CHAPTER
Pernikahan fatur dan rinnai yang diadakan di sambas cukup meriah meskipun hanya mengundang keluarga terdekat dan juga kerabat dari fatur dan rinnai. Walaupun acara itu diadakan dengan sederhana tetapi acara itu berjalan dengan lancar dan kedua bepah pihak merasakan kegembiraan yang amat sangat dirasakan.
Setelah selesai pernikahan mereka selalu pergi bersama-sama seakan fatur akan meninggalkan rinnai. Selang 1 bulan pernikahan nya, rinnai selama ini merasa badan nya sperti berbeda dari biasa nya, dan ia sering pusing-pusing, mual, akhirnya dia bilang dengan fatur "abi, rinnai sepeeti nya tidak enak badan sering pusing dan terkadang mual". Fatur sangat takut jika terjadi apa-apa pada istri nya. Akhirnya rinnai pergi ke dokter di antar oleh suami tercinta nya. Fatur mengantarkan rinnai ke puskesmas terdekat di sambas, sesampai di puskesmas fatur dan rinnai menuju ruang dokter dan mereka berkonsultasi dengan seorang dokter. Dokter " selamat siang, ada yang saya bisa bantu", rinnai "begini dok saya akhir-akhir ini sering pusing dan mual-mual". Dan dokter meminta rinnai untuk terbaring di tempat yang disedian untuk memudahkan dokter mengetahui apa penyakitnya. Dokter " selamat anda akan menjadi seorang bapak dan ibu",fatur "maksudnya dok istri saya hamil", dokter " iya istri bapak hamil". Fatur sangat bahagia saat tau istrinya hamil "terimakasih dokter," iya sama-sama" ujar dokter.
Setelah itu fatur pulang bersama istrinya sesampai nya di rumah rinnai memanggil semua orang yang ada di rumah termasuk orang tuanya adik dan kakak nya semua orang kaget karena tidak biasa nya rinnai bersikap seperti itu. "Ayah, ibu kakak aa yang ingin rinnai sampaikan dan ini penting sekali" semua orang yang ada di rumah kaget. Ibu rinnai "ada apa nak, apa yang terjadi bilang dengan ibu", " rinnai hamil". Yang tadinya semua orang terdiam ketakutan tetapi sekarang mereka sangat bahagia apalagi orang tua rinnai karna yang dia nantikan akhirnya terwujud.
Fatur pum berencana membawa rinnai pulang kampung ke halaman nya untuk memberikan kejutan ibunya, sebenarnya fatur tidak beranibmeminta izin tapi dia memberanikan dirinya. "Ayah,ibu fatur ingin membawa rinnai pulang ke kampung halaman fatur, karena selama pernikahan fatur belum pernah membawa rinnai ke rumah fatur dan juga ibu fatur pasti sangat rindu dengan rinnai" ujar fatur, ibu rinnai "iya nak kami izinkan hati-hati di sana jaga rinnai dan calon bayi nya" fatur "iya bu fatur pasti akan menjaga calon anak fatur dan ibunya".
Dan keesokan pagi nya akhirnya Fatur memboyong ke ketapang untuk memberikan kejutan kepada orang tua nya, sebelum fatur dan rinnai berangkat semua keluarga rinnai mengantarkan samapi halaman rumah untuk melihat anak nya pergi ke tempat mertua nya. Fatur dan istrinya berpamitan kepada orang tua rinnai dan termasuk keluarga rinnai di rumah rinnai " bapak,ibu dan yang lain nya fatur dan rinnai berangkat dulu ya" ujar fatur, ayah fatur "iya nak semoga selamat sampai tujuan ya nak","iya ayah assalamu'allaikum" dan semua keluarga rinnai menjawab salam fatur wa'allikum sallam.
fatur dan rinnai mengendarai motornya yang sudah tua dan tidak layak untuk perjalanan jauh, fatur melakukan perjalanan nya mereka melewati jalan yang berbukit dan berlobang-lobang. Ditengah perjalan mereka mengalami musibah tanpa di sangka-sangka motor yang dikendarai fatur dan rinnai mengalami kerusakan. "Abi, kenapa ini motor nya" fatur membawa rinnai "gak tau ini kenapa umi", Rinnai "bukan nya motor nya tidak apa-apa saat berangkat tadi sekarang kenapa mogok". Ekspresi rinnai pun sangat kesal karan cuaca panah di tambah lagi fatur tudak merespon omongan rinnai" "ihh abi, umi ngomong kok gak di dengerin umi kan kesel"." maaf umi abi juga lagi pusing mikirin motor apalagi ditambah lagi umi marah-marah sama abi", setidaknya abi dengerin umi ngomong dong". iya umi abi minta maaf,daripada kita berdebat seperti ini mendingan kita cari jalan keluarnya, agar motor yang kita kendarai bisa berjalan lagi.
Fatur berkata " tidak ada solusi lagi, selain kita mendorong motor siapa tau kita bertemu orang di jalan dan menjumpai bengkel", dan merekapun berjalan sambil mendorong motor yang rusak. Setelah berjlan beberapa meter, mereka melihat seorang bapak-bapak dari kejauhan bapak-bapak itu menggunakan capil dan mengendarai sepeda ontel dan dia membawa swbuah karung yang berisikan ubi dan labu, saat sudah semakin dekat fatur melambaikan tangan kepada bapak tersebut " pemersi pak" ujar fatur sambil melambaikan tangan nya. " ada apa nak", " saya ingin bertanya kira-kira dimana ya ada bengkel terdekat"tanya fatur. "Disini tidak ada bengkel nak, bengkel masih sangat jauh mungkin massih sekitar 5 km dari sini", aduh terus bagaimana ini tidak mungkin kita berjalan sejauh itu apalagi sekarang sudah sore, guman fatur dalam hatinya. Bapak-bapak yang melihat tingkah fatur tergerak hatinya untuk membatu fatur dan rinnai "bagai mana kalau kalian kerah bapak saja,lagian ini kan sudah sore besok pagi baru bapak antar untuk mencari bengkel". Dan merekapun mulai berjalan ke rumah bapak tersebut. Dalam perjalanan mereka berbincang-bincang "oh ya nama saya fatur pak dan ini istri sayang fatur" kata fatur, "oh ya saya pak santus saya asli dari desa............"." nak fatur dari mana","saya dari sambas" kata fatur. " oh dari sambas mau kemana, kayak nya saya lihat barang bawaan nak fatur dan nak rinnai kok banyak sekali" fatur menjawab yang ditanyakan oleh pak Santus "kami mau pergi ke ketapang pak". Karena asik nya mereka bercerita, mereka smapai tidak sadar sudah berada di depan rumah pak Santus.
Rumah pak Santus yang terbuat dari kayu ulin di samping kiri dan kanan terdapat pohon ketapang yang sangat tinggi dan banyak tanaman bunga mawar, dan terdapat kolam ikan di samping kanan rumah pak Santus. Saat smapai pak Santus pun memanggil istri nya dari luar rumah " ibu, bapak pulang" ujar pak santus, selang beberapa detik pintu rumah pak Santus yang terbuat dari kayu ulin pun terbuka, dan seorang ibu yang kira-kira berusia 50 tahun keluar di balik pintu. Istri pak Santus tersenyum kepada suami nya, ia berkata " iya pak tumben kok pulang nya sore sekali". "Iya tadi bapak pulang tidak menumpang sepeda, oh iya kenalin ini nak fatur dan ini istrinya nak fatur" istri pak Santus pun tersenyum dan sambil menjabat tangan fatur dan rinnai, "saya ibu sisi" dan ibu sisi mengantarkan fatur dan rinnai menuju kamar "kalian bisa tidur di kamar ini, mungkin sedikit ada debu karna anak saya baru saja kemaren pergi begini lah seperti ada nya" kata ibu sisi. Rinnai "maaf bu saya jadi merepotkan, ini sudah cukup buat kami terimakasih bu sisi", bu sisi "tidak merepotkan justru ibu jadi senang karna ibu punya teman di rumah, ya sudah ibu tinggal dulu ya" ibu sisi pun melangkahkan kaki nya keluar dari kamar fatur dan rinnai dan ibu sisi pergi menuju dapur untuk menyiapkan makan malam. Saat rinnai berjalan melewati dapur tidak sengaja melihat bu sisi sedang di dapur rinnai menghampiri nya "ibu sedang apa" kata rinnai, "ini ibu sedang masak untuk makan malam. "Rinnai bantu ya bu" bu sisi belum menjawab tetapi rinnai sudah mengambil pisau untuk memotong sayuran yang akan di masak "tidak usah rinnai lebih baik kamu istirahat pasti kamu capek ibu yang akan memasak" rinnai merasa tidak enak karna dia menginap di tempat orang jadi dia tidak bisa diam saja di kamar.
Stelah mereka selesai memasak mereka memanggil fatur dan pak santus untuk makan malam, ibu sis "bapak, nak fatur ayo makan ini sudah siap makanan nya" mereka mulai berjalan mendekati ruang makan, ruang makan pun terasa sangat hangat karna biasa nya pak santus hanya makan berdua dengan istri nya tetapi sekarang mereka menganggap fatur dan rinnai keluarga sendiri.
Setelah makan fatur dan pak santus duduk di depan televisi sedangkan rinnai dan bu sisi sedang membersihkan meja makan setelah itu bu sisi membuat teh dan makanan ringan untuk cemilan nya. Bahkan sangking terlalu asik nya mereka berbincang sampai-sampai mereka tidak tahu kalau sudah larut malam akhir nya mereka pergi ke kamar untuk tidur termasuk fatur dan istri nya.
Pagi hari pun tiba fatur terbangun karena sinar matahari yang menembus lewat celah-celah jendela, fatur membangun kan rinnai karna ia dengan pak santus akan pergi ke bengkel. Fatur keluar dari kamar nya dan ternyata pak santus sudah menunggu di ruang depan fatur bergegas mendatangi pak santus. Fatur "maaf pak saya kesiangan bangun nya", pak santus "tidak nak bapak juga baru saja bangun, apa kita berangkat sekarang", fatur " baik lah pak" fatur dan pak santus berjalan menuju halaman depan fatur mengambil motor dan mendorong motor nya perlahan-lahan bersama pak santus. Perjalan menuju bengkel lumayan jauh, perjalanan dari rumah lumayan jauh jika di tempuh dengan jalan kaki kurang lebih 2 km apa lagi mereka mendorong motor nya, dan pak Santus membantu mendorong motor nya, samapi di bengkel fatur meminta pekerja bengkel untuk membenahi motor nya yang mogok.
Sekitar 1 jam motor tersebut sudah diperbaiki dan akhirnya fatur pun mengajak pak santun untuk kembali ke rumah, "mari pak kita kembali ke rumah bapak"," iya nak" ujar pak santus. Dan mereka mulai berjalan pelan-pelan karena jalan yang dilalui banyak sekali lubang-lubang setelah sampai si rumah pak Santus fatur memanggil istri nya untuk membereskan barang-barang nya karena mereka akan melanjutkan perjalanan nya, dan selang beberapa menit fatur dan rinnai berpamitan pada pak Santus dan bu sisi kalau mereka akan melanjutkan perjalanan nya. "Pak,ibu sisi terimakasih atas semua tumpangan nya, maaf jika selama kami di sini sangat merepotkan", " tidak nak ibu sangat senang dapat membantu jika ada waktu main-main lagi ke sini, kami akan sangat senang. Fatur"iya bu kami pasti akan ke sini lagi, ya sudah saya dan istri pamit dulu pak, bu", "iya nak hati-hati di jalan" "iya pak terimakasih" ujar rinnai. Fatur melanjutkan perjalanan nya menuju ketapang hari semakin siang dan cuaca sangat mendung tetapi fatur tidak pantang semangat jadi dia tetap melanjutkan perjalanan nya.
Dan saat itu gerimis pun mengundang dan semakin deras, mereka ingin berteduh tapi sedari tadi tidak menemukan rumah karna Masih banyak yang hutan . Rinnai " abi kita tempat untuk berteduh dulu,ini hujan nya semakin lebat", "iya umi kita cari tempat untuk berteduh" ujar fatur. dan setelah fatur berjalan ia menemukan rumah yang kosong dan fatur berhenti berteduh di tempat satu-satu nya rumah yang ada di sana karna masih jarang untuk menemui desa atau perumahan. Sukur nya hujan tersebut tidak jadi fatur bisa melanjutkan perjalan nya lagi tidak menunda nya lagi saat melanjutkan perlanan fatur mengendarai motor dengan sangat hati-hati karena jalan begitu licin karena habis hujan apa lagi dia membawa istri nya yang sedang hamil. Sudah hampir 3 jam mereka berjalan dan akhir nya mereka telah sampai di kota nya yaitu di ketapang dan menuju rumah fatur semakin dekat.
Dan fatur sampai di depan halaman rumah nya fatur dan rinnai turun dari motor dan berjalan menuju pintu depan rumah. Fatur mengetuk pintu tok.tok.tok "assalamu'allaikum ibu", rumah terasa sangat sepi berka-li-kali fatur mengetuk pintu dan akhir nya di jawab ibu nya" wa'allaikum salam" seorang wanita paruh baya membukakan pintu, ibu fatur terkejut melihat fatur dan rinnai karna fatur tidak bilang jika akan pulang ke rumah "ya ampun sayang kenapa tidak bilang bilang jika akan ke sini setidak nya ibu bisa mempersiapkan sesuatu untuk kalian,sambil memeluk rinnai. Dan ibu fatur berjalan masuk ke rumah sambil menggandeng rinnai menantu nya setelah itu fatur membawa rinnai ke kamarnya untuk beristirahat karna sudah hampir dua hari rinnai tidak istirahat jadi fatur membiarkan istri nya untuk istirahat. Fatur mengelus rambut rinnai sedangkan rinnai tertidur pulas karna kecapeaan, fatur membiarkan rinnai tertidur dan meninggalkan untuk menemui ibu nya,fatur menemui ibu ibu nya yang sedang duduk di ruang tamu fatur memang nya sambil menanyakan kabar ibu nya. Dan fatur memberi tau ibu nya kalau rinnai sudah hamil ibu nya sangat senang dan ingin sekali merawat rinnai sendiri karna fatur akan bekerja lagi tetapi perkerjaan fatur tidak terlalu sibuk karena fatur bekerja di KUA.
Umur kehamilan rinnai pun semakin tua rinnai ingin sekali melahirkan di kampung halaman nya tetapi ia tidak pulang dengan kondisi hamil tuaapa lagi tempuh waktu dari ketapang ke sambas itu sangat jauh jadi rinnai tidak ingin merepotkan suami nya karena tangan fatur cacat dan juga tidak mungkin membonceng istri nya dengan motor yang sudah tua dan apa lagi istri nya sudah hampir melahirkan. Saat itu fatur membonceng rinnai dengan motor nya yang sudah tua itu untuk mengantarkan istri nya melahirkan di puskesmas mas terdekat dari rumah fatur fatur berjalan melewati jalan yang berbukit-bukit dan sampai di rumah sakit dengan selamat. Saat itu fatus datang ke puskesmas yang kebetulan bidan yang menangani istri nya tersebut adalah adek sepupu fatur yaitu bidan Agustina dan fatur segera menuju ruang persalinan fatur memberitahu keluarga rinnai yang di sambas kalau rinnai melahirkan jadi keluarga rinnai yang di beri tahu langsung berangkat menuju sambas. Fatur menunggu istri nya di depan dia takut akn terjadi sesuatu apa calon anak nya dan istri nya. Pintu UGD pun terbuka seorang bidan atau sepupu nya keluar dari pintu fatur langsung menghampiri nya "bagaimana istri dan anak ku" ujar fatur, "abang tenang saja semua nya berjalan dengan lancar selamat ya bang" fatur langsung menghampiri istri nya tetapi istri nya masih terbaring tidak berdaya.
Fatur dan ibu nya menemani rinnai karna keluarga yang di sambas mungkin datang masih lama jadi yang menemani rinnai ibu nya fatur. Fatur meninggalkan ibu nya dan rinnai karna fatur ingin menemui sepupu nya karna tadi belum sempat mengucap kan terima kasih. Fatur berjalan menuju ruang bidan agustina, fatur keluar dari kamar rinnai dan menuju ke ruang sepupu nya.. Tok.tok.tok. "siapa ya" ujar bidan agustina "ini abang" ujar fatur,bidan agustina "iya masuk bang,ada apa"," makasih deh sudah membantu melahirkan anak abang dengan selamat",bidan agustina "iya bang sama-sama saya melakukan semestinya sebagai seorang bidan" sambil membuatkan teh untuk fatur "di minum bang" ujar bidan agustina "iya dek makasih", "abang tinggal dulu ya" ujar fatur, fatur langsung berjalan menuju istri nya di sana banyak sekali karna keluarga rinnai yang dari sambas sudah datang jadi semua orang berkumpul.
Ade sepupu fatur yaitu bidan agustin, sangat gelisah dan sangat bingung karna rinnai melahirkan dengan normal jadi sekitar 8 dan 9 bulan tetapi pernikahan abang fatur dan kak rinnai baru 6 bulan jadi anak tersebut anak siapa ia bertanya-tanya pada hati nya. Akhir nya dia mendatangi fatur di ruang inap di mana rinnai di rawat. Tok.tok.tok "ini aku bang" kata bidan agustina,fatur "iya ada apa" "bisa kita bicara bang, ayo ke kantor aku" ujar bidan agustina. Dan fatur mengikuti bidan agustina dari belakang fatur bingung dengan apa yang akan di bicarakan sepupu nya itu. Sesampai nya di ruang, bidan bidan agustina bingung apakah ingin membicarakan nya atau tidak. Fatur "ada apa tidak biasa nya sampai-sampai ingin bicara hanya berdua" bidan agustina menjadi sangat bingung saat fatur bertanya, akhir nya bidan agustina memberanikan diri untuk bicara. Bidan agustina "apakah abang tidak merasa ada yang salah dengan pernikahan abang dengan kak rinnai", fatur " salah bagaimana seperti nya tidak ada masalah selama kami bersama" fatur jadi bingung dengan perkataan sepupu nya. Bidan agustina "gini bang pernikahan abang kan kalau di hitung-hitung baru 6 bulan tetapi kak rinnai itu melahirkan dengan normal yaitu sekitar 7-9 bulan bang", fatur " sebentar apa maksud nya abang jadi semakin tidak mengerti.
Bidan agustina "jadi kesimpulan nya apakah abang melakukan hal tersebut sebelum menikah atau ada orang lain", fatur " sumpah abang tidak pernah melakukan apa-apa sebelum menikah". "Jadi kak rinnai sebelum menikah dengan abang sudah hamil dengan orang lain. Dan sepupu nya menginterogasi terus kakak nya, fatur jadi semakin bingung di buat oleh sepupu nya. Fatur mulai berfikir semua itu memang masuk akal karena pernikahan mereka baru 6 bulan dan rinnai pun melahirkan dengan normal, fatur "jadi maksud kamu rinnai hamil sebelum nikah dengan abang, dan dengan orang lain", " iya bang" ujar bidan agustina.
Fatur mulai meninggalkan ruang sepupu nya dan ia sangat bingung di buat nya dia selalu ber tanya-tanya siapa bapak dari anak tersebut, bahkan fatur tidak jadi ingin mendatangi istri nya karena dia akan mencari tau siapa laki-laki yang sudah bersama dia sebelum menikah, Fatur bingung bingung harus mencari tau bagaimana dia ingin bertanya langsung ke rinnai, tetapi rinnai tidak mungkin menjawab jujur dengan fatur akhir nya dia memutuskan menghubungi teman-teman terdekat rinnai tetapi teman-teman pun tidak menjawab nya bahkan mereka tidak membuka mulut sedikit pun. Dan terpaksa fatur harus mencari jalan lain tapi dia masih bingung harus bagaimana tapi di ingat kalau rinnai sering pergi kemana-mana dengan rinnai jadi fatur berencana untuk mendatangi adik rinnai.
Fatur membela-belakan pergi dari ketapang menuju sambas tetapi ibu fatur dan rinnai tidak tau bahkan fatur tidak berpamitan dengan mereka. Dengan matahari yang sangat terik fatur pulang kerumah untuk mengambil ransel ke rumah, tidak ada orang satupun karena ibu fatur dengan keluarga yang lain sedang menemani rinnai di rumah sakit.
Matahari pun sangat terik waktu di jam hp nya pukul 12.30 wib, fatur berangkat menuju sambas karena jika fatur berangkat sore akan sampai di sambas larut malam sekali. Perjalanan ke sambas sekitar 8 jam dan fatur mwngandarai motor satu-satu nya yang sudah tua karna fatur mengendarai motor sendiri jadi dia bisa lebih cepat sampai, dari pada saat bersama rinnai, fatur sampai di sambas sekitar jam 8 malam fatur langsung menuju rumah adik rinnai saat sampai di rumah rinnai fatur langsung turun dari motor dan menuju halaman rinnai. Tok.tok.tok fatur mengetuk pintu rumah adik rinnai, seorang wanita yang beranjak dewasa yang muncul di balik pintu, dan pintu itu pun dibuka oleh nya. "Oh masuk bang fatur" ujar ade rinnai, fatur dan adik rinnai sambil berjalan memasuki rumah dengan melangkahkan kaki nya fatur masuk mengikuti sepupu nya dari belakang. "Duduk dulu bang biar saya bikin kan minum dulu" ujar adik rinnai, setelah berkata adik rinnai pun langsung membuatkan minum untuk fatur dan adik rinnai menaruh kan minum di atas meha "diminum bang, oh iya bang ada apa kemari bukan nya kak rinnai sedang melahirkan tapi kenapa abang datang jauh-jauh kesini". "Abang ingin bertanya sebelum rinnai nikah dengan abang dia pernah pergi kemana saja ujar fatur, adik rinnai " maksud abang bagaimana aku jadi tidak ngerti" fatur "abang juga tidak tau mulai cerita dari mana tapi inti nya rinnai hamil bukan dengan abang tetapi orang lain makanya abang bertanya kamu, karna sekarang kamu satu-satu nya yang tau semua ini", "iya bang memang selama belum menikah dengan abang kak rinnai suka datang ke klub-klub malam bersama teman-teman nya", " jadi semua itu benar kalau rinnai memang benar hamil bukan dengan abang".adik sepupu rinnai "kenapa abang bisa yakin kalau kak rinnai hamil bukan dengan abang", " selama ini abang memang tidak memiliki saja uh itu, yang abang fikir hanya kesenangan, abang tau dari sepupu kakak karna dia bidan yang melahirkan rinnai dia bilang rinnai melahirkan dengan normal yaitu 7-9 bulan tetapi kakak nikah baru 6 bulan". Adik rinnai "memang sebelum nikah dengan abang dia seeing pergi malam-malam, akhir nya malam-malam begini fatur berpamitan untuk pulang ke ketapang karna ia akan meluruskan masalah nya dengan rinnai. " abang pamit pulang dulu dek terimakasih karna sudah mau menjawab pertanyaan abang", "abang benar akan pulang ke ketapang malam-malam begini bukan nya abang baru datang abang nginap saja di sini",fatur "tidak abang harus cepat-cepat pulang masih banyak hal yang harus dilakukan" adik fatur"baik lah bang, abang tidak akan gegabah dengan masalah abang kan" fatur langsung menuju motor nya tanpa menjawab pertanyaan adik rinnai.
Fatur pulang menuju ke ketapang sesampai nya di ketapang ia langsung datang langsung datang ke rumah sakit dengan sekelompok orang-orang yang selama ini dekat dengan rinnai, rinnai yang satu hari baru melahirkan ditinggalkan fatur dan bahkan fatur belum melihat anak nya sama sekali. Sesampai nyata di rumah sakit fatur tidak menyia-nyiakan waktunya lagi ia langsung menuju ruang dimana rinnai masih di rawat di di ruang inap dna bahkan di sana semua orang sedang berkumpul termasuk fatur dan semua keluarga tidak termasuk adik nya karna ade rinnai menjaga rumah nya. Fatur langsung membuka pintu dan rinnai melihat fatur dengan muka sangat seram "abi dari mana saja dari kemarin tidak menemani umi dan umi telvon gak aktif" bahkan fatur tidak menjawab perkataan rinnai dan fatur langsung menyodorkan surat cerai untuk rinnai.
Sugih_forever
KAMU SEDANG MEMBACA
karangan cerita
Non-Fictionjawaban bahasa indonesia kelas 12 ipa kelompok 4 smanba