kendari, 1998
Silauan matahari masuk ke cela-cela gorden kamar ku memaksa ku untuk membuka mata ku yang terpejam.
Jujur,aku sangat malas untuk bangun pagi hari tepatnya tidak bisa bangun pagi. saat ku lihat jam weker ku menunjukkan pukul 07.00. 'masih pagi' kataku dalam hati.
"Dewi bangun lah,sudah siang apakah kau mau menjadi perawan tua karna selalu bangun siang?"ah kata itu lagi. entah mengapa ibuku sering sekali berkata seperti itu setiap pagi. kadang aku berpikir apakah dia tidak memiliki stok kata lain untuk di ucapkan selain kata itu.
"aku sudah bangun bunda"kataku sambil menuruni anak tangga
"Kamu ada acara apa hari ini?mengapa kau bangun pagi?sungguh tak biasa."katanya sambil mengernyit.
Huftt,aku bangun pagi pun salah juga.
"Jika aku bangun siang bunda marah, dan disaat aku bangun pagi pun bunda tetap marah. aku heran harus melakukan apa"ucapku sambil mendengus
"Bukan seperti itu, bunda cuma heran mengapa kau bangun pagi tidak seperti biasanya" ujarnya seraya menata piring di meja makan.
"Bunda, aku ada urusan siang ini, aku izin pergi."
"Oke baiklah, sekarang sarapan dulu."tuturnya sambil menaruh nasi di piringku.
"Ayah kemana bunda?mengapa tak ikut sarapan bersama kita?"tanyaku heran karna sedari tadi aku tak melihat ayahku
"Ayah mu sudah pergi subuh tadi, dia ada urusan mendadak" katanya menjelaskan.
aku cuma mengangguk mendengar penuturan ibuku.
***Aku telah siap dengan setelan yang ku kenakan untuk bepergian keluar rumah. hari ini entah mengapa aku sangat ingin bepergian keluar rumah. hati ku seolah mengatakan bahwa aku harus keluar untuk sekedar berjalan-jalan sebentar, pokoknya aku harus keluar rumah hari ini, batin nya terus mengatakan seperti itu. mungkin ada baiknya juga dia bisa refreshing dari tugas tugas sekolah nya yang menumpuk bak gunung.
Setelah memoles sedikit bedak di wajahku aku pun segera menuruni anak tangga yang mengantarkan ku ke ruang utama (ruang tamu) disana terdapat ibuku sedang membaca sebuah buku, entahlah aku tidak tahu apa buku yang di bacanya.
"Bunda,aku ingin izin keluar sebentar" kataku seraya mendaratkan pantatku di sofa."Yasudah jangan lama-lama" ujarnya mengingat kan.
"Siap bunda! aku pergi dulu ya, assalamualaikum." dewi pun segera keluar dari pintu rumah setelah menyalami ibunya.
"Jangan lupa bawa payung cuaca sedang buruk! "teriak nya di depan pintu rumah
namun sudah tak dapat di dengar lagi oleh dewi.***
Ah, entah mengapa menurut ku keputusan yang ku buat rasanya memang benar. cuaca hari ini sangat bagus. aku harap hari ini berjalan sempurna seperti yang kurencanakan.
Setelah berjalan cukup lama, tenggorokan ku terasa kering. aku pun mencari swalayan untuk membeli minuman sebentar.
Ah, akhirnya sampai juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
RANDU
Teen FictionMaaf ini cuma kisah sederhana dariku. Tidak se-legenda romeo dan juliet. Tidak se-romantis dilan dan milea Tidak se-abadi rose dan jack Kisah dimana aku pertama kali bertemu dengannya. Menatap mata coklat miliknya yang terang karna sinar matahari...