Siang itu matahari sedang teriknya, tiba-tiba aku menemukan sebuah getaran yang membuat sadar bahwa apa yang dirasakan hanya sebuah angan semu semata. Dimulai dari melihat tatapan seorang gadis manis memikat hati yang membuatku termenung dibawah rindang pohon.
Dengan terpukau aku melihatnya dari kejauhan. Belum cukup keberanian untuk bertegur sapa dengan wanita yang melintas di depan sorotan mata, terlihat dia melintas di hadapan, hingga jauh tak terlihat kembali dari mataku.
Akhirnya kita dipertemukan pada disebuah acara kampus yang menghubungkan antara aku dan kamu yang hanya saling bertatapan tapi tak saling mengenal satu sama lain.
senyumnya yang memukau hati membikin hati dan pikiran menjadi penasaran.
awalnya cuman biasa karena aku sebagai koordinator lapangan dan kamu sebagai humasnya kita saling terhubung satu sama lain walaupun nama saja terdengar asing di telinga dan terlihat asing untuk berjumpa
hingga event itu tidak berjalan sesuai rencana untuk satu tahun pertama, yang membuat kita terpisah dan dipertemukan kembali di malam yang cerah. Kamu tersenyum manis sambil menegurku dengan hangat di kala purnama sedang bersinar terang.
tak sadar aku merasakan hangat obrolan kami yang sedang asik menikmati santapan lezat yang ada di hadapan kami.
sampai santapan itu telah habis tak tersisa satupun. akhirnya kami pulang ke tempat masing-masing hingga obrolan selesai dan aku mengetahui namamu sebelum kita akan berpisah.
dan malam itu antara bulan dan bintang saling bertatap-tatapan karena ada dua insan yang baru mengenal dan timbul sebuah kenyaman.
dan angin malam sebagai penghantar kembali pulang.
dan pelantaran angkringan menjadi saksi bisu dimulainya sebuah keakraban antara anak cucu adam dan hawa untuk memulai babak baru dalam hidup nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Bulan Desember
Teen Fictionketika tersadar tuhan telah mengirimkan kepada seorang pria sosok putri cantik yang dikirim tuhan untukku yang berwujud dirimu ketika aku diatas maupun ketika dibawah dan aku beruntung memilikimu mu Anggi.