Pagi hari itu, Dinda berangkat ke sekolah bersama kakaknya. Kebetulan, sekolah kakaknya berada disampingnya sekolah Dinda. Jadi setiap pagi, ia selalu berangkat bersama kakaknya.
~~
"Udah ngerjain PR belum lu?" tanya Kania sambil menyeret kursi di depan Dinda dan langsung duduk.
"Udahlah ye,guekan rajin. Gak kayak, noh," jawabnya sambil melirik Farina yang sedang mengerjakan PR di meja sebelah Dinda
"Apa lu berdua? Lihat - lihat, ati - ati entar sayang loh ma Farina Imutt" sahutnya yang masih tetap fokus pada PRnya.
"Ihh jijikk, amit - amit. Tuh, lo sama helmi aja" kata Dinda.
"Anjayy, lo berduaa. Ya udahlah, gue mau ke tempat duduk gue dulu, bye." ucap Kania langsung berdiri dan menuju tempat duduknya.Jam dinding menunjukkan pukul 06.50, bel pun berbunyi. Semua siswa dan siswi diminta untuk mengerjakan tumit langkung atau kegiatan bersih - bersih kelas dan lingkungan.
"Rumput tuh dicabutin kalee" ucap Dinda kepada Farina yang sedang melamun.
"Haa?! Apa?!" katanya kaget, dan bingung.
"Makan tuh rumput!" suruh Dinda asal - asalan kepada Farina.
"Ye enak aja lu, itu makanannya Helmi kalee." protes Farina sambil mencabuti rumput di depannya.
"Apaa tadi bawa nama - nama gue?!" tiba - tiba Helmi datanh dan teriak.
"Gile,badan gendut,suara kenceng. Dasar!" umpat Farina dengan wajah kesal.
"Gak mi, gak. Cuma mbahas aja tadi, sapinya RT nya Rina tuh suka makan rumput terus namanya Helmi gituh." jelas Dinda dengan bohong dan asal.
"Lhaa, lu pikir gue sapi? Cakep kayak gini dibilang sapi. Lu yang sapi" ucap Helmi lalu pergi ke area cowok.
"Dasar gendats!" teriak Farina.Tumit langkung selesai, namun Dinda dan Farina harus mengambil kotak infaq di ruang guru dahulu.
"Permisi Bu,Assalamu'allaikum" kata Dinda dan Farina sambil mengetuk pintu.
"Ya,ada apa? Oh,mau ambil kotak infaq? Itu di dekat almari berkas." jawab salah satu guru di ruang guru tersebut.
Lalu, Dinda dan Farina pun keluar. Tak sengaja, Dinda menabrak orang.
"Brukk" kotak infaq yang Dinda pegang jatuh beserta Dinda. Namun, ia langsung dibantu berdiri Farina.
"Eh dek,maaf ya. Gue gak sengaja" kata orang itu. Saat gue liat badge nama, sama kelasnya itu ternyata kelas sembilan.
"Iya kak,gapapa. Santai aja,lagipula tadi saya juga kurang fokus" balasku dengan agak sedikit ramah walaupun sakit.
"Yaudah." anak kelas sembilan tersebut beserta dua temannya langsung pergi ke arah kelasnya.Jadi sekolahku dibagi dua area, sebelah selatan terdiri atas dua lantai, lantai pertama untuk kelas 8A-H. Lantai kedua/atas untuk kelas 7A-H. Terus yang bagian utara itu buat kelas 9A-H, beserta kantin.
~~
Bel pulang sekolah sudah terdengar. Dinda sama Farina buru - buru pulang. Saat Dinda sedang lari, ia bertabrakan dengan seseorang lagi.
"Brukk"
Dinda pun langsung berdiri dan melihat orang yang bertabrakan dengannya. Dan, itu adalah orang yang bertabrakan dengannya tadi pagi.
"Eh dek,maaf dek. Ga sengaja,dari tadi pagi tabrakan terus dek. Hobi kah." ucap kakel itu.
"Heheh, enggak juga kak. Kebetulan aja hari ini gini. Oh ya, duluan ya kak." Dinda langsung berlari bersama Farina dan mengakhirinya dengan senyuman.Saat berjalan, Farina bertanya kepadanya.
"Eh,lu tau kakel yang tadi kan? Yang tabrakan sama lu?"
"Gak. Bahkan gue gak kenal dia."
"Lah? Dia tuh anaknha cuek banget,sumpah."
"Lha tadi enggak gitu kok."
"Ya gue juga ga tau, orang kata kelas lain kok"
"Oh gitu."
"Lu anjerr sih, gue udah ngomong panjang kali lebar jawabnya singkat banget."
"Gue ga nyuruh lho buat ngomong p kali l kan"
"Bodolahh,eh btw,gue pulang sekarangnya udah dijemput mama tuh di depan gerbang. Bye."
~~
Salam dari author, annaaswafnp:)
Kalo kurang suka sama ceritanya maaf, soalnya baru belajar:))
Semoga sukaa dengan alurnya;)
KAMU SEDANG MEMBACA
Junior High School Love Story
Teen FictionMenceritakan tentang masa SMP, dimana ada sebuah perasaan yang masih sulit untuk dipahami namun dapat dimengerti. .... Adinda Nadira Putri Fachri Naufal Aldiansyah --- salam author, annaaswafnp:) semoga menyukainya