chapter1

6 0 0
                                    

 _______"_______

" Ifa!! bangun!! Ifaaaaaa!! bangun! anak siapa sih kebo banget! " Teriak mamaku, pagi ini sama dengan pagi sebelumnya, diawali dengan mamaku yang berteriak membangunkan anak perawan yang satu ini.

"Iya ma, Ifa bangun" aku terbangun dengan sangat malas, aku tertidur jam 3 pagi karena sibuk bermain game yang famous apa lagi kalau bukan ludo. sambil berjalan menuju kamar mandi aku bersenandung, pagi ini memang hawanya malas, stelah mandi aku bersiap untuk lari pagi. "Pagi ma!"Ucapku sambil mencium pipi mamaku tersayang " Pagi" jawab mamaku.

"Jutek banget mah"

"Biarin, Fa mama pengen kamu cepet nikah!"  Apa tadi mama bilang Nikah, tolong garis bawahi jangan lupa bold sama tulis miring.  Mama aku ini masih muda umur belum nyampe batu nisan disuruh nikah, bercandanya kelewatan ini.

"Mama becanda ya?gak lucu ma!"

"Mama gak becanda! mama pengen kamu nikah" Apa sih mama ini tiba tiba nyuruh nikah "Mama kasih waktu satu minggu kenalin calon kamu ke mama atau kamu mama jodohin sama anak rekan bisnis papa!"

"Ma pacar aja gak punya gimana mau nikah!" ini mama kena hasutan ibu ibu arisan mana lagi, salah bergaul sih ini.

"Ya makannya mama nyuruh nyarikan!"

Gila, ini bencana maha sempurna disaat malem aku kalah maen ludo ditambah sekarang disuruh nikah.

"Iya iya ma, Ifa mau joging dulu" ucapku, dan meminta mama mengulurkan tangan untuk berpamitan. "Yang lama,jangan lupa pulang bawa calon!" Matanya tuhan, gak bisa kalem apa ma melotot mulu perasaa.

Sesampainya ditaman, aku menghirup udara pagi ini, berlali santai dan aku pun terjatuh.

   Bruk

" Aduh!" Sumpah ini sakit banget pantat ini.

" Eh, maaf mba gak sengaja, mba gak papa?" Iya gak papa mas tapi pantat ini sakit . "Iya gak papa" ucapku. "Sekali lagi maaf mba" Ucap dia sambil mengulurkan tangan, ( yaiyalah tangan masa lidah sih fa)

 Disaat aku menerima uluran tangan itu didalam hati aku bermonolog, "astaga dia begitu tampan tuhan" dia melihatku, dia terbelalak, apakah sebegitu cantiknyaa aku hingga dia terkaget seperti itu.

" Ara!" Ucapnya, setelah aku terbengong cukup lama dia mengakegtkan ku dengan ucapannya. Ara? siapa dia apakah ada orang di belakangku?

" Mas? Mas manggil saya apa siapa?" " Ya Tuhan Ara kamu lupa saya?" Lah dia siapa? mana manggil Ara lagi sehat mas? Aneh! " Saya bukan Ara mas, mas salah orang kali"

" Kamu Ara, Araku!" Dia berkata sambil memelukku " Mas misi jangan dipeluk sesek" "Ah, maaf mana yang sakit, mana?" kenapa dia, apa dia sakit jiwa, aku saja tidak mengenal dia siapa

"Mas siapa ya?" aku bertanya padanya
"Ra kamu lupa, aku Rando!" Rando siapa lagi Tuhan, Aku bahkan tidak mempunyai teman bernama Rando di kehidupanku hanya ada dua orang laki laki, Papa dan kakak laki lakiku, Dirga. "Maaf mas saya gak kenal,"  "Rando Atmajaya, Calon Suami kamu!" Sebentar sebentar, calon? suami? hah dia lagi halu? bener ini dia sakit jiwa, dia kabur dai rumah sakit ini mah.

" Mas halu nih saya mana punya calon suami, pacar aja saya gak punya" "Saya gak halu Ara" dia berkata sambil memegang tanganku.
"Mas lepasin deh, mas ini siapa? Nyebut nama saya aja salah! Coba nama saya dulu siapa?" "Nama kamu Asyifa Maharani Putri Dirmaja, putri dari Sutoyo Diramaja dan Anindia  Widoyo Dirmaja adik dari Segara Dirga Putra Dirmaja, Punya Cafe Ice crem dengan tema sapi, punya sahabat namannya Anaya, juga Calon Istri dari Rando Atmajaya!" aku melongo mendengar penuturannya, apa dia mata mata bisnis papaku, atau teman gilanya kakakku. Tuhan tolong beri pencerahan pada hambamu yang sedang ke susshan ini. Udah yakin ini mah dia sakit jiwaa.

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------Sekian dulu yah, mau cari pencerahan kehidupan, cerita ini aku tulis dari tahun 2019 baru inget  sekarag punya cerita yang belum di publish.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Maaf, Aku MencintaimuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang