Mianhe

348 108 78
                                    

CEKLEK!

Terdengar bunyi suara pintu terbuka dan seketika itu juga seorang laki-laki tampan berhidung indah masuk ke dalam kamar bernuansa putih benar-benar menggambarkan kepribadian si pemilik kamar.

Laki-laki itu terus melangkahkan kakinya mendekati ranjang si pemilik kamar yang tak terlalu besar. Bibirnya terangkat membentuk seulas senyum yang mampu melelehkan hati wanita manapun yang melihatnya.

Laki-laki berhidung indah itu mendudukan dirinya disamping sebuah gundukan selimut tebal berwarna biru muda.

"Sampai kapan kau mau tidur? Ini sudah hampir pukul sebelas siang."

Laki-laki itu menarik-narik selimut pembungkus orang yang berada di bawahnya. Tapi entah mengapa selimut itu susah sekali untu ditarik. Sepertinya orang yang tengah meringkuk di bawah selimut tersebut itu sengaja menahannya.

"Ayolah, aku tahu kau sudah bangun." Seringaian tercetak jelas di bibir laki-laki berhidung indah itu. "Atau kau mau kejadian kemarin terulang kembali?"

SREK!

Orang yang sedari tadi meringkuk di balik selimut tersebut akhirnya menyingkap selimutnya sendiri. Orang itu atau lebih tepatnya seorang laki-laki dengan wajah cantik melebihi wanita itu memanyunkan bibirnya imut.

"Jangan kau coba-coba berani menyentuhku lagi!" Tunjuk laki-laki cantik itu dengan kesal.

"Nam Woohyun, aku benar-benar membencimu!" Wajah laki-laki cantik itu memerah menahan amarah. Matanya menyorotkan kemarahan yang besar dan mendalam.

Woohyun, laki-laki berhidung indah itu mengangkat tangannya berniat menyentuh wajah laki-laki cantik di hadapannya yang tengah merengut kesal.

"Memangnya kenapa kalau aku menyentuhmu?" Woohyun mengelus-elus sayang pipi putih nan mulus milik Sunggyu laki-laki cantik di hadapannya.

Sunggyu menepis kasar tangan woohyun yang berada di pipinya. "Kau mempermalukanku di hadapan Hyunjoong hyung dan Jungmin hyung serta teman-temannya di rumahnya. Kenapa kau tiba-tiba menciumku! Laki-laki brengsek!" Sunggyu bicara panjang dan lebar tanpa mengindahkan titik dan koma.

"Kenapa?" Suara Woohyun makin melunak.

"Kau malu pada Hyunjoong hyung dan Jungmin hyung?" Goda Woohyun.

Sunggyu menatap sangar ke arah Woohyun. "Sial!" Sunggyu melemparkan sebuah bantal ke arah wajah Woohyun.

Woohyun yang cepat tanggap menangkap bantal itu sebelum bantal itu tepat mendarat di wajahnya.

"Jujurlah, kau malu bukan?" Goda Woohyun. Wajah Sunggyu makin memerah.

Jujur saja Woohyun senang sekali melihat wajah Sunggyu yang tengah terlihat malu-malu dan memerah seperti saat ini. Dia makin mirip anak kecil.

"Aku tidak malu Nam Woohyun!" Teriak Sunggyu, napasnya memburu menahan kesal.

Senyuman yang sedari tadi terkembang di wajah Woohyun perlahan memudar.

"Aku tahu sejak kejadian kemarin kau jadi membenciku, maafkan aku karena kejadian kemarin. Aku tidak tahu harus bagaimana lagi. Tapi perkataanku kemarin itu sungguh-sungguh. Maaf telah membuatmu kesal." Woohyun bangkit dari duduknya.

"Owya selama seminggu ke depan aku akan pergi bertugas ke Thailand menggantikan Dongwoo, Dongwoo yang memintaku. Sekali lagi maafkan aku Gyu."

Akhirnya dengan segala macam perasaan yang berkecamuk di hatinya Woohyun melangkahkan kakinya keluar kamar Sunggyu.

"Aku bisa menyuruh Sungyeol untuk menemanimu di sini atau mungkin kau bisa mengajak adikmu Myungsoo untuk tinggal menemanimu di sini." Lanjut Woohyun tanpa berbalik.

Katakan Cinta?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang