🚫Jangan UJUB dengan hijab Syar'i mu...‼
🔆 Kamu.. yang sudah berpakaian syar’i..
🔅Kamu melirik sinis ke akhawat baru mulai serius belajar agama,
🔅merendahkan mereka dengan gelagatmu yang membuat mereka jengah.💢Apa engkau mengira dirimu ini sudah shaalihah setengah mati ⁉
✅ Allah Subhaanahu wa Ta’aala berfirman,
فَلا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى
“..Maka janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (Qs. An-Najm:32)
❎Janganlah demikian.. berpakaian syar’i tidak serta merta menjadikan diri kita seutuhnya baik dan suci.
✔Bisa jadi di sisi lain mereka lebih baik darimu,
✖Karena ternyata,,,,
mungkin diantara yang berjilbab syar’i masih ada yang suka ber-ghibah tentang itu dan ini?🚫Janganlah merasa surga sudah engkau booking sendiri.
Wallahu a'lam
Jangan Sombong dan ‘Ujub Wahai Jiwa… Engkau ini Belumlah “Apa-Apa”Dengan segala kelebihan yang kau punya.
Sejatinya kelebihanmu itu semua bak pisau bermata dua, yang dapat menghantarkanmu ke surga, atau menjerumuskanmu ke dalam neraka.
Ya, karena kelebihanmu itu dapat menjadi karunia yang berbuah pahala, atau bencana yang berujung dosaBy Ummu Yazid Fatihdaya Khoirani
Hei kamu.. iya kamu, yang bernama jiwa manusia…
Kamu merasa sudah lama mengaji, banyak ilmu yang dikuasai, berasa otak cerdas sekali…
berduyun-duyun orang bertanya padamu sana-sini…
Lalu kamu ingin memuji diri?Hei, fiqh perbandingan madzaahib apa sudah semuanya kau kuasai? Atau kau merasa ilmumu sepantaran Imam Al-Bukhari dan An-Nawawi? Hingga kamu merasa pintar sendiri? Kemudian kau membuat orang merasa bodoh dengan sikapmu yang “sok tinggi”.
Janganlah demikian…
Ilmu Allah laksana samudera tak bertepi. Pun di atas langit keilmuan seseorang, masih ada langit di atasnya lagi. Di atas itu semua ada Dzat yang Maha Mengetahui. Allah ‘Azza wa Jalla berfirman,وَفَوْقَ كُلِّ ذِي عِلْمٍ عَلِيمٌ (76)
“… dan di atas tiap-tiap orang yang berpengetahuan itu ada lagi yang Maha Mengetahui.” (Qs. Yusuf: 76)
قيل إن العلم ثلاثة أشبار : من دخل في الشبر الأول، تكبر ومن دخل في الشبر الثانى، تواضع ومن دخل في الشبر الثالث، علم أنه ما يعلم.
“Ada yang berkata bahwa sesungguhnya ilmu itu terdiri dari tiga jengkal. Jika seseorang telah menapaki jengkal yang pertama, maka dia menjadi tinggi hati (takabbur).
Kemudian, apabila dia telah menapaki jengkal yang kedua, maka dia pun menjadi rendah hati (tawadhu’).
Dan bilamana dia telah menapaki jengkal yang ketiga, barulah dia tahu bahwa ternyata dia tidak tahu apa-apa.” (Dinukil dari kitab Hilyah Thalibil ‘Ilmi, buah pena Syaikh Bakr ibn ‘Abdillaah Abu Zaid rahimahullaah).Dari ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam, Beliau bersabda,
لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ