1

41.5K 3.3K 184
                                    


Jadi begini, ada bebarapa orang yang beranggapan jika wajah tampan saja tidak akan pernah cukup untuk membuat seorang wanita jatuh dan bertekuk lutut. Kira-kira begitu anggapan untuk sebagian wanita yang merasa jika tampang hanyalah sekedar bonus. Percaya saja karena dibanding wajah yang tampan wanita lebih butuh sebuah ketulusan. Lelaki harus punya itu. Setuju?

Karena jika kita bicara soal ketulusan, bila ketulusan yang menjadi pondasinya maka pada akhirnya semua akan terlihat sempurna. Ketulusan akan mengambil alih segalanya termasuk wajah tampan beserta bakat-bakatnya. Itu mutlak ya, no debat.

Akhir-akhir ini seorang Mattala Autumn Damodara sering dihadapakan pada situasi yang kerap mengambil alih fokus hidupnya. Mattala ini adalah tipe wanita yang memiliki zona nyamannya sendiri, sering banyak diam dan tidak terlalu mau ikut campur, dia begitu masa bodoh dengan hal-hal yang menurutnya tidak penting. Tapi akan begitu tertarik dengan hal yang berlandaskan ketulusan.

Hidup sebagai manusia normal memaksa Mattala untuk bersosialisasi dengan banyak orang, menemui orang baru kemudian berinteraksi. Pertemuan seperti itulah yang tidak bisa Mattala hindari, terutama pertemuan dengan para kaum adam yang kerap kali membuatnya merasa tidak nyaman. Menghindar adalah jalan ninja untuk seorang Mattala.

Mattala sangat tidak suka ketika para lelaki yang menurut Mattala memiliki belang di hidungnya itu—-datang mendekatinya hanya untuk maksud-maksud tertentu. Perlu diingatkan sekali lagi, Mattala adalah budak cinta dari sebuah ketulusan dan bagi Mattala sangat sulit menemukan ketulusan dari setiap orang  yang datang mendekatinya terutama kaum pria.

Dan pada akhirnya ada satu situasi yang membuatnya begitu membenci sebuah pertemuan. Situasi dimana seseorang yang tidak tau sopan santun begitu hobi merecoki kehidupan damainya, oh atau sebut saja pria tidak tau diri yang semenjak awal masuk perkuliahan selalu meangganggu kehidupan damai seorang Mattala.

Bara Lucas Bumi Dewantara namanya. Sang pengganggu ulung yang tak kenal lelah atau sebut dia lelaki tak tau malu dan menyebalkan juga bisa. Sepertinya itu lebih cocok walaupun banyak yang tidak setuju dengan Mattala, karena bagaimanapun juga Si Lucas ini adalah tipe cowok baik-baik tapi brengsek, begitu sih yang Mattala dengar dari orang-orang yang sering membicarakan Lucas.

Pria itu memilik tampang ganteng yang kadang terlihat polos dan juga lugu bahkan sering kali pria itu terlihat konyol. Tapi itu semua hanya sekedar tampang, tidak dengan sifat  dan prilakunya. Hampir satu kampus tau jika si Lucas ini adalah definisi sempurna lelaki brengsek tapi mengagumkan. Katanya sih kebrengsekan Lucas sudah di atas rata-rata.

Banyak contohnya, misalnya nih ya—- hari ini dia bisa pacaran dengan satu perempuan, besoknya sudah dia putusin dan buruknya pasti sudah dia tidurin. Kadang kalau dia belum merasa bosan, bisa dia pacari sampai seminggu. Tidak lebih sih dan memang belum pernah ada yang sampai seminggu. Aduh, memikirkannya saja membuat Mattala bergedik ngeri. Pria kurang ajar macam apa sih sebenarnya si Lucas ini.

Eh tapi katanya, semua sifat buruk Lucas  itu tertutupi oleh satu hal, berdasarkan dengan apa yang dia dengar dari pembicaraan orang-orang mengenai Lucas, ternyata si Lucas ini terkenal sangat cerdas loh. IPK selalu 4, mentok-mentok paling rendah ya 3,9 atau 3,8.

Ih kok bisa sih?
Kenapa hidupnya sengat diberkahi sekali?
Apa tampang ganteng saja tidak cukup?
Ini kenapa pakai acara ditambah-tambahi otak cerdas?
Sempurna sekali...

Jadi tidak heran jika banyak yang memaklumi sifat brengseknya dan mau-mau saja berteman dengan pria seperti Lucas. Jangankan berteman, wanita-wanita yang haus akan konsumsi pria tampan begitu banyak yang tergila-gila dengan pria bernama Lucas ini.

Mattala ingat sekali bagaimana dia bisa dipertemukan dengan pria semenyebalkan Lucas. Pertemuan pertama yang menyadarkan Mattala jika kehidupan aman damai kampusnya yang baru saja akan dia bangun, harus hancur begitu saja ketika seonggok pria tinggi dan tampan datang menghampirinya di kantin, kala itu Mattala sedang beristirahat dari kegiatan OSPEK di kampusnya.

hi mattala ! [NCT LUCAS] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang