Lagi-lagi, Jessy (Jessica Grace) mendengar gelak tawa orang-orang di lorong. Pandangan mereka tertuju pada sosok Jessy yang sedang berjalan menelusuri lorong sekolah.
Lagi-lagi tuh cowok!, batin Jessy kesal.
Pasti, ia terjebak lagi dalam lelucon si Peter Alfredo. Entah kata-kata bodoh apa lagi yang sedang tertempel di balik punggung Jessy saat ini. Yang jelas, hal-hal seperti itu selalu saja berhasil membuat hati Jessy kesal.
Dasar tuh cowok!—mentang-mentang mukanya ganteng dikira gue mau aja gitu, diginiin terus sama dia?!
Jessy berjalan cepat. Ingin segera ke toliet untuk membereskan entah apa yang ada di balik punggungnya saat ini.
Bruk!—
"Aduh!" Jessy menabrak seseorang dan terjatuh.
"Lo nggak papa?"
Jessy mendongak dan mendapati sebuah uluran tangan tertuju padanya. Ternyata pemiliknya adalah Daven Lorenzo, wakil ketua OSIS sekaligus memiliki status sebagai top 3 cogan di SMA Purwana.
Ditolong oleh seorang cogan, Jessy pun salting. Wajahnya tersipu sambil menerima uluran tangan Daven.
"Lo belum jawab pertanyaan gue.."
"Eh?" Jessy bingung. Ia menatap sepasang mata Daven yang tampak khawatir.
"Lo nggak papa?"
Deg!
"Ng-nggak papa.. makasih." Jantung Jessy berdebar saat menyadari tangannya masih digenggam erat oleh Daven.
"JESSY!!!"
Teriakan itu membuat Daven refleks melepas genggamannya dari Jessy.
Tessa dan Andrew, teman sejak kecil Jessy menghampirinya.
"Lo nggak apa?" tanya Tessa sambil mengusap-usap wajah Jessy.
"Ini apaan?"
Andrew menunjukan sebuah sticky notes yang terjatuh dari balik punggung Jessy.
Whattt?!
Kali ini lelucon Peter benar-benar kelewatan.
Peter melangkah masuk tepat waktu. Saat semuanya ingin meminta penjelasan padanya. Termasuk Jessy.
"Maksud lo apaan?" Teriak Daven seketika.
"Emang napa?" Peter membalas dengan santainya dan melangkah menuju Jessy yang masih terpaku.
Jessy dapat dengan jelas membaca kata-kata yang tertulis di atas sticky note itu:
I Love her.
--Peter
***
Terima kasih buat kalian yang sudah baca cerita ini.( *｀ω´)💕
Ditunggu ya kelajutannya( ੭ ˙ᗜ˙ )੭( ੭ ˙ᗜ˙ )੭
Vote, read, dan comment kaliam selalu kutunggu.(^^♪
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad Boys Do Write Love Letters
Teen Fiction"Bad boys.. they're bad at everything, except making your heart beats fast.." Apakah itu benar? "Tidak'' Menurut Jessy, Bad boys are the worst! Contohnya Peter Alfredo yang selalu saja mengganggunya. Tentu saja, menurut Jessy, laki-laki itu sehar...
