Kenangan dalam Laut

351 58 9
                                    

Disclaimer: Seluruh tokoh milik keluarga dan agensi masing-masing.

A/N: Fanfiksi ini ditulis untuk 'Jaeyong Fanfic Challenge (Part B)'. Selamat ulang tahun, Jung Jaehyun! Maafkan jika alur terlalu cepat, hehe.

Genre: Romance/Hurt/Comfort

Rating: T+

Dibuat oleh: levieren225

Selamat membaca...

.

Kenangan dalam Laut

.

Batu kerikil terlempar beberapa langkah, lalu jatuh ke tanah sesuai hukum gravitasi.

Gerakannya amat spesifik; terlempar ke atas, lalu jatuh ke bawah. Mengikuti roda berputar dalam kehidupan yang tiada habis ditelan waktu. Maka akan menua dan cangkangnya keropos—atau tertempel lumut di setiap sudut.

Jung Jaehyun tak tahu jika rasa cinta sebegitu mengerikan sehingga dapat membuat eksistensi dan fokus hanya tertuju pada sang pujaan.

"Saya cinta Anda."

Itu yang selalu keluar. Itu yang mampu membuatnya menjadi budak dalam sebuah hubungan. Maka dalam keadaan tergenting, Jaehyun akan setia pada hati yang sudah ditakluk.

Ucapannya tertuju pada satu objek—satu yang ada dalam hati paling dasar. Seseorang pemikat hati.

"Kamu cuma pekerja serabutan, mana bisa mendapatkannya."

Atas segala pembualan serta cacian, Jaehyun tak akan pernah menyerah dalam menangkap harapan. Membuat tekad bulat dipegang teguh sepenuh jiwa, ia menggertak gigi.

Namun tetap saja, terkadang takdir begitu berengsek membuat posisi dan komposisi menjadi serba salah.

"Anda tahu, kalau Raja dan Ratu takkan pernah setuju dengan hubungan kita?"

Lee Taeyong menatap langit malam. Indah dengan bergantung hiasan bintang serta rembulan. Cantik, begitu menarik perhatian. "Langit begitu indah, tapi tidak dengan kehidupan kita."

Eksistensi keduanya terpanggil. Kesedihan amat kentara dalam jiwa dan raga. Hanya angin yang dapat mendinginkan istana dengan segala penat pikiran. "Kehidupan kita tidak begitu indah."

"Saya tahu, Pangeran."

Kini mereka termenung dalam gelap malam. Berbayang sinar dari atas langit, tak ada yang membuat dengung. Kehampaan yang diciptakan atas keegoisan diri serta kegelisahan yang tak luput dari kehidupan. Maka mekanisme pergerakan pikiran akan selalu tersendat tak sesuai dengan mengalirnya air dalam sungai.

"Namun Saya tetap mencintai Anda."

Keegoisan telah menutup relung hati. Telah terisi dengan beberapa sedimentil fragmen yang disebut-sebut sebagai penguasa alam. Takdir alam, hukum alam.

Taeyong menatap Jaehyun. Dilihatnya sang pekerja serabut yang tampan terpancar sinar bulan. Bagai Dewa dalam arkeologi Yunani. Perasaan cintanya begitu jahat melebihi Dewa Ares yang menginginkan perpecahan pada bumi pertiwi.

Kenangan dalam Laut [ jaehyun/taeyong ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang