Petualangan Bego Sekuad!

64 5 24
                                    

Boneng berjalan dikuburan umum bersama gengnya. Gengnya beranggotakan 4 orang yaitu, Boneng, Epi, Gareng dan Ongol yang disingkat BEGO.

Epi, Gareng dan Ongol menyebut Bego adalah sebuah geng, tapi tidak dengan Boneng yang selaku ketua di geng Bego menyebut Bego adalah sebuah squad. Tapi ia sering menulisnya sekuad. Katanya sih biar lebih hitzz.

"Bro, mana katanya ada setan kutil beranak disini?." tanya Epi.

"Eh wong gendeng, kunti beranak bukan kutil beranak, kutil beranak tuh elo kali, dipantat lo banyakkan." ledek Ongol.

"Wehehehehe, tau aja lo say, lo lihat ya kemaren. Gimana?. Lucu kan bunder-bunder gitu." tanya Epi sambil tertawa memperlihatkan deretan giginya yang ringsek. Ada yang patah setengah, ada yang mereng, ada yang maju, pokoknya ringsek parah.

Boneng, Gareng, dan Ongol yang mendengarnya seketika menahan tawa, jika saja mereka bertiga tidak berada dikuburan mereka pasti akan tertawa terbahak-bahak, mereka masih mengerti situasi dan kondisi tidak seperti Epi yang sampai detik ini masih tertawa.

"Eh go, bego, udahan ketawanya dikuburan ini, lo kira dilapangan bola sebelah rumah lo itu, yang sepi, ada rawa-rawanya gitu, jangan-jangan dirawa situ ada Hayati lagi. Nah, kalau lo disitu terserah deh lo mau ketawa sepuasnya. Kuburan Pi kuburan!." tegur Gareng yang sedari tadi geram dengan Epi.

Epi yang mendengar teguran dari Gareng hanya menunjukan muka cengengesan sambil mengangkat tangannya membentuk tanda 'peace'.

"Udah ah udah berisik lo pada." ucap Boneng.

Ongol, Gareng dan Epi mengangguk bersamaan menandakan mereka mengerti ucapan Boneng, yang menyuruh mereka diam.

"Oiya, mana ya setannya, setannya pada banci nih, dikuburan sebelah setannya malah ngajak gue selfie, setan disini gak takut kalah saing sama setan sebelah!." kata Ongol dengan suara keras.

Suasana makin hening karena ditambah oleh suara-suara ghaib.

"Bro, bro lo denger sesuatu gak?." tanya Boneng.

"Kagak." jawab Gareng dengan santai.

"Denger nih." ucap Boneng lagi.

Dutttt pret.. Pret.. Pret..

"Bangsat lo Neng, yang lain merinding lo malah kentut anjirrr!." kata Epi.

"Hooh, bau parfum mahal gue ilang deh, sialan." tambah Ongol.

Setelah kejadian kentut sakral tadi mereka langsung membahas hal-hal lain. Kejadian-kejadian mereka ketika menuju kuburan umum. Mulai dari bencong yang minta id line mereka sampai kucing kampung yang mati gara-gara nge-jilat kolor Gareng.
Ketika mereka asik bercanda gurau. Tanpa disadari sosok pocong melihat mereka dari belakang pohon.

"Toing.. Toing.." suara pocong lompat disebelah pohon.

"Suara apaan tuh?." tanya Ongol.

"Woi itu.." ucap Epi sambil menunjuk-nunjuk.

"Apaan?." tanya Boneng.

"Ada tai kucing jangan diinjek." ucap Epi.

"Goblok!." umpat mereka bersamaan kecuali Epi.

Suara tersebut semakin dekat tanpa disadari pocong asli tersebut berada pas dibelakang Gareng dan begonya tidak ada yang sadar dan beberapa saat kemudian ketika Ongol menyadari sesuatu ia pun berkata.

"Apaan sih dari tadi kayak ada suara toing to.." Ongol melihat belakang dan melihat pocong tersebut.

"Ee, cuy mangsa tuh, oke kalian keluarin pengeras suara lo semua." perintah Ongol.

Petualangan Bego Sekuad [One Shot(s)]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang