"Hei, sudah berapa lama kau berada di sini?" tanya Blanc padaku.
Aku bergeming tak menjawab. Karena Aku pun tak tahu jawabannya.
Sudah berapa lama Aku berada di sini?
"Entahlah," Aku menggendikkan bahu.
Blanc memicingkan matanya. "Sehari? Dua hari? Seminggu? Satu bulan? Satu tahun? Atau..., sejak kau lahir?"
Lahir? Sebenarnya, kapan Aku lahir? Dan siapa yang melahirkanku?
"Aku juga tidak tahu. Aku terbangun di sini, sama sepertimu," jawabku.
"Hmm..., menarik," Blanc mengangguk-anggukkan kepalanya.
"Blanc, siapa yang melahirkanmu?" tanyaku.
"Tentu saja Ibuku. Tidak mungkin Ayahku," kekeh Blanc.
"Aku juga tahu itu, tapi siapa Ibumu?"
"Manusia," balasnya lagi.
Aku menatapnya datar.
"Maksudkuㅡ"
"Sudahlah, tak penting siapa yang melahirkan kita. Yah, walaupun kita tak boleh melupakan orang tua kita. Tapi kita hidup di dunia ini sebagai diri kita sendiri. Aku sebagai Blanc, bukan hidup sebagai Ibu Blanc," sanggahnya. "Aku tak mau hidup dalam bayang-bayang orang lain. Karena Aku Blanc. Dan tidak ada bayangan yang putih."
Dalam hati Aku menggerutu karena bukan itu jawaban yang kuinginkan.
Tapi pada akhirnya pun Aku hanya membenarkan perkataannya.
Entry #7 - Shadow
KAMU SEDANG MEMBACA
Dandelion - Jeon Jungkook
ParanormalCerita di dalam sebuah ruangan putih. © blancheonsa