✮ 10

3.2K 367 12
                                    

Begitu sesi makan siang usai, beberapa dari mereka berpencar. Ada yang kembali keruangan masing-masing, ada yang sibuk di dapur, dan adapula yang berkumpul di ruang tamu.

Gadis bernama y/n ini pada awalnya meminta izin untuk pulang. Namun, Mingyu dan Seungkwan menahannya dengan alasan mereka juga ingin bermain bersama. Alhasil kini y/n berada diantara kedua pria yang tengah bermain Play Station dengan tidak santainya di ruang tamu.

Ia sesekali mengamati permainan pria yang berada disebelahnya, sang master game, Jeon Wonwoo.

Y/n's PoV

"Aishh, kenapa kau hebat sekali, hyung?!" Ringis Chan begitu melihat tulisan merah yang berada dihadapannya selagi membanting stiknya frustasi.

Wonwoo mengangkat bahunya cepat, "Jeon Wonwoo, beokdongori."

"Hyung-mu menggunakan cheat, wajar kau kalah." Tuturku asal sambil terkekeh dan menatap kedua pria disebelahku secara bergantian.

Namun pandangan dan tawaku terpaksa berhenti dan berubah menjadi ringisan kala melihat tatapan Wonwoo yang tampak mengintimidasi.

Gulp

"Kau, y/n, bermain denganku." Singkat Wonwoo selagi mengambil alih stik dari genggaman Chan kemudian memberikannya padaku.

Merasa tertantang, akumenyeringai selagi menaik-turunkan alismu. "Oke, siapa takut?" Padahal dalam hati aku tengah mengabsen seluruh penghuni kebun binatang.

Begitu Wonwoo memulai permainan, kalian berdua kini terlarut dalam permainan.

"Whoa! Noona! Daebak!" Sorak Chan menepuk kedua tangannya berkali-kali. Membuat Wonwoo semakin kesal akan kekalahannya yang bisa terjadi kapan saja.

.
.
.

3rd person's PoV

"Hyung, kami mengundangnya bukan untuk menjadi teman main game-nya Wonwoo hyung." Tutur seseorang selagi menepuk pundak sahabatnya yang tengah termenung memperhatikan keributan yang terjadi di ruang tamu.

Tak kunjung dijawab, ia malah mengguncang bahu hyungnya. "Hyung! Ayo dekati dia! Jangan biarkan kesempatan emas terlewati begitu saja!"

"Aku.."

"Aku masih belum yakin,"


"Mwo?!"

Mata pria yang menjabat sebagai vokalis utama itu membelalak begitu mendengar perkataan yang keluar dari mulut hyung-nya.

"Apanya yang belum yakin, hyung?!"

"Aku.. masih belum yakin dengan perasaanku.." ia menggantung kalimatnya kemudian menarik napas panjang.

"Ini pertama kalinya aku tertarik dengan seorang yeoja sejak kita debut. Dan kita sudah debut selama hampir tiga tahun, aku tidak ingat jelas bagaimana perasaan seseorang saat tertarik dengan lawan jenisnya." Gumamnya sembari menggoyangkan gelas yang ia genggam sehingga membuat cairan yang berada didalamnya berputar.

Pria dihadapannya berkacak pinggang selagi menghela napas kasar. "Serius, hyung? Kita bahkan sering menonton drama percintaan bersama, tapi kau tidak yakin dengan perasaanmu sendiri yang bahkan mirip dengan adegan dalam drama yang kita saksikan dua hari yang lalu?"

hoshi; imagineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang