Happy reading.. . . "Aku mencintaimu, maukah kau menjadi pacarku?"
1 menit berlalu....
"Maaf.. Tapi aku hanya menganggapmu teman. Maaf"
Aku menghela napas kasar, air mataku bahkan turun tanpa diperintah.
Jemariku menekan ponsel. Sakittt rasanya...
Aku menghela napas dalam, menguatkan hatiku. Kupaksakan jemariku menari mengusahakan untukmu untuk tidak menunggu lama
"O. Tidak apa-apa"
"Maaf.."
Yang dihadapanku saat ini bukan lah sebuah pesan darimu, namun bibirmu yang mengucapkan kata itu..
Tangis ku semakin pecah.. Hatiku semakin sakit..
Al ghazali morgan, temanku sejak kecil hingga dewasa..
Perhatian kecil yang kau beri saat kita telah berpisah demi cita-cita mampu membuatku berpikir dan merasa cintaku tak hanya sendiri.. Berpikir bahwa kau juga merasakan yang aku rasakan..
Namun malam ini semua berakhir.. Pesan singkat antara kita melalui whatsapp membuatku ingin memutuskan tali pertemanan yang selama ini terjalan.
Malam ini aku terlihat menyedihkan. Menangisimu untuk jam yang kesekian. Setidaknya aku bersyukur tidak ada yang melihatku seperti ini terlebihmu, Al.
Seorang Yuki Christina yang terkenal humoris di kampus menangis tersedu-sedu karna cinta. Lucu sekali bukan!
Tapi sungguh hal ini membuat tangisku pecah..
Aku mencintaimu. Inginku memilikimu dan menjadi milikmu. Ingin ku...
2 minggu kemudian..
Aku menjadi Yuki yang biasanya, aku bahkan mengirimmu pesan seperti biasa, namun kau seolah enggan untuk chat seperti biasa denganku. Alasanmu sibuklah, sedang kumpul dengan temanmu, bahkan balasan chatmu yang singkat.
Belum lagi rasa sakit itu masih sangat terasa saat aku sendiri dan saat melihatmu baik-baik saja.
Hal yang mengesalkan untukku adalah kau yang tidak pernah absen melihat story instagramku.
Agrh.. Aku bahkan mulai membencimu.
Inginku kini, Al berhenti melihat story instagramku.
Ku mulai dengan membuat story instagram yang tujuannya sangat mengarah padamu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tak berhenti sampai disitu, aku bahkan menyembunyikan story ku dari akunmu.
Ahhhh.. Perlahan pikiranku menjauh darimu. Namun hatiku masih sama... Mengharapkanmu..
Gadis bodoh! Yuki bodoh !
Pikirku...
Apakah aku sebegitu mencintaimu, atau hanya efek aku yang belum pernah memiliki pacar..
Aku mencintai mu Al.
Rasaku masih berlanjut... Beberapa kali kau men-chat ku, kuusahkan untuk membalasnya ala kadarnya. Bukan bermaksud sombong, hanya ingin menjaga hatiku untuk tidak jatuh terlalu dalam.
Rasaku mulai memudar saat teman dekatku memberi nasehat kasar
"Mimpimu terlalu tinggi, mana mungkin dia mau padamu"
"Dia tampan, pintar, putih, masa depannya jelas sedangkan kau, lihatnya dirimu.. Terlalu biasa"
"Jadi berhenti menyakiti dirimu"
Kata kasarnya menyadarkan ku sebuah kenyataan perbedaan antara aku dan dirimu.. Hal yang membuatku menyadari aku hanya sekedar teman untukmu.
Kini yang kuinginkan hanya 1, tuhan buat ku lupa jika aku mencintai nya, Al Ghazali Morgan.
Kini ku katakan, aku mencintaimu Al Ghazali Morgan untuk yang terakhir kalinya.
