sisi kelam masa lampau

3 0 0
                                    

^Masa lalu...
Sesungguhnya membentuk karakter seseorang dimasa mendatangnya^.

Pepatah itu sepertinya sangat PAS untuk melambangkan Karakter seorang Raleana Qadira, yang biasa disapa Leana.

Masa kanak-kanak yang direnggut kebahagiannya, yang dilalui dengan peristiwa-peristiwa penyiksaan ibunya yang dilakukan oleh ayahnya ,
Yang selalu membuat ibu dan adiknya menangis, bahkan meninggalkan memar-memar ditubuhnya akibat sabetan gantungan pakaian, sapu ijuk, bahkan gesper...

^yahhh....... udah yah, jangan pukulin ibu terus yah, kasian ibu ....

...halah....lo anak kecil gak usah ikut campur urusan orangtua, masuk kamar sana lo...,

"Nggak...leana gmau masuk kamar, leana mau nemenin ibuk...!

Hiks...hiks...dengan suara tersedu sambil menahan sakit disekujur badan ibu leana berkata : leana sayang...kamu masuk kekamar yah nak, sekalian jagain adikmu yah.

Ta...pi bu...lea gmau ninggalin ibu disini(ruang televisi) sambil dipukulin ayah.

*hehh...anak masih bau kencur,masuk sana lo ke kamar....apa mau w kampleng juga lo...kayak ibu lo yang kaya Lon*e ini??

Ayah...jahat...ayah jahat...kenapa sih ayah selalu mukulin ibu? Yah? Emang ibu salah apa?
Ayah gak kasian apa yah..sama ibu yang dari pagi kerja buat bantuin ayah..terus kenapa selalu ayah pukulin yah....lea benci ayah!!!!... (teriaknya sambil berlari menuju kamar).

Sementara itu..
Sepeninggal leana, Ayahnya melanjutkan penyiksaan kepada ibunya dengan memukuli ibu leana menggunakan gesper kulitnya...hingga badan,lengan ibu leana memar lebam ungu kebiruan...bibirnyapun pecah dan mengeluarkan darah.

Leana..duduk diujung sudut kamarnya sambil memangku adik kecilnya yang bernama Azwa yang masih berusia 2tahun, dikepalanya terbayang-bayang semua perlakuan yang ayahnya lakukan dengan segala kekejaman-kekejamannya.

Dahulu kehidupanku tak seperti ini (pikirnya dalam hati sambil terisak),
Semenjak ayah kena PHK (Pemutusan Hubungan Kerja)
Ayah mendadak berubah menjadi kasar, arrogant, tak seperti ayah yang dulu.

Ayah selalu saja memukuli ibu, mengatainya dengan kata-kasar,dengan intonasi suara keras...terkadang tak jarang ayah mabuk-mabukan , mengambil semua uang hasil keringat ibu yang berjualan jamu keliling dan cuci setrika baju dirumah orang demi membantu ayah dan menafkahi kehidupan kami sehari-hari, karena selepas ayah di phk ayah tak bekerja tetap, ayah hanya menjadi tukang ojek dan sering kali ayah merampas hasil jerih payah ibu demi mabuk-mabukan.

Suatu Hari....
*bu...kenapa sih bu? Ibu gpernah ngelawan kalo dipukulin ayah?

Ibu : hanya tersenyum mendengarkan celotehan  gadis kecil manisnya.

^kenapa sih bu...kita nggak ninggalin ayah aja? Lea, azwa dan ibu, kita kan bisa bu pergi kemana kek gitu^

Hushh....kamu jangan ngomong gitu ah nak....gak baik,
Kita doain aja ayah supaya ayah bisa berubah baik lagi seperti dulu ya sayang( ucap ibu sambil tersenyum simpul).

Buk...hati lea sakit bu...liat ibu dipukulin ayah,
Lea aja dipukul sekali sakit bu, ibu kok bisa tahan dipukulin terus setiap hari?

^hemmmm....gapapa sayang ibu bisa tahan kok, mungkin ayah sedang banyak pikiran aja, jadi begitu, sebenernya ayah pasti sayang ibu, lea dan azwa kok☺

Masa sih bu? Orang sayang kok mukulin terus,(ucap gadis kecil berusia 7tahun itu sambil memunculkan raut wajah pemikir diiringi menggelengkan kepalanya).

Didalam hatinya bertanya-tanya :
Kenapa ayah berubah?
Kenapa pria dewasa suka memukul ?
Kenapa rasa sayang menimbulkan sakit?
Dan pikiran leana dipenuhi berbagai macam pertanyaan tentang apa yang telah terjadi setelah ayahnya mengalami pemutusan hubungan kerja,

Ibu yang sedari subuh menuang jamu-jamu, mengurusi ayah dirinya dan adiknya, berjualan, bekerja dirumah orang dan pulang selalu dipukuli dirampas uangnya, hal itu selalu terngiang-ngiang dalam memory Leana.

LELE LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang