The Princess and The Butler

Prolog

Saat ini, aku sedang duduk termenung seorang diri di tengah-tengah padang bunga mawar, di rumahku. Ya, aku memang sangat menyukai bunga mawar. Padang bunga mawar ini terletak di sebuah ruang khusus. Meskipun di tanam didalam ruangan, bunga-bunga itu dapat tumbuh dengan subur. Aku sering menghabiskan waktuku di ruangan ini.

Ruangan ini yang mendesign adalah aku, dibantu dengan keluargaku juga. Begitu pula dengan letak gazebo yang berada di sana. Jarak antara gazebo dan pintu ruangan ini cukup jauh. Aku memang mendesignnya seperti itu, karena aku tidak mau saat–saat ketenanganku mudah dirusak oleh orang lain.

Keluargaku juga sudah mengerti kemana aku pergi saat aku tidak di dalam rumah. Dan mereka juga sudah mengerti jika aku berada di ruangan itu aku tidak mau di ganggu oleh siapapun.

Saat aku sedang berbaring di gazebo sambil memikirkan sesuatu tiba–tiba aku merasakan sesuatu di tanganku. Spontan, aku langsung terbangun. Ternyata, ada kupu – kupu di tanganku. Aku melihat kupu-kupu tersebut sangat cantik. Tetapi sayangnya, aku melihat kupu-kupu cantik ini seperti kesepian. Ia tidak bergabung bersama dengan yang lain dan hanya sendiri. Aku pun mengibaskan tanganku berharap kupu-kupu itu akan terbang dan bergabung bersama dengan kupu-kupu yang lain. Tapi ternyata kupu-kupu itu tetap bertahan di tanganku dan tidak mau pergi. Akhirnya, aku pun membiarkannya saja. Kemudian, aku berbaring di gazebo tersebut.

Namaku adalah eriko hayashi. Aku memiliki seorang kakak laki-laki. Namanya adalah kazami jun. Jun jarang ada di rumah. Ia selalu sibuk membantu orang tua kami mengurusi perusahaan keluargaku. Aku selalu sendiri di rumah sebesar ini. Di rumah ini, hanya ada aku dan pelayanku saja. Aku juga memiliki penyakit yang aneh, yang belum ada di dunia medis dimana pun. Penyakit itu adalah setiap kali musim dingin, aku selalu terkapar lemah di rumah ataupun di rumah sakit. Setiap kali musim dingin, aku merasa sesak nafas dan terkadang sampai demam tinggi yang tidak kunjung reda.