Ore wa kamen rider cross

122 3 3
                                    

Nascita caffe,

Plak

Suara tamparan di pipiku, betapa terkejutnya semua orang yang ada di caffe, ojii chan tiba tiba marah dan menyuruh semua pengunjung untuk keluar

"BAKA!!! KAU TAU APA YANG KAU LAKUKAN" teriak ojii chan

"Aku hanya melindungi shani chan, aku pantas menjadi kamen rider, apa yang kau khawatirkan!!" tegasku

"URUSAII!! mereka itu mengincarmu, jika sampai kau tertangkap maka tamatlah sudah" ucap ojii chan

"Lalu apa yang harus ku lakukan, membiarkan shani chan matii?? Itukah maumu??" tanyaku

Ojii chan terdiam

"Ojii chan tidak bisa menganggapku anak kecil terus, terimalah kenyataan aku sudah besar skrg" ucapku pergi keluar caffe

"Matte kasuga chan" ucap omii san

Akupun pergi ke taman untuk menenangkan diri, masih terbayang bayang saat ojii chan menamparku tadi, entah apa yang di fikirkan ojii chan, yang jelas dia sama sekali tidak menyukai jika aku menjadi kamen rider

"Kasuga kun" panggil shani yang ternyata menyusulku dengan tergopoh-gopoh

"O shani chan, nani??" ucapku

Shani chan tak menjawab dia langsung memegang wajahku dan melihat bekas tamparan ojii chan

"Oe oe knp kau ini" ucapku melepaskan tangannya dari wajahku

"Daijoubu ka?" tanya shani chan

"Daijoubu, bagaimana kakimu?" tanyaku balik

"Masih sedikit sakit, hehe" jawab shani chan

"Kau terluka dan kau masih bisa tertawa, dasar aneh" ucapku

"Apakah kau ingin aku menangis" tanya shani chan

"Ha tidak tidak, aku tidak bisa membayangkan betapa jeleknya kau saat menangis" gurauku

"Haaaa kau menyebalkan" ucap shani chan cemberut

"Hahaha" aku hanya tertawa

"Enak ya jadi kau, masih punya keluarga yang perduli, tidak seperti aku yang sebatang kara" ucap shani chan menunduk

"Hei hei apa yang kau bicarakan, kau adalah bagian dari kami sekarang, jangan pernah bilang lagi kalau kau sebatang kara, aku tidak suka itu" ucapku menatap shani chan

"Kita baru bertemu  tpi kau begitu peduli padaku" ucap shani chan

Aku menghela nafas

"Ojii chanlah yang membuat situasi menjadi seperti ini, dan aku merasa ikut bertanggung jawab atas situasi ini" ucapku

"Tapi kau menjadi incaran mereka apakah kau tidak memikirkan dirimu sendiri" ucap shani chan

"Tidak, jelas aku khawatir dengan diriku, tpi aku lebih mengkhawatirkan mu" ucapku tersenyum

Shani chan terdiam air mata mulai menetes membasahi pipinya

"Hai shani chan kau sangat jelek saat sedang menangis, sudahlah hentikan itu" ucapku tertawa

"Arigatou" ucap shani chan langsung memelukku

"Ya ya ya" ucapku membalas pelukannya

"Wah sepertinya aku mengganggu" ucap omii san yang baru datang

Aku dan shani chan pun langsung melepas pelukan

"O omii san, dari tadi ya?" tanya shani chan mengusap air matanya

kamen rider neo heisei generation : war and loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang