Masa SMA itu masa yang paling indah, masa dimana aku merasakan namanya CINTA pertama kali.
Namaku Nala, aku murid kelas XII di SMA Budi Mulia. Sampai umurku 17 aku masih jomblo. Bukan karena aku pemilih tapi entah kenapa tak ada cowok yang naksir aku apalagi nembak aku kaya temen-temenku yang lain. Aku juga belum pernah merasakan naksir lawan jenis, tapi kupastikan aku normal karena aku masih menyukai Afgan, Petra, Aliando, Billy Davidson. Aku mengidolakan mereka. Yeah...
"Nala, aku pulang duluan yah. Biasa, aku mau jalan dulu sama Rama."
"It's OK."
"Eh La, gimana kalau kamu kukenalkan dengan sepupuku? Dia jomblo sekarang. Jadi kamu punya pacar. Dia pasti mau, kupastikan dia mau."
"Ah, nggak usah. Aku nggak masalah kok jomblo."
"Sebentar lagi kita bakal lulus, masa kamu nggak mau ngerasain punya pacar wAktu SMA. Nanti kamu nyesel lho. Masa SMA itu masa-masa paling indah tahu. Jangan sampai terlewatkan begitu saja. Kamu harus ngerasain juga gimana rAsanya pulang sekolah bareng, belajar bareng pokoknya berbagi dengan pacar gitu. Kamu harus ngerasain." Ucap sahabatku Vita antusias dan menggebu-gebu.
Benar juga katanya, sebentar lagi aku lulus dan jadi mahasiswa. Masa iya aku melewatkan masa remajaku hanya dengan belajar. Nggak ada kenangan cinta masa muda.
"Baiklah, tapi apa dia mau jadi pacarku?"
"Kalian hanya perlu berkenalan dan mencoba semuA hal yang menyenangkan seperti kencan, pulang bareng dan kalian bisA belajar bareng. Aku tahu kamu suka belajar, jadi enak kalau ada partner. Sepupuku pasti mau membantumu, toh dia sedang jomblo. Cinta datang karena terbiasa. Nanti pasti kalian akan saling suka lalu saling cinta."
"Jadi aku hanya pura-pura pacaran gitu?"
"Bukan pura-pura juga sih, tapi penjajakan sekalian kamu ngerasain apa itu pacaran. Gimana?"
"Ok lah apapun itu, aku juga tak mau melewatkan masa remajaku begitu saja."
"Sip, itu namanya Nala. Suka tantangan. Aku akan mengabarimu nanti, aku pulang duluan ya." Vita memelukku lalu menghilang di tikungan kelas XI
***
Aku janjian dengan sepupu Vita yang bernama Raka di Read and coffee cafe pulang sekolah. Dia seorang mahasiswa kedokteran semester 4. Sesuai petunjuk katanya dia memakai kemeja kotak-kotak biru tua, kuedarkan pandanganku dan mataku mendeteksi cowok dengan ciri-ciri yang dia berikan. Walau hanya terlihat punggungnya yang lebar aku yakin itu dia dari pakaian yang dia kenakan.
"Maaf lama ya? Aku baru keluar kel-las." Kataku terbata karena saat cowok di hadapanku mengangkat wajahnya aku gagu mendadak karena terpesona. Sepupu Vita ganteng banget, kalau tahu dia seganteng ini aku pasti sudah dandan secantik mungkin. Apa iya dia mau denganku. Ini namanya menghayal.
"Aku juga baru saja datang, aku saja belum memesan apapun. Duduklah." Katanya sambil menarik kursi untukku. Kipas, aku butuh kipas. Ini berasa seperti cowok imposible yang ada di novel-novel. Terlalu perfect.
"Makasih."
Kamipun saling mengenalkan diri, ngobrol dengannya sangat menyenangkan. Dia orang yang smart, belum apa-apa aku sudah terpesona.
"Besok pulang sekolah kujemput bagaimana?"
"Ah tak usah, itu merepotkan."
"Bukankah kamu ingin merasakan pacaran? Aku tentu tak keberatan menjemput pacarku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Pacar (Oneshoot)
RomanceBerkat ide sahabatku, aku memiliki pacar di akhir masa SMAku. Merasakan namanya CINTA pertama kali. Dia mengenalkanku dengan sepupunya dan kami janjian bertemu. Tapi ternyata orang yang menjadi pacarku bukan sepupu sahabatku. Ini menyedihkan, diman...