Prolog

4 0 0
                                    

Cinta itu seperti secangkir coklat hangat, cara pembuatannya pun butuh kesabaran ketekunan dan tidak lupa dengan hati yang tulus biar hasilnya maksimal. Rasa yang terkandung di dalamnya itu beragam bila kita benar-benar menikmatinya, bukan cuma itu cara meminumnya pun mesti pelan-pelan biar rasa manis itu tetap tinggal di mulut tak akan hilang. Begitu juga dengan kasih sayang. My opini 'Dinda Maharani'

Cinta itu ada kamu dan aku jadi satu, Intinya malaikat jodoh sudah menakdirkan Dinda Maharani tulang rusaknya Arya Perdana.

*****

Arya pulang dengan muka di tekuk setelah mendapat penolakan dari Dinda. Apa yang salah dengan dirinya bukannya Dinda kemarin begitu welcome padanya, selalu memberikan senyuman isyarat kalau dia menyukai Arya. Ini pasti ada kesalahan.

"Loe kenapa lemas gitu? " Dani melempar sebotol air ke arah Arya

"Gue di tolak Dinda." menangkap botol lalu meminumnya

"Serius loe? Masa iya, seorang Arya di tolak cewek. " kaget

"Wah, sejarah itu dalam hidup loe." Irfan datang ke arah belakang lalu merebut botol di tangan Arya

"Sialan loe, baru juga gue mau minum. "

"Berarti Dinda bukan cewek biasa." genta ikut komentar

"Tau ah, pusing gue. " berlalu meninggalkan teman-temannya

Melihat gitar di samping piano perasaan Arya makin kacau karena Dinda pernah bernyanyi dan memainkan alat musik itu. Rasa sesak di dadanya makin parah, kenapa bayangkan dia begitu melekat di ingatan Arya. Banyak cewek yang mengejarnya tapi tak seorang pun dari mereka yang mampu penaklukan hatinya.

Arya duduk di samping piano sambil memainkan gitar dan bernyanyi lagu yang sama pernah Dinda lantunkan, begitu menyayat hati mendengar syair-syair ini.

Tepuk tangan terdengar dari samping "Bagus bangat lagunya."

"Ah loe, gue kira siapa, tapi thanks deh. "

"Dalam bangat lagunya, nggak seperti biasanya." aleta mendekati Arya yang sedari tadi tidak bergeser sedikit pun dari posisinya

"Biasa saja, tumben ini mampir. " meletakkan gitar ke samping

"Kebetulan tadi lewat sini, jadi sekalian deh."

"Oh, kirain mau cari Irfan." beranjak dari tempat duduk terus pergi mengambil minum

"Gue nggak nyari dia, tapi mau nemuin loe."

"Ngapain loe nyari gue?"

"Indah nitip salam sama  loe, kenapa sih loe tega bangat gantungin temen gue? Salah dia apa?"

"Jemuran kali di gantung, gue udah bilang sama dia, kalau gue cuma anggap dia sebatas teman."

"Tapi Arya, dia itu sayang bangat sama loe. " menegaskan

"Gue udah punya pilihan sendiri." kali ini Arya benar-benar pergi dari tempat itu

"Dasar laki-laki bego, nggak punya hati. "

*****

"Din, pleas temanin ke kafe Mentari." muka memohon

"Benaran deh Nya, aku nggak bisa. "

"Gue mau doang." Gita langsung mendekati Anya

"Gue ikut. " Leka langsung menjawab

"Gue juga pastinya" sekarang giliran Reina

"Itu kan semua pada mau, Din yuk udah lama ini nggak ke sana. "

"Iya." pasrah

Serentak "Yes."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 06, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Secangkir Coklat HangatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang