End

18.7K 782 86
                                    

Dokter mengatakan bahwa operasi akan dilakukan pada pukul 19.30. Setelah dokter mengatakan itu Lexa meminta permisi ingin ke ruangan Lexi untuk menjumpai keluarganya . Karena ini yg terakhir dia melihat keliarganya.

                               ..........
Skip

Author pov

  Sekarang lexa berada di ruangan di mana Lexi di rawat. Dia menatap Lexi dengan tatapan sendu,air matanya pu sudah tak sanggup ia bendung lagi melihat kembarannya,sekaligus kakanya terbaring. lemah.saat dia keluar dia melihat momy,dady dan bang stev di luar dgn raut wajah yg bahagia.

(Saat Lexa sdng melihat Lexi dokter sdh memberitahu keluarganya tentang  itu. Makanya mereka terlihat bahagia)

"Ada apa bang?"tanya Lexa

  Saat Lexa bertanya mereka langsung mengalihkan pandanga mereka kepadanya. Mereka metapnya sinis,termasuk abangnya Stev orang yg selalu membela dan menyayanginya kini menatapnya sinis. Terutama momynya.

"Ada seseorang yg mau mendonorkan mata dan ke2 ginjalnya untuk Lexi" jawab momy ketus.

"Syukurlah.."ucap Lexa sambil tersenyum

"Dia pasti adalah orang yg sangat baik dan berhati malaikat,seandainya dia memberitahu siapa namanya,Saya ingin menemuinya dan berterimakasih padanya."ucap dady

"Jika kalian tahu bahwa orang yg mendonorkannya adalh ku apakah kalian akan memujiku seperti in?"batin Lexa sambil memandang mereka.

"Kata dokter kita boleh melihat jenazahnya setelah operasi"ucap bang stev dingin.

"Baiklah setidaknya ada orang yg mau mendonorkan mata dan ke2 ginjalnya secara percuma kepada Lexi,disaat kembarannya tidak mau menolongnya. Padahal cuma perlu memdonorkan 1 ginjal saja."ucap momy menyindir Lexa.

  Lexa hnya tersenyum getir menanggapi perkataan momynya,ini sdh biasa untuknya. Lagipula ini twrakhirnya dia mendengar sindiran momy dan dadynya. Tapi sebenarnya dia qgak risih karena sikap bang stev. Dia berpikir apakah abangnya marah padanya.

Setelah puas menyindir Lexa mereka meninggalkan Lexa sendiri. Tapi saat bang Stev ingin pergi Lexa menahan tangannya,saat Lexa menahan tangannya Stev langsung menghempaskan tangan Lexa dgn kasar.

"Apa bang stev juga marah padaku?"tanya Lexa

"Tentu saja"jawab bang stev dingin

"Kenap-" ucapan Lexa terpotong oleh bang stev

"Berhenti bertanya!,dan pergilah!. Mulai sekarang kau bukanlah adikku dan aku bukanlah kakakmu. Aku tidak ingin menpunyai adik yg memiliki jiwa sekakar sepertimu,yg bahkan tidak mau menolong kembarannya sendiri."ucap Stev kemudian pergi meninggalkan Lexa sindiri.

   Lexa hnya menatap punggung kakak laki-lakinya yg mulai menjauh

"Lexa harap abang ngak menangi saat melihat jenzah sang pendonor"gumam lexa yg tak sadar airmatanya sdh membasahi pipinya.

Malam,19.30

Diruang operasi

Lexa sudah berda di ruang operasi duluan. Setelah beberapa menit Lexi jg sfh berada disana.Setelah Lexi masuk Laxa terus memandang Lexi dgn tatapan sendu hingga semuanga menjadi gelap. Ya dia sdh dibius
 
Dilur ruangan operasi

"Dimana Lexa"tanya dadynya

"Tdk tau,mungkin keluyuran. Anak itu memang tdk tau diri,kakaknya sedang di operasi dia malah gak ad"ucap momynya kesal

Eyes and Kidney FOR MY TWINS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang