03

37.9K 6.6K 834
                                    

Han Rae melepas sepatunya dan buru-buru masuk ke dalam rumah. ia habis pulang bekerja, dan rasanya benar-benar lelah.

Han Rae hanya bekerja sebagai pegawai kantor biasa. jadi tidak terlalu sibuk, hanya sesekali ia akan lembur.

ia akan bekerja dari jam 8 sampai jam 9 malam. berbeda dengan Taeyong yang akan mulai bekerja dari jam 7 sampai tengah malam mungkin.

Han Rae tidak tahu pasti jam berapa Taeyong biasa pulang kerja. ia tinggal dengan pria itu juga baru semalam.

setelah melepas blazer berwarna hitamnya, hanya menyisakan kemeja abu-abu, juga rok span berwarna hitam. Han Rae segera pergi ke taman belakang untuk mengangkat jemuran.

baju Taeyong sangat banyak, dia sangat fashionable, ditambah kebanyakan pakaian Taeyong itu berupa jaket dengan berbagai model, dan memiliki bahan yang tebal dan berat.

setelah mengangkat semuanya, Han Rae bergegas ke ruang cuci, ia harus menyetrika semua pakaian dan melipatnya serapih mungkin.

Ibu Taeyong pernah bilang, Taeyong orangnya sangat rapih dan bersih, dia bisa mengomel kalau melihat sesuatu yang berantakan.

pembantu di rumah sering ganti karna tidak kuat terus menerus menerima kritikan Taeyong, meskipun mereka sudah bekerja semaksimal mungkin.

kaki Han Rae sebenarnya masih gemetaran karna jalan dari kantor menuju halte bus, yang jaraknya lumayan jauh, kemudian jalan dari halte bus menuju rumah, yang jaraknya juga tidak bisa dibilang dekat. ditambah ia pakai sepatu dengan hak tinggi.

dan sekarang ia tidak bisa langsung beristirahat, Han Rae takut Taeyong tiba-tiba pulang dan menemukan pekerjaan rumah belum beres.

dia mana mau mengerti jika Han Rae masih lelah bekerja. seharusnya Han Rae tidak perlu susah-susah bekerja lagi karna sudah menikah, apa lagi menikah dengan pria sukses seperti Taeyong.

hanya saja Taeyong tidak mungkin mau memberikannya uang untuk keperluan pribadinya. dia hanya memberi uang belanja.

hampir sejam Han Rae menyetrika dan melipat pakaian, akhirnya pekerjaannya selesai. ia segera memasukan baju-baju yang sudah ia lipat rapih itu ke dalam keranjang, membawanya ke kamar untuk di susun di lemari.

"Kamarnya wangi dan bersih sekali." gumam Han Rae saat baru memasuki kamar Taeyong.

ia berjalan menuju lemari kayu besar dengan cat berwarna hitam, lalu membukanya, ia mulai menyusun baju-baju Taeyong di lemari, sesuai tipe-tipe pakaiannya.

karna yang Han Rae lihat, di lemari pria itu, baju-bajunya memang tersusun seperti itu.

selesai menyusun pakaian, Han Rae hendak beranjak dari kamar Taeyong, namun pandangannya malah fokus pada ranjang dengan dialasi sprai berwarna baby blue dan putih.

"Pasti nyaman sekali disana." gumam Han Rae.

ia melirik jam tangannya, sudah jam 10. Han Rae menggembungkan pipinya.

rasanya sangat ingin ia berbaring disana, namun masih banyak pekerjaan yang harus ia lakukan.

membersihkan rumah dari debu dan menyiapkan makan malam.

"Aku menjadi istri atau jadi pembantu sih? tapi kalau pembantukan dibayar, sedangkan aku tidak."

-- -- --

Taeyong memasuki rumahnya seraya menyusun sepatunya di rak sepatu yang berada di pinggir teras.

mata menelusuri rumah, memastikan rumah bersih dan rapih.

ia kemudian berjalan semakin masuk ke dalam rumah, dan tujuan utamanya adalah dapur.

ia lapar, seharusnya ia makan malam di kantor, namun pekerjaan lebih mengguggah baginya dibanding makanan yang ada di kantin. jadi dia mengesampingkan rasa laparnya.

begitu ia sampai di dapur, ia bisa melihat seorang gadis yang tertidur di kursi meja makan, dengan kepala bertumpu di kedua tangannya yang terlipat di atas meja.

di atas meja makan, sudah terhidang berbagai makanan, membuat perut Taeyong semakin mengerang lapar.

Taeyong berjalan mendekati meja makan, ia duduk di samping Han Rae, seraya mengambil nasi sebelum akhirnya ia letakan di atas piring, yang sudah disiapkan oleh Han Rae sebelumnya.

Taeyong makan dengan tenang, bahkan tanpa mengeluarkan suara sedikitpun hingga Han Rae tidak terusik dari tidurnya.

sesekali Taeyong melirik Han Rae, ia baru menyadari Han Rae menggunakan pakaian formal.

"Kau bekerja rupanya?" gumam Taeyong.

mata Taeyong menelusuri tubuh Han Rae, yang tercetak jelas karna rok spannya, yang Han Rae gunakan hingga sepinggangnya.

Taeyong berdehem pelan, tenggorokannya tiba-tiba terasa kering. ia buru-buru mengalihkan pandangannya ke arah lain, dan melanjutkan acara makannya dengan agak terburu-buru.

"Punya istri itu dimanfaatkan, hanya untuk bersenang-senang."

"Tapi akan lebih menyenangkan jika dilakukannya dengan cinta, jadi lebih berkesan."

-- -- --

Taeyong langsung mencuci piring setelah selesai makan. ia tidak bisa meninggalkan dapur kotor begitu saja.

Han Rae masih betah tidur, bahkan terdengar sesekali gadis itu mendengkur.

Taeyong jadi merasa sedikit iba padanya. gadis itu pasti sudah sangat lelah hari ini. pria itu kemudian menghela nafasnya.

akhirnya setelah ia selesai mencuci piring, Taeyong dengan hati-hati mengangkat tubuh Han Rae dari kursi meja makan.

Taeyong membawanya ke kamar.

ia membaringkan tubuh Han Rae dengan hati-hati di ranjang. ia memperhatikan sejenak Han Rae yang masih terlelap saja.

gadis itu hanya bergumam, kemudian mengusap bibirnya dengan punggung tangannya, hingga lipstick yang ia kenakan meleber kemana-mana.

Taeyong menggelengkan kepalanya.

kedua tangannya terulur untuk membuka kancing rok span Han Rae, namun ia terdiam sejenak.

'Bukankah aku terlalu baik menggantikan bajunya? tapi dia akan sakit pinggang pakai rok span semalaman. akhhh... ya sudah aku ganti saja. lagi pula aku tidak akan bernafsu padanya.'  batin Taeyong.

setelah membuka kancing dan resleting rok Han Rae, dengan hati-hati ia menurunkannya kebawah.

'Lain kali dia tidak boleh hanya pakai underwear, apa lagi yang lace begini.'

Taeyong menarik nafasnya yang terasa berat, ia kemudian membuka satu persatu kancing kemeja Han Rae.

'Hhhh...'

setelah membuka kemeja Han Rae, Taeyong memasukan kemeja dan rok span Han Rae ke dalam keranjang baju kotor.

ia membuka lemarinya dan membuka piyamanya yang ukurannya paling kecil.

Taeyong mengenakan Han Rae piyama berwarna biru dongker tersebut. setelah selesai memakaikan Han Rae baju beserta celana. ia pergi ke meja rias untuk mengambil kapas dan cairan pembersih wajah.

ia harus membersihkan wajah Han Rae karna ia tidak mau tidur dengan gadis yang wajahnya kotor dengan makeup.

'Lihat, betapa baiknya aku. dia harus sangat berterimakasih padaku.'

TBC

My Married Life (Husband) | Lty ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang