Kenangan..
Namaku Willi, di sini aku menuliskan sebuah cerita dan kenangan tentang pengalaman cinta monyetku.
Saat awal masuk kelas 7, aku melihat banyak teman baru dan banyak pula teman lama. Kami masih bisa bercanda satu sama lain. Walau kadang kesal melihat kakak kelas yang belagu.
Hari-haripun cepat berlalu dan aku pun semakin banyak mengenal siswa siswi di SMP itu. Mulai dari yang baik, jail, cantik, norak, bahkan yang katanya tenar di sekolah.
Di dalam bus sekolah, aku dekat dengan cewe yang namanya Shasa, dia cantik, baik dan akrab. Kedekatan inipun ga hanya sebatas di bus, kami semakin dekat lewat handphone, twitter dan secara langsung di sekolah.
Karena kedekatan ini, aku merasa kalau aku mulai naksir dengan dia, dan sepertinya dia juga punya rasa yang sama.
Beberapa bulan setelah kedekatan kami, akupun menembaknya tepat di hari valentine, dia menerimaku setelah beberapa hari aku menembaknya.
Kami pun memulai status kami, kami jadi sering telfonan, smsan, twitteran. Pacaran merubah segalanya, yang di sekolah nakal tapi saat di telfon pacar jadi kalem banget, yang dulunya geli sama orang jalan berdua tapi sekarang jadi pengen.
Kamipun sudah menjalin hubungan selama 2 bulan. Setelah 2 bulan, minggu pertama hubungan kami masih manis, minggu kedua masih manis, minggu ketiga mulai asem, minggu keempat mulai asem banget. Dia kelihatan lain, seperti menghilang tanpa kabar lagi.
Karena itu, aku pun mengakhiri hubungan kami dan diapun menyetujuinya. Setelah putus kami pun ga ada kontekan lagi, dan menjadi diri kami sendiri.
Kelas 8, di masa ini aku dekat dengan seorang cewe sahabat Shasa yang bernama Ani, kami sangat dekat dan semakin dekat hingga kami berdua mulai saling naksir.
Walau hati ini belum bisa move on penuh dengan Shasa, aku menembak Ani, mungkin dengan ini rasa aku sama Shasa akan mudah hilang.
Ani pun menerimaku, kamipun menjalin hubungan kami. Hanya saja hubungan kami sama sewaktu aku pacaran dengan Shasa, hanya beberapa bulan dan kami putus hubungan.
Libur kenaikan kelas 9, aku kehilangan Ayahku dan itu sangat sedih bagiku untuk kehilangannya. Banyak teman yang mengucapkan turut berduka cita, termasuk Shasa. Entah kenapa saat dia sms aku lagi, hati ini jadi terasa senang.
Kami kembali dekat dan aku pun mencoba mengulang hubungan kami kembali. Aku menembak dia kembali dan ternyata dia menerimaku kembali. Hanya saja hubungan kami ini masih kami tutupi dari orang lain.
Belum sampai sebulan hubungan kami harus berakhir, hanya karena kecurigaanku kedia dan aku yang terlalu berpikir pendek.
Sebulan setelah itu, aku kembali pacaran dengan Ani, kami pun menjalani hubungan kami dengan manis dan ada juga pahitnya selama 9 bulan. Kami putus karena aku mulai mengenal dia dan sikapnya yang semakin lama semakin posesif.
Sebulan setelah kami putus, aku kembali dekat dengan Shasa, kami mencoba dekat terlebih dahulu. Hanya menunggu waktu, aku pun menembaknya kembali, dia pun menyetujuinya walau berpesan agar kisah kami ga akan terulang seperti sebelumnya.
Kami pun menjalani hubungan kami dengan manis, penuh kenangan indah dan canda tawa yang kami miliki berdua.
Aku sempat rapuh mendengar bahwa dia akan melanjutkan sekolah ke-luar kota. Tapi aku tetap ingin menjadi yang tak terlupakan olehnya suatu saat nanti dengan berusaha membuat kenangan yang indah selagi bisa bersamanya, karena aku tau kami pasti akan terpisah hubungan, jarak dan waktu.
Dia pun mengakhiri hubungan kami dengan alasan karna dia berpikir kalau kami berdua tidak bisa LDR-an. Aku juga ga yakin LDR-an itu ada, tapi mau ga mau aku ikut dia saja.
Setelah kami putus, aku berusaha tetap menjaga hubungan pertemanan kami agar terasa dekat. Tapi saat itu semenjak dia ga balas sms ku kami tidak pernah berkontek-kontekan lagi. Tinggal aku sendiri yang hanya terbayang oleh bayangan dia dan kenagan kami berdua.
~End~