. Besok pagi kita akan kesana dan lusa kamu langsung masuk. Eomma pastikan hal itu."

Senyum kemenangan tercetak jelas di wajah sang eomma. Lega karena putri sulungnya akan mendekam di sekolah khusus wanita yang memiliki asrama dan tentu saja dengan keamanan yang ketat.

Menepuk pelan bahu sang putri, sang eomma tersenyum dan berkata, "tidurlah. besok pagi kita akan kesana."

 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄

Pagi pun tiba. Seulgi berdandan ala anak baik sembari mengomel dalam hati. Ia memikirkan 1001 cara agar bisa lepas dari permintaan ibunya yang satu ini.

 ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄ ̄

"Silahkan mengisi formulir sesuai data diri anda."

Seulgi terdiam, ia menatap pulpen itu horor. Aku ingin mati saja astaga, batinnya. Pada akhirnya ia tetap mengambil pulpen itu dan menuliskan nama, tapi bukan namanya, melainkan nama .....

flashback off

"Dimana.... noona sekarang, eomma?"

Nyonya Park hanya bisa menghela napas lelah, "eomma juga tidak tahu, tapi eomma mohon Jimin, hanya kamu yang bisa masuk atau kita akan rugi 20 juta won."

Jimin ingin mengumpat saja rasanya tapi dia tidak pernah diajarkan untuk mengumpat. Selama di Prancis yang ia pelajari hanyalah bagaimana menjadi penerus perusahaan yang baik dan tata cara menjadi seorang bangsawan yang baik juga sopan karena keluarga Park masih termasuk keturunan bangsawan.

"Jadi Jimin harus menggantikan Seulgi noona.....di sekolah khusus wanita?"

// iya, ini alasan kenapa mas jimin harus crossdress. jadi gitu gais ceritanya. next chapt udah ada mbak yoongi kok. vomment ya biar cepet pub !

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

beautéTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang